[6]

323 57 6
                                    

"Tuan sudah kembali tapi.." Pelayan itu tidak terlalu berani untuk melanjutkan kalimatnya.

"Tapi apa?" desak Putri Minyeong.

"Tuan memanggil Selir Jinhae ke ruangan belajarnya"

Putri Minyeong menggenggam erat kotak ditangannya. Ini adalah hadiah yang di Kirim oleh kaki tangan Taehyung kepada nya.

Semenjak dia resmi berstatus sebagai Istri Utama, hanya 2 kali dia bertemu dengan Selir Jinhae. Sejak awal dengan hanya mendengar nama nya dia akan merasa cemburu dan kecemburuannya semakin bertambah saat bertemu langsung dengannya. Siapa sangka gadis budak rendahan dari sebuah upeti memiliki sebuah Kecantikan.

Minyeong memejamkan kedua matanya untuk meredakan amarahnya, dia benar-benar mengingat setiap nasehat kakak Putra Mahkotanya saat meninggalkan nya di Kediaman suaminya.

"....... Dan yang paling penting jaga emosimu. Apapun yang terjadi kau harus menekan semua emosimu dalam kondisi apapun, sekalipun itu berhubungan dengan Taehyung. Jika kau bisa melakukan semua itu, posisi mu sebagai Istri Utama tidak akan goyah"

"Kau bisa kembali"

"Baik Nyonya"

"Kakak, apa kau sudah memprediksikan kejadian ini dari awal" gumam Minyeong.

Kini dia hanya sendirian sehingga di bisa mengekspresikan amarahnya. Matanya memerah juga Tangannya gemetar karena kemarahan dan kecemburuannya.

Minyeong melemparkan kotak yang berada didepannya. Perasaan senang dan bersemangat saat pertama kali menerima kotak hadiah itu sudah hilang tergantikan oleh kemarahannya.

Ruang belajar

"Apa yang kau lakukan hari ini?"

"Pagi sampai siang hari aku belajar" jawab nya. Sakura terus menggosok tinta, menemani Taehyung di ruang belajarnya.

"Bagaimana dengannya" tanya Taehyung.

Ah, Nya yang di maksud Taehyung dalam ucapan nya adalah seekor kelinci. Saat dia berburu, Taehyung menemukan kelinci yang lucu dan itu mengingatkannya pada Sakura. Jadi dia membawanya dan memberikan kelinci itu sebagai hadiah kepada Sakura.

"Tentu saja aku secara pribadi merawat nya dengan baik. Sebelum Tuan memanggil ku, aku masih bermain dengan kelincinya"

"Pantas saja kau tampak kesal" godanya.

Sakura melirik Taehyung yang duduk dan sibuk menulis disampingnya. Kalau boleh jujur dia memang sedikit kesal, hanya sedikit.

"Selir tidak berani"

"Sakura, kau melupakannya lagi"

"Baik. Aku tidak kesal"

Taehyung tersenyum.

"Kau bisa berhenti sekarang. Kembali Dan ganti baju mu, aku akan mengajakmu keluar"

"BenarKah" Sakura segera membalasnya dengan bersemangat. "Kemana kita akan pergi?"

"Kembali ke Kediamanmu"

"Baiklah, baik"

Sakura mengangkat hanboknya dan sedikit berlari keluar dari ruangan itu. Melihat punggung kecil yang semakin jauh dari pandangannya membuat Senyum di bibir Taehyung malah semakin besar.

°°°°°

Taehyung dan Sakura bergabung dengan penduduk yang antusias dengan perayaan lentera. Disepanjang jalan mereka sudah bertemu dengan banyak penjual yang menjual lentera yang berbeda.

TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang