[7]

333 52 7
                                    

"Siapa sangka saat aku kembali ke ibukota kau sudah menikah bahkan mengambil Selir?"

Wanita cantik dengan Hanbok berwarna biru duduk dengan elegant, aura yang keluar darinya membuat orang yang melihatnya merasa enggan. Di tambah sosok dingin yang Duduk didepannya, setiap orang yang melintas pasti akan melirik kearah mereka.

"Kapan kau kembali?"

"Kemarin malam. Dan sepertinya aku akan menetap di ibu Kota"

Taehyung mengangguk mengerti.

Shin Mingran menatap Pria yang ada didepannya. Sudah 1 tahun mereka tidak bertemu, tidak banyak yang berubah dari teman nya ini kecuali tubuhnya yang bertambah tinggi dan tegap.

"Aku mengerti pernikahanmu dengan Putri Minyeong. Tapi untuk Selir Jinhae...." Mingran memberikan jeda pada kalimat nya. "Dia hanya hadiah upeti, tapi yang aku dengan kau sangat menghargainya"

"Mengapa?"

Taehyung menyesap tehnya. Dengan santai Mengabaikan pertanyaan Mingran.

"Kim Taehyung"

"Ada sesuatu yang aneh tentang keberadaannya" jawab Taehyung.

"Lalu apa hubungannya dengan pertanyaan ku"

"Aku harus membuatnya mendekat agar aku tahu apakah dia seorang teman atau seorang musuh"

"Kau benar-benar sesuatu" pujinya.

Sebenarnya ada perasaan tenang dalam hatinya saat Taehyung mengungkapkan alasan dia bersikap sangat baik pada Selir nya. Ternyata itu hanya sebuah stategi, bukan berdasarkan perasaannya.

Kim Taehyung tetaplah Kim Taehyung. Pria dingin yang tidak pernah tersentuh oleh apapun.

Sejak dulu sampai Sekarang perasaannya terhadap Taehyung masih sama, tapi dia sangat tahu bahwa Pria itu tidak memiliki perasaan yang sama untuk nya. Sejak awal Taehyung menghargainya sebagai teman.

"Jika begitu bawa aku masuk sebagai Selir mu. Aku akan mengawasi nya untukmu"

Usulan itu langsung mendapat penolakan.

"Menjadi Selir bukan alasan Jenderal Shin membesarkanmu" balas Taehyung. "Lagi pula aku bisa melakukannya Sendiri"

"Kau dan Ayahku benar-benar sangat baik" cemoohnya.

Keduanya mengobrol cukup lama dan pergi saat matahari mulai terbenam.

Sementara itu di Salah satu ruang teh yang sama dimana Taehyung dan Mingran tadi, Seorang Pria dengan pakaian mewah duduk dengan tenang menatap wanita yang kini menundukan kepalanya. Wajah kecil nya tertutup kain hitam yang hanya menyisakan kedua matanya.

"Ini kebenaran dan takdir yang harus kau hadapi. Keluarga Jenderal memperlakukan diri mu dengan baik karena kau merupakan jimat manusia untuk Putra mereka dan Suami mu sejak awal sudah menyusun rencana untukmu"

"Kenapa kau melakukan semua ini"

Pria dewasa ini memberikan tatapan yang mendalam pada wanita didepannya.

"Karena jika aku tidak melakukan ini, kau akan semakin jatuh dan terluka. Hentikan semua perasaanmu"

"Hikaru"

"Jangan pernah memanggilku dengan nama itu" Bantah nya. "Miyawaki Hikaru sudah mati saat kalian meninggalkannya sendirian 10 tahun yang lalu"

"Kami tidak bermaksud melakukan itu, saat itu klan Miyawaki di serang dan berada dalam kekacauan. Kami tidak bermaksud meninggalkanmu"

TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang