[14]

332 40 5
                                    

Putri Minyeong memimpin para wanita bangsawan untuk berkeliling disekitar Taman yang ada di Kediaman Jenderal Kim, hari ini dia mengundang beberapa wanita bangsawan dan istri2 dari Pejabat pemerintah untuk minum teh bersama.

Situasinya sangat hangat dan Senyum lembut tidak pernah luput dari mereka yang menandakan lancar nya acara Perjamuan yang di lakukan oleh Putri Minyeong.

"Ibu Bisakah kita masuk ke sana" tunjuk tangan kecil itu. "Aku melihat banyak bunga yang Indah disana"

Suara lembut yang terdengar kekanak-kanakan itu membuat suasana harmonis tadi berganti dengan suasana yang sangat canggung. Siapa yang tidak tahu keistimewaan dari Taman Jinhae yang di tunjuk anak ini tadi.

Masuk ke sana? Tidak mungkin.

Tangan yang bersembunyi di dalam gunanya mencengkram erat melihat hal yang di tunjuk anak berusia 7 tahun didepannya. Taman Jinhae adalah luka besar yang di berikan Taehyung untuk nya, memikirkan Bagaimana suaminya memperlakukan dirinya dalam 1 tahun ini membuat suasana hatinya semakin memburuk.

"Putri Minyeong, Maapkan anakku" ucap Nyonya Lee yang merupakan istrinya dari Pejabat tingkah 2 di kerajaan.

"Tidak apa-apa" Putri Minyeong kembali tersenyum hangat seakan kejadian tadi tidak pernah terjadi. "Lebih baik kita melanjutkan Perjalanan kembali"

Segera mereka kembali melanjutkan Perjalanan tapi tidak jauh dari sana mereka bertemu dengan sang Tuan rumah.

"Bukankah itu Taehyung dan Mingran?"

Keduanya berjalan mendekati rombongan, mau tidak mau para wanita bangsawan melirik kearah Putri Minyeong yang berstatus sebagai istri Taehyung.

Kedekatan antara Taehyung dan Mingran yang merupakan Putri Sulung dari Jenderal Shin sudah bukan rahasia umum, mereka tumbuh bersama sejak kecil bahkan para Panatua dari kedua belah pihak sering membuat lelucon bahwa satu hari keluarga mereka akan menjadi besan di masa depan tapi Siapa yang tahu dektrit kekaisaran turun dengan menunjuk pernikahan antara Taehyung dan Putri Minyeong.

"Salam kepada Putri Minyeong" Mingran segera melakukan protokol sopan santun dan menyapanya.

"Kakak tidak perlu terlalu sopan"

"Bibi Kenapa ada disini?"

"Bibi datang atas undangan Putri Minyeong" jawab bibi Shen, wanita berusia sekitar 30 tahunan itu mengalihkan pandangannya pada Pria yang berdiri di samping keponakannya.

"Bukankah ini Taehyung, sudah lama kita tidak bertemu. Paman akan senang ketika melihat mu"

"Jika ada waktu, aku akan pergi berkunjung menemuinya" jawab Taehyung sopan.

"Baiklah paman mu pasti akan senang"





Kediaman Putri Minyeong

Ruangan itu berantakan dengan berbagai benda dan pecahan-pecahan yang ada di bawah. Gadis cantik itu duduk dengan ekspresi kemarahan yang sangat jelas di wajahnya.

"Bahkan Setelah 1 tahun Kematian wanita itu, aku masih tidak bisa memenangkan hatinya. Dan Sekarang aku masih harus bertarung dengan Shin Mingran"

"Nyonya, aku tidak yakin Jenderal Shin akan mengijinkannya masuk sebagai Selir" ucap Bibi Han.

"Tentu saja, tapi jika putrinya Sendiri yang Meminta itu. Apa kau masih tetap dengan pendirianmu"

Jenderal Shin terkenal sangat mencintaimu dan memanjakan anak perempuan nya, sudah banyak pemutaran dari kalangan bangsawan yang mengusulkan pernikahan pada putrinya tapi langsung ditolak oleh nya dengan alasan mereka tidak bisa mengimbangi putrinya.

"Jika seperti itu, Putri bisa merekomendasikannya kepada yang mulia Raja untuk menjadi pendamping Putra Mahkota"

Ucapan ini seperti seberkas cahaya di pandangan gelap Putri Minyeong, dia langsung berdiri.

"Kita akan memasuki Istana, segera persiapkan kereta"

"Baik Putri"

°°°°°

"Kapan ayah akan pulang?" Anak kecil berusia sekitar 1 tahu lebih itu masih berpegangan pada salah satu kaki ayahnya

"Mungkin bulan depan" Pria itu kini berjongkok mensejajarkan tinggi nya dengan Putri cantik nya. "Kali ini apa yang kau inginkan sebagai hadiah"

Senyum bahagia langsung muncul di wajah kecil itu.

"Bisakah aku kembali mendapatkan kelinci putih" suara kekanak-kanakan kembali terdengar, dengan tatapan memohon mata kecil itu terus menatap wajah ayahnya.

"Baiklah"

"Aku ingin 2"

"Apapun untuk Putri ayah" tangan besarnya mengusap lembut kepala kecil itu.

"Tunggu ayah kembali, dengarkan perkataan Nenek, Kakek dan Ibu mu. Jangan Nakal"

Taehyung kini menatap kedua orang tuanya dan istrinya yang datang untuk mengantar kepergiannya.

"Aku akan pergi" untuk ke 3 orang ini, dia tidak memiliki apapun untuk di katakan.

Kali ini Taehyung di tugaskan untuk menemani Putra Mahkota yang akan pergi ke Perjamuan untuk menandatangani perjanjian Genjatan senjata diantara kedua kerajaan.

Taehyung langsung menaiki kuda nya, meninggalkan Kediamannya dengan cepat.

"Apa Taehyung sudah mengunjungi kediamanmu?"

"Belum, ayah"

Jenderal Kim menghela napas berat, dia memanggil sangat menyayangi cucu cantik nya tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia juga menginginkan calon pewaris yang akan menjadi meneruskan di masa depan; sedang kan hubungan putranya dan istrinya sudah jatuh pada keadaan seperti ini.










Rombongan Putra Mahkota mulai meninggalkan ibukota, Taehyung dan Seokjin memimpin jalan di depan dengan kuda mereka. Perjalanan mereka kali ini membutuhkan waktu 2 hari untuk sampai di tempat tujuan dan untungnya Perjalanan mereka sangat lancar.

Ketika rombongan sampai di depan gerbang, mereka disambut oleh 2 orang.

"Membeli Salam kepada Putra Mahkota" Keduanya membungkuk hormat.

Putra Mahkota menganggukan kepalanya.

"Kami akan mengantarkan ke Kediaman yang akan Yang Mulia tempati"

"Tolong pimpin jalan" ucap Taehyung.









Di halaman yang sama, di sebuah ruangan.

"Ketua, mereka sudah tiba"

"Kita tidak perlu menyentuh Putra Mahkota dan menyinggung kerajaan. Tapi aku ingin dia mati disini"














🏯 TIMELESS 🏯

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang