#13 Siuman & Senyuman

35 4 0
                                    

Davan mendongak kembali ke ruang rawatnya Artha. Melihat kawannya yang masih terbaring tak berdaya.

Sembari menunggu kedatangan Barra, Davan mengirimkan sebuah pesan kepada Sayla. “Say, Artha ada di rumah sakit sekarang dan belum siuman juga sampai sekarang.”

“Yang bener loh Dav? Emang kenapa dia?” balas Sayla sekitar sepuluh menit usai menerima pesan tersebut.

“Beneran gue tuh,” balas Davan dengan melampirkan foto yang ia jepret ke arah Artha.

“Astaga, kok sampai begitu sih,” ketik Sayla dengan menyertakan emoticon nangis.

“Ntar sepulang sekolah lo kesini ya.”

“Iya pasti Dav, makasih infonya.”

***

“Gimana Dav, Artha udah siuman?” ucap Barra usai melihat Davan yang duduk di luar ruangan.

“Belum Bar, itu masih di dalam,” balas Davan dengan melayangkan jari telunjuk ke arah ruangan.

Melihat hal itu, Kyara langsung berlari memasuki ruang yang bertuliskan rawat inap. Kyara sungguh terkejut dengan keadaan Artha yang berbalut perban di wajahnya menutupi bekas luka yang berdarah.

“Artha bangun Artha. Kenapa kamu bisa begini?” jerit Kyara dengan air mata yang menetes.

“Sssstt.. Jangan berisik deh lo, ini rumah sakit,” ketus Barra.

“Gimana enggak histeris kalo lihat Artha kayak gini hah?”

“Ya enggak usah segitunya kali.”

“Iya ditunggu aja kali Ky, ntar juga siuman,” cakap Renan.

Kyara menuruti perintah para lelaki itu. Ia hanya memandangi wajah Artha sembari menggumam, “Artha bangun aku ada di sini, aku sayang kamu, aku enggak mau kamu kenapa-kenapa.”

Tak lama setelah itu, Artha membukakan mata. Dirinya sendiri juga terkejut setelah ia memandangi langit-langit ruang itu. Menatap tajam keempat temennya yang berada di samping kanan dan kirinya.

“Akhirnya lo siuman juga Tha,” ucap Kyara dengan tangis terharu.

Mendengar ucapan Kyara tersebut, Davan langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari menuju ke ruangan.

“Gue ada dimana nih? Kenapa gue ada di sini?” ucap Artha sembari berusaha bangun dari tidurnya. “Arghh.” Artha mengeram kesakitan.

“Jangan buat gerak dulu dong, Tha!”

“Iya Tha, ini diminum dulu,” ucap Kyara dengan menyodorkan segelas air putih.

“Makasih Ky,” ujar Artha sembari menerima gelas dari Kyara. Artha memosisikan kepalanya untuk berdiri biar bisa menenggak air putih itu.

“Makasih ya kalian semua udah ada di sini.”

“Iya Tha, kok kamu bisa begini kenapa emangnya Tha? Aku khawatir tau.”

“Aku habis berantem, dikeroyok sama anak SMK Andalas.”

“Kok bisa sampai berantem gara-gara apa emang?”

“Ceritanya panjang Ky.”

“Udah Ky, jangan ditanya terus orang baru siuman udah ditanya begituan,” tutur Barra.

“Iya kalo nanya jangan begitu,” potong Renan.

“Emang gimana Nan?” Havin menanggapi.

“Tha, berapakah nilai m yang memenuhi grafik fungsi y = (m-2)x² + 4x + (m-5) jika grafik tersebut menyinggung sumbu X?”

Artha : Ksatria Penawar LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang