Sakura mengusap Perutnya yang masih terlihat rata, perasaannya saat ini Sangat luar biasa.
"Berhenti menangis, ini adalah berita bahagia"
"Nona Maapkan Hamba"
Bibi Zhang terlalu bersemangat dan emosional saat tabib mengantarkan bahwa saat ini Nyonyanya tengah mengandung ke turunan dari tuannya. Dia menangis Saking bahagianya.
"Baiklah kalau begitu aku akan segera memberitahu kabar baik ini pada Tuan Muda"
Sakura tertawa pelan melihat langkah buru-buru dari Bibi Zhang yang Seger meninggalkan Paviliun Yongji.
"Sayang terima kasih telah hadir ke Dunia ini"
Meskipun Sakura tahu bahwa Janin di dalam Perutnya baru berusia 1 bulan dan belum bisa merespon apapun yang di katakan nya tapi itu tidak menurunkan niat Sakura yang terus berbicara sembari mengusap Perutnya.
Ruang Belajar
"Apakah itu Benar?"
"Benar Tuan, Selir Jinhae tengah mengandung dengan usia kandungan 1 bulan"
Jantungnya Taehyung berdetak dengan sangat cepat. Perasaan senang, perasaan bersyukur semuanya bercampur menjadi satu, akhirnya dia dan Sakura akan memiliki anak bersama.
Taehyung menutup matanya, dia harus menekan perasaan bahagia yang dia rasakan saat ini. Dia tidak bisa terlalu menolongku dalam mengekpresikan perasaannya.
"Mulai hari ini kau akan melayani Selir Jinhae di Paviliun Yongji" perintahnya.
"Hamba mengerti"
"Bibi Zhang. Kau harus menyembunyikan berita ini, sampai kandungan Selir berusia 3 bulan"
"Budak ini mengerti"
Sebagai pelayan tua di Kediaman Jenderal Kim, tentu saja Bibi Zhang tahu maksud dari tuannya.
Usia kandungan nya masih sangat rawan.
Jika kehamilan awal Selir Jinhae diketahui semua orang, itu akan memancing tindakan ceroboh banyak pihak yang sejak awal menentang keberadaannya. Terutama pergesekan dengan pihak Istri Utama yang juga tengah mengandung dengan usia kandungan 5 bulan. Jadi keputusan yang di ambil Tuan mudanya adalah situasinya terbaik untuk keadaan saat ini.
Di sebuah taman yang terletak di Bagian belakang kedua orang berdiri menikmati suasana keheningan malam.
"Semalam aku bermimpi tentang sebuah Naga yang turun dari langit?"
"Benar Kah?"
"Emh, mereka bilang itu adalah pertanda sebuah kehamilan" jelas Taehyung, Tangannya menggenggam tangan kecil Sakura. "Dan ternyata itu semua benar-benar terjadi"
Semakin malam udara yang berhembus semakin dingin. Taehyung membuka jubah hitamnya, memakaikannya kepada Sakura; kini tubuh kecil itu tenggelam di dalam jubah nya seakan itu tidak cukup untuk tetap menghangatkan tubuh wanita nya, Taehyung memeluk nya dari belakang. Salah satu Tangannya mengusap Perut Sakura.
"Dan Kemungkinan anak kita adalah seorang Putra"
"Bagaimana kau tahu"
"Hmh, mungkin pirasat kuat dari seorang ayah"
Sakura tertawa.
"Aku orang yang mengandung nya. Bagaimana bisa kau begitu percaya diri"
Penyangkalan Sakura membuat wajah Taehyung cemburut.
"Itu berbeda, Selirku" jawab nya. Sakura yang melihat ke depan tidak akan tahu wajah Masam yang di buat oleh Taehyung.
"Baiklah, itu akan menjadi anak laki-laki yang hebat seperti ayahnya" Sakura menyerah.