13

210 11 0
                                    

Ini cerita makin lama jadi fiksi elah 😂

Ndapapa yang penting menghibur pembaca

Jangan lupa vote dan comment wae bresis
__________________________
Hari pertama sekolah

Fortasi berakhir, semua santri lama yang pulang kampung pun juga sudah kembali dari rumah masing-masing.

Pagi itu kami berebut kamar mandi karena hari ini adalah hari pertama sekolah dan ingin mendapat tempat duduk yang diinginkan di kelas.

Aku terlambat untuk memboking kamar mandi karena ketiduran setelah sholat subuh, jadi aku dapat giliran terakhir setelah Deko.

"Weh cepattt, sudah jam tujuh ini!!" Teriakku di depan kamar mandi yang sedari tadi diisi oleh Deko.

"Siket gege dulu nah"jawab deko yang sepertinya mulutnya berbusa.

"Parah nahhh lambatnya" kesalku

Setelah beberapa menit , pintu kamar mandi pun terbuka dan Deko keluar dari kamar mandi membawa keranjang kecil tempat alat mandinya yang lengkap dengan sabun cuci muka, sabun badan, sampo,dan lain lain.

Orang ganteng susah yah mandinya lama

Aku langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa peralatan mandi ku sendiri, yah sederhana aja yang paling penting sabun batang sama sikat gigi, kalau odol bisa minta.

Aku langsung mengguyur tubuhku dengan dengan air yang ku timba dari ember dengan cepat, di WC sebelah ada Cahya yang sedang mandi sambil bernyanyi.

Santai banget anak tuh gila

Aku mandi tidak lama karena waktu bersiap siap menuju sekolah sudah tidak lama lagi.

Belum sarapan pula nyesal aku tidur pagi

Setelah mengeringkan badan, aku langsung memakai seragam yang sudah ku siapkan di atas lemariku.

"Your time in your dermitory five minutes" ucap seseorang dari pos keamanan dengan menggunakan loudspeaker.

Dengan terburu-buru aku memakai seragamku dan memasukkan beberapa buku ke dalam tasku.

"Five minutes"

"Matilah sisa lima menit lagi , belum juga bekaca" keluhku

setelah selesai memasang sepatu aku langsung berlari dengan rambut yang berantakan menuju sekolah.

Letak sekolahnya tidak jauh sama sekali, bisa di bilang sangat dekat karena sekolahnya berada pas di belakang asrama kami.

Di depan ruangan IPM terlihat anggota IPM yang sudah berjaga bila ada yang terlambat untuk pergi ke sekolah.

Untung saja aku belum terlambat

Aku lewat di depan mereka dengan menundukkan kepalaku, tapi entah kenapa aku merasa mereka menatapku dengan pandangan yang buruk seperti dendam denganku.

Setelah melewati mereka aku merasa legah.

Aku langsung menuju kelasku yang letaknya di bawah dan harus menuruni anak tangga.

Aku langsung menuju kelas yang bertuliskan "albucasis" dan langsung memasukinya.

Di dalam kelas sudah ada santri-santri lain dan seorang guru perempuan yang sudah menunggu, guru perempuan yang  masih muda dengan kacamata berbentuk bundar.

Lumayan, keknya masih jomblo

Aku langsung mencari tempat yang masih kosong, ternyata dibagian depan sudah diisi semua, jadi aku mencari kebelakang dan kulihat salah satu temanku dari berau yang disampingnya masih kosong, akupun mendatanginya.

   "Aku duduk disini yah bi" pintaku dan langsung duduk di kursi tersebut.

   "Itu tempatnya Wahyu" jawab qolby

   "Masa, mana tasnya?" Tanyaku karena tidak percaya.

   "Belum datang dia" jawab qolby

   " Astaga, bilang aja kalau nggak mau duduk sama aku" sindirku

   " Manada, duduklah sudah kalau mau" ucap qolby merasa bersalah

   "Nggak usah, aku duduk di belakang aja" tolakku

   Aku langsung menuju kursi yang masih kosong di belakang.

   "Aku duduk disini boleh?" Tanyaku pada seorang santri yang duduk di samping kursi kosong tersebut.

   " Boleh " jawabnya dengan sopan

Aku langsung duduk di kursi itu dan mengajak ngobrol santri dengan kulit hitam dan badan yang tinggi tersebut.

"Kamu asal mana? "Tanyaku

"Saya asal Jayapura" jawabnya dengan logat Papua.

"Jauhnya kamu sekolah disini, emang nggak ada pondok disana??"

"Disini kebetulan ada Tante saya"

"Ouh, naik apa kamu kesini?"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap guru yang ada di depan tersebut memotong pembicaraanku.

"Wa'alaikummussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab kami secara bersamaan.

"Hari ini , kita hanya berkenalan karena kebetulan saya juga belum punya bahan ajar" jelasnya.

"Nama ibu Siska Ardelia dan ibu mengajar pelajaran kimia, ada pertanyaan? "Ucapnya memperkenalkan diri.

"Nomor hape ibu" Celoteh salah satu santri dan membuat kami semua tertawa.

"Jangan deh kalau itu privasi, kalau gitu giliran kalian untuk memperkenalkan diri"

  Satu persatu kami semua memperkenalkan diri, hingga giliranku terakhir karena duduk di bangku paling belakang.

"Giliran kamu" ucap Bu Siska dan menunjuk ke arahku.

"Perkenalkan nama saya zahron asal dari Berau cita cita dokter" jawabku

"Alasan kamu masuk kelas MIA apa?" Tanyanya

"Kan di IPS ada sejarah Bu, saya paling nggak suka mengingat yang namanya masa lalu" jawabku dengan nada lemas.

Satu kelas langsung tertawa riuh mendengar jawabanku.

"Kan di IPS bukan sejarah aja" ujar Bu Siska yang juga menahan tawa.

"Pokoknya saya nggak suka Bu" lirihku

Bersambung...

_______________________

Jangan lupa baca Qur'an weiii, ini bulan Ramdhan yang mulia

By ZahronGafurAmir

Santri BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang