3

2K 219 5
                                    

Soonyoung keluar dari sebuah minimarket sambil bersiul, menatap uang kembalian yang masih berada ditangannya, kemudiam menghitungnya. Tersenyum kecil, lalu menyimpan uang itu disakunya.

Dirasakannya angin malam berhembus cukup kencang dan langit mendung, Soonyoung menghela napas. pasti sebentar lagi akan turun hujan, pikirnya.

Soonyoung melangkahkan kakinya. Berniat pulang sebelum hujan benar-benar turun seperti yang ia perkirakan.

Brukk!

Hampir saja dia akan terjatuh jika saja kakinya tidak bergerak refleks untuk menyeimbangkan tubuhnya. Setelah berdiri tegak, dengan perasaan kesal ia bermaksud mengeluarkan untaian kalimat protes, namun ia terkejut saat kedua tangan memegang sisi kepalanya, menariknya hingga ia membungkuk sedikit dan sebuah tekanan menyentuh bibirnya.

Mata Soonyoung membulat, seorang menciumnya.

Sebuah ciuman lembut dengan emosi yang kuat kepadanya. Sebuah ciuman tanpa nafsu yang berlangsung tidak lebih dari 20 detik.

Soonyoung mengerjapkan matanya kala orang itu melepaskan ciuman dan setetes air mata mengalir dari mata kiri orang itu. Soonyoung tidak tahu mengapa.

"Maaf…" lirih orang itu sebelum melepaskan tangannya pada sisi kepala Soonyoung, berbalik, dan pergi menjauh.

Soonyoung mematung. Tidak tahu harus bereaksi apa dan harus melakukan apa.

Pikirannya seolah kosong.

Selama beberapa menit, ia mencoba mengulang kembali apa yang sudah terjadi di kepalanya. Tangannya refleks menyentuh bibirnya, masih teringat jelas sensasi sentuhan itu di bibirnya.

Wajah Soonyoung merah padam.

"Ah.. tadi itu…"

.

.

.

.

Coffey Milk

.

.

A Kiss from A Stranger 💋 SoonHoon [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang