nightmares and worries

3.8K 414 12
                                    

PRILLY

Malam itu aku tak bisa lagi memejamkan mataku. Perasaanku bercampur aduk menjadi satu. Aku menahan diri sebisaku untuk kuat. Malam ini semuanya kembali. Mimpi-mimpi burukku adalah tanda jati diriku. Bagaimana bisa aku menjadi sebodoh ini?, pikirku.

Aku memeluk kedua lututku dan menangis sejadi-jadinya di dalam kegelapan. Aku menyandarkan tubuhku di sisi ranjang. Tubuhku bergetar hebat. Wajahku basah oleh air mata yang tak terbendung lagi. Napasku sesak karena tangis yang tak tertahan.

Aku menyambar helaian bulu merak yang kudapat dari kebun binatang. Aku menatapnya seksama. Digo, ternyata kamu, pikirku dalam hati. Air mataku tumpah lagi. Bagaimana bisa aku sebegitu bodohnya? Begitu lama waktu yang kubutuhkan untuk mengingatmu.

Aku menarik kalungku yang tersembunyi di balik piamaku. Aku menatap bandul berbentuk sayap itu penuh haru. Bayangan Raja Oskya timbul dalam benakku. Digo.. Kamu dimana? Apa kamu baik-baik aja Digo?, tanyaku dalam hati. Digo.. Aku di sini, Digo.

Semua bayangan yang selama ini hilang dari ingatanku mengalir dengan deras. Aku tak bisa membendung rasa rindu yang amat dalam. Nightingale, Galeo, Ulysia. Principal Elea, Rugos, Emery, Jess, Tasya, Lisa. Aku merindukan kalian. Apakah kalian masih mengingatku?

Aku bangkit dari ranjang. Melangkahkan kakiku perlahan mendekati jendela kamarku dan membukanya. Aku menatap langit malam yang gelap. Menatapnya penuh rasa rindu. Mencari-tanda kehidupan yang menunjukkan bahwa nightingale masih ada disana. Masih seindah biasanya dan masih menungguku kembali bersama Digo.

Aku menggenggam erat kalungku, dan tangisku pecah lagi. Digo, aku inget semuanya Digo. Aku inget kamu, ini aku Sisi, aku terus bicara dalam benakku sendiri. Kamu dimana Digo? Kamu dimana? Aku mau pulang Digo. Aku mau pulang. Dimana aku harus cari kamu Digo?, aku terus bertanya dalam tangisku yang tak bisa kuhentikan.

Aku memejamkan mataku, aku melihat bayangan Digo di sana. Dengan sayap hitamnya yang mengepak dengan gagah. Aku melihat matanya menatapku begitu dalam. Aku merasakan dekapan Digo yang hangat serta sayap hitamnya yang mengepak perlahan dan membawaku terbang. Membawaku pergi dari segala gundah dan kesepian.

Bayangan hari sidang di depan Raja Oskya menghantuiku. Aku mengernyitkan dahiku. Mengumpulkan sebanyak mungkin ingatan tentang Digo. Aku membuka mata dan menggenggam kalungku erat. Aku menghela napas perlahan. Digo, kamu tunggu aku, aku pasti akan menemukan kamu.

Kamu adalah sebelah sayapku. Kamu adalah setengah dari diriku. Tanpa kamu, aku tak akan bisa kembali hidup di langit dan bahagia dengan kamu. Tanpa kamu aku tak sendirian, aku hanya sebagian. Sebab sebagian diriku ada padamu Digo. Tolong bantu aku, Digo. Bantu aku menemukanmu.

Aku kembali tenggelam dalam tangisku. Aku yakin aku pasti akan merusak syuting besok. Mataku pasti bengkak. Tapi aku tak peduli. Malam ini aku hanya ingin melepaskan semuanya. Semua gundah yang mengganggu dan rasa rindu yang teramat dalam akan Digo. Akan separuh diriku yang kini aku belum tahu berada dimana.

------------------------------------------------------

wings of alter egoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang