Diamond

167 21 2
                                    

HEARTBEAT
by Garisatas

Aroma kafein menyeruak di seluruh ruangan. Ruangan bercat keabuan bernuansa netral memberikan kenyamanan pada pria yang duduk sambil merenung di depan jendela besar. Menatap lurus menyebrang rumput hijau, menerawang sejauh mungkin guna merilekskan mata

Pikirannya belakangan ini begitu kalut, hatinya terasa gundah. Namun tak bisa melakukan apapun selain menunggu. Dirematnya cangkir kopi yang di genggam untuk menyalurkan sedikit emosi yang tertahan. Rahangnya menegas, sungguh ia tak tahan. Ingin meluapkan segalanya

Tidak ingin kejadian beberapa tahun lalu akan menghancurkan sahabatnya lagi. Ia tau dan paham. Ia harus bertindak, melindungi sahabatnya dari kehancuran

“Yoongi”

Emosinya melunak kala panggilan tertangkap di pendengarannya. Meletakkan cangkir kopinya di nakas lalu berjalan keluar ruangan

“Jin hyung. ada apa?”

“ayo ke rumah Jimin. Aku ingin melihat Jungkook”

Yoongi mengangguk. Hatinya begitu tak sabar bertemu dengan manusia robot itu

Andai saja mereka membuat ingatan robot itu kembali seperti semula, seperti manusia nya. Ia sangat rindu. Jungkook yang dulu berhasil membuatnya berubah, bukan hanya dirinya tapi seluruh dunia. Ia berharga. Lebih berharga dari berlian. Namun sayang takdirnya tak seindah berlian

Jungkook itu malaikat

“belakangan ini kau sering melamun. Ada apa?” tanya Seokjin memecah keheningan

Yoongi diam membisu

“aku tau. Yoongi, bukan hanya kau tapi aku juga. Berharap semua hanya mimpi dan Jungkook yang sekarang tetaplah Jungkook yang dulu” ucap Seokjin yang berusaha tenang walau genggaman tangan yang memegang stir sangat kuat menjawab segalanya

Mereka masih belum bisa berdamai dengan masa lalu, kesalahan itu selalu terulang dan terkadang datang menjadi mimpi buruk

Kejadian ketika mereka masih menginjak bangku sekolah dan asik mengerjai Jungkook yang hanya adik tiri dari keluarga Kim Namjoon. Menyakitinya hanpir setiap hari. Namun Jungkook tak pernah mengeluh dan berusaha menjadi anak dan teman terbaik bagi mereka. Kebaikan Jungkook di belakang layar membuat mereka sadar akan kesalahan mereka selama ini

“Maafkan aku. Aku hanya memiliki kalian, aku selalu berharap kalian menjadi temanku semasa hidupku. Tak apa kalian menyakitiku asalkan kalian senang dan tidak meninggalkanku”

Tapi terlambat untuk meminta maaf. Jungkook menjadi target pembersihan karena di anggap bukan bagian dari keluarga petinggi kala itu. Pembasmian yang terjadi karena adanya pertentangan antara manusia dan  para ilmuan yang ingin menciptakan dunia robot. Karena kesalahan teknis, para robot itu secara brutal membasmi hampir semua manusia, tak terkecuali Jungkook

Mereka terlambat, Jungkook yang hobi menggambar di dalam kamar hilang tanpa jejak. Kediaman Kim yang hancur lebur bisa menjawab segalanya. Hampir semua di sekitarnya rata dengan tanah. Hanya sisa penyesalan yang menyelimuti mereka

-00-

“tak apa, lagipula makanan ini sudah banyak. Terima kasih hyung

Jimin menata makanan pemberian Seokjin di piring. Hari ini kekasihnya tak datang mengunjungi, sibuk mengurus butiknya. Yoongi menelisik sekitar, menemukan Jungkook yang sibuk menatap ikan hias di sudut ruangan. Kebiasaan Jungkook; kata Jimin

Yoongi duduk tak jauh dari Jungkook berada. Menatap lekat seonggok besi hidup di depannya. Sudut bibirnya terangkat menyadari betapa lucu nya mata Jungkook yang melebar saat sadar seseorang menatapnya sedari tadi

“Yoongi hyung

Dadanya terasa sesak, matanya memanas. Ia rindu panggilan itu. Sungguh rasanya ingin memeluk Jungkook erat namun ia merasa dirinya tak pantas memeluk Jungkook, dalam bentuk angin sekalipun

Jungkook menghampirinya lalu memeluk Yoongi dari samping, sangat erat. Yoongi tak ingin melepasnya, bertahan seperti ini sampai mimpi buruknya berakhir. Dinginnya tubuh Jungkook berhasil menghancurkan pertahanannya, Yoongi menangis. Menangis tersedu-sedu tak peduli jika ada dua orang yang melihat mereka

“aku akan melindungimu kali ini” ucapnya lirih

Tetes air mata jatuh dari sudut mata Seokjin. Sama seperti Yoongi, Jin sudah berjanji pada dunia tak akan lagi menyia-nyiakan orang-orang di sekitarnya. Tenggorokannya terasa kering, berjalan ke arah dapur untuk menenggak segalas air

Jimin yang memperhatikan sekitar masih di buat bingung setengah mati. Sebenarnya apa yang terjadi sampai mereka menangis begitu sakit. Hanya ada informasi kecil dari Hoseok yang ia genggam

“Seokjin hyung” panggilnya takut-takut

Seokjin menoleh dan bersandar di meja pantry

“sebenarnya ada apa? Kalian kenapa?”

Seokjin menelan salivanya, berusaha menenangkan emosinya terlebih dahulu. Menatap sendu ke arah Jimin dan mengajak anak itu duduk di kursi makan

“setelah aku menceritakan ini. Kau di bebaskan memberikan sumpah serapah pada kami”

Jimin di buat heran. Hal apa yang mereka lakukan hingga dirinya di beri hak untuk bersumpah serapah?

Seokjin mulai bercerita. Jimin yang terus menyimak sesekali menggeleng dan terkejut. Mulutnya terbuka akibat hal yang tak pernah ia sangka. Setelahnya air mata Jimin ikut mengalir. Jadi, seonggok besi ciptaannya adalah berlian yang menjadi mimpi buruk keempat sahabatnya

“aku tak tau mengapa Hoseok mendesign robot itu menjadi Jungkook. Tapi menurutku, Hoseok membuat itu agar mimpi buruknya menjadi indah”

“maksud hyung?”

“semacam perbaikan dosa”

Jimin mengangguk kemudian menghapus air matanya lalu berjalan menyiapkan makanan untuk sarapan. Jimin tak ingin berlarut dalam kenangan masa lalu mereka. Masa lalu tetaplah masa lalu. Miliknya juga tidak terlalu bagus

Yoongi dan Jungkook juga sudah tersenyum. Ia senang sudah mengetahui semuanya. Dan ia senang Jungkook adalah berlian bagi mereka. Dengan begitu, semoga projeknya akan berjalan dengan lancar

“ayo kita makan”

Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang