11

208 11 0
                                    

🙏Vote, Comment, and share🙏

Tentang dia (Flashback)

____________________________
Siapa dia?

Sebut saja Ranida

   Orang yang pernah membuatku selalu tersenyum karena sifatnya yang kekanakan-kanakan, dengan tubuh yang mungil dan suaranya yang cempreng membuat sifat kekanak-kanakannya itu semakin cocok dengan dia.

   Pertama kali, aku bertemu dengannya di MTs, kelas VIII  , pertemuannya begitu menjengkelkan sih, waktu itu aku nggak sengaja menjatuhkan sepeda salah satu temannya, lah dia marahin aku.

   Sejak saat itu, aku mulai chat dia di sosmed, yah karena pengen aja punya temen lucu kek dia, hampir setiap hari aku chattan sama dia, akhirnya aku mulai suka sama dia.

   Aku nggak pernah ngungkapin, sampai salah satu sahabatnya langsung bertanya denganku karena dia melihat semua chattanku dengannya di hapenya, yah aku jawabnya jujur kalau aku suka sama dia.

   Mulai hari itu, dia tahu jika aku suka sama dia, tapi kami tidak berpacaran, karena kami tahu bahwa pacaran itu adalah hal yang tidak baik dan mendekati perbuatan zinah ,guru akidah akhlak banyak menjelaskan tentang itu di buku akidah akhlak.

   Hubungan kami berjalan lancar, walaupun hanya sebatas teman, hanya saja ketika aku chattan dengannya aku selalu saja berlebihan dan meninggalkan ibadahku pada yang kuasa, lebih tepatnya aku terlalu bahagia hingga lupa untuk bersyukur pada yang kuasa.

   Kadang, aku menemani dia menuju pelabuhan tempat dia menyebrang menuju rumahnya, ke perpustakaan sama sama, dan basketball

   Hingga naik kelas 3 MTs , banyak masalah yang muncul satu persatu, aku yang pertama kali membuat dia sakit hati.

   "sekarang kan kita kelas tiga, kita fokus ke jalan kita masing-masing aja yah" ucapku yang membuat dia sakit hati,  aku tidak mengira bahwa kalimat yang ku pakai tersebut membuatnya sakit hati, padahal maksudku waktu itu adalah fokus untuk melaksanakan ujian dan tidak chattan sementara karena itu akan membuang-buang waktu, tapi namanya manusia cara mencerna kata-katanya berbeda beda.

   Mulai hari itu hubungan kami semakin kendor, aku tidak pernah lagi menemaninya untuk pergi ke pelabuhan dan dia selalu menjawab chatku dengan kata kata yang simple seperti "owh", "iya", "nda" dan  "ho'oh".

   Mungkin Allah cemburu karena aku sudah mencintai ciptaanya terlalu berlebihan hingga aku lupa penciptanya, mungkin Allah terlalu sayang sama aku dan Allah nggak mau aku terlanjur berlumuran dosa.

   Aku menyadarinya tapi tetap saja aku berusaha untuk berpura pura tidak tahu karena ini adalah kesalahanku yang tidak berpikir sebelum berkata, jadi aku ingin bertanggung jawab.

   Dia mulai menjauh dariku, dia yang dulu selalu tersenyum apabila bertemu denganku mulai hari itu tidak lagi tersenyum, senyuman itu telah hilang dari wajahnya.

Terlanjur Ron , nasi udah jadi bubur

  Terdengar desas desus bahwa dia telah dekat dengan cowo dari kelas lain, hal itu membuatku begitu menyesal telah memberikan celah kepada cowo itu.

   Tapi, saat ku tanya pada cowo itu, dia bilang bahwa mereka keluarga,  jawaban itu membuatku legah.  yah aku percaya-percaya aja.

   Terus ku coba untuk memperbaiki hubungan kami tersebut tapi selalu saja hasilnya nol besar.

   Hingga akhirnya aku memutuskan untuk bertanggung jawab dan mengikuti sekolahnya agar bisa memperbaiki hubungan ini, jadi aku memutuskan untuk masuk pondok pesantren yang sama seperti dia.

Gilae bucinn bet

_____________________

   Manusia nggak lepas dari salah dan bucin yekan.

Jangan senyum senyum sendiri dong bacanya.

Semoga bahagia reader
By ZahronGafurAmir

Santri BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang