aku update lagi📥
Baca, vote ,dan komenJangan lupa di share yops
__________________________________
Keluarga Baru (3)Hari mulai sore, ayah dan kakak pamit untuk kembali pulang ke rumah Tante, katanya mereka akan datang beberapa hari lagi sebelum pulang ke Berau, sebelum mereka pulang, aku mencium tangan dan menemani mereka ke depan masjid.
"Hati hati di jalan yahh" ucapku sambil melambaikan tangan kepada ayah dan kakakku yang berboncengan dengan motor Shogun ontel.
Rasa sedih tidak terelakkan di dalam hati, aku akan berpisah dari keluargaku yang selalu bersamaku selama ini, semoga Allah selalu menjaga mereka.
Setelah mereka berdua pulang, aku langsung kembali turun ke asrama, dengan melewati puluhan anak tangga itu lagi.
Lumayan jengkel sih melewati puluhan anak tangga seperti ini, tapi aku mungkin bakalan terbiasa
Sampainya di asrama ,aku melihat Deko dan ayahnya baru saja turun dari asrama Abu lantai tiga tempat adiknya.
Aduh, aku teringat yang terjadi di koperasi tadi pagi, semoga ayahnya deko udah lupa atas kejadian itu
Aku langsung masuk ke dalam asrama dan berbaring untuk beristirahat , aku masih penasaran dengan tiga orang yang masih belum kunjung datang, aku melihat ember di atas salah satu lemari dengan nama "ikhwan" yang di tulis dengan spidol hitam, sepertinya aku belum bertemu orang tersebut.
"Yang punya ember itu kemana?" Tanyaku kepada Diki
"Nda tahu , tadi itu anak langsung pergi habis simpan barangnya" jawab Diki
"Oh "
Beberapa menit kemudian, ada orang yang datang dan hanya sampai di depan jendela, tiga orang tersebut berbicara di depan jendela, sepertinya mereka mengantar salah satu santri yang di asrama ini juga, tidak lama kemudian dua orang yang mengantarnya meninggalkannya.
"Jangan kangen sama Kaka yah dek" ucap salah satu perempuan yang mengantarnya, sepertinya itu kakaknya.
Beruntungnya punya Kaka perempuan cantik pula
Remaja berhidung mancung dan badan berisi tersebut masuk ke dalam asrama dengan ekspresi biasa saja, seperti sudah terbiasa di tinggal orang tuanya, ternyata dia yang sudah memasang spray nya di kasur yang letaknya di samping pintu, dia seperti biasa saja saat melihat kami , dan dia langsung pergi keluar, aku melihatnya dari pintu , dia pergi ke asrama Usman tiga.
Sama teman satu asrama sendiri aja belum kenalan, kok dia malah ke asrama lain. Gaya banget
Tak lama setelah itu , ada dua orang lagi yang datang, remaja dengan mata sipit dan badan pendek yang gemuk, bersama ayahnya. dia juga terlihat biasa saja saat di tinggal oleh orang tuanya, dia langsung masuk dan merapikan barang barangnya sendiri di lemari tanpa memperdulikan kami yang berada di atas kasur masing masing
Tinggal satu orang yang belum kulihat, orang yang punya ember di atas lemari, kemana yah orangnya?
"Kok ada bau nggak enak yah, darimana ini?" Keluh Cahya tiba tiba dan bertanya
"Aku nggak cium eh" jawabku
"Dari ember itu kayaknya" ucap Cahya menunjuk ke arah ember hijau yg tertutup tersebut.
"Masa?, Coba periksa di dalamnya "ucapku penasaran
"Kamu lah" jawab Denni
"Nggak ah nanti isinya aneh aneh ,Kamu dik" ucapku sambil melihat ke arah Diki
" Mana mau" jawab Diki
" Emang bawa apa sih anak orang itu " Denni penasaran
" Ayoo sama sama dik buka" ucapku
Aku mulai memegang tutup ember tersebut dan membukanya pelan pelan, tiba tiba
"Duaar" teriak Deni mengagetkanku
"Bangke" ucapku sambil melompat kaget dan mundur.Diki langsung memeriksa di dalam ember tersebut dengan hati hati
"Cuman ada detergen sama alat mandi aja kok" ucap Diki sambil memperlihatkan isi ember tersebut.
Aku kira ada makhluk buas yang menghasilkan bau di dalamnya elah bikin kaget aja
Cahyaa tertawa puas setelah melihat reaksiku yang memang sudah dia tebak
""'''''''''''''''''''''''''''
Bersambung......
____________________________________
By ARm-y
συγγνώμη για την άρρωσή σας
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Bucin
Non-FictionGimana jadinya jika ada seorang santri putra yang masuk pondok pesantren karena mengikuti seorang perempuan yang dia suka dari sekolahnya dulu. Cerita ini adalah nonfiksi bila ada nama yang sama berarti aku pakai nama aslinya dan bila yang ku cerita...