01; si lajang dan si ibu muda

1.4K 167 43
                                    

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan rata-rata. Seorang laki-laki mengendarainya menuju tempat yang membuatnya harus berkunjung. Hanya sebuah makan malam namun yang dia yakini acara makan malam itu bukanlah acara makan malam biasa. Sesekali dia menoleh ke arah spion dan kembali menatap ke depan dengan lurus. Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan perkarangan sebuah rumah bercat hijau muda. Dia keluar dan segera memasuki rumah tersebut. Mendapati anggota keluarganya serta dua orang yang tak asing telah duduk di kursi-meja makan.

"Do Young, sudah datang rupanya." seru seorang wanita paruh baya dengan piring berisi udang goreng di sana.

Laki-laki yang dipanggil Do Young itu hanya tersenyum simpul dan beralih untuk duduk di salah satu kursi yang kosong. Di dekat ibunya yang sudah duduk dan di hadapan wanita dengan senyum canggungnya.

"Baiklah, karena sang pria sudah datang. Kita bisa makan sekarang. Mari Tuan Lee, Nak Seo Yeon." ajak Ayahnya Do Young pada tamu mereka.

Kedua orang tuanya sudah mulai melahap makanan yang dimasakkan oleh sang ibu, serta dua orang tamu yang bernotabene sebagai pasangan ayah dan anak itu. Namun Kim Do Young sama sekali tidak ingin meraih sendok itu. Hanya memandang diam pada piring tersebut. Lagipula, dia sudah makan tadi sebelum ke mari. Sengaja karena tidak ingin kalah dengan nafsu laparnya itu.

"Aku takkan berbasa-basi." ujar Do Young dengan tiba-tiba dan berhasil mengalihkan semua perhatian orang-orang. "Aku belum ingin menikah. Apalagi soal usiaku.. usiaku masih muda, kenapa Ayah dan Ibu terus mendesakku untuk menikah hanya karena kalau sudah menikah semuanya menjadi menyenangkan. Segalanya dilakukan bersama. Memang kenapa kalau sendiri? Apa karena aku seorang pria? Apa karena aku sekarang 'anak tunggal'? Begitu?"

"Kim Do Young, tidakkah kau bisa bersabar? Kita sedang makan. Di mana sopan santunmu di meja makan?"

"Aku hanya ingin kalian memahamiku. Aku belum ingin menikah. Hanya itu. Sudah berapa kali aku mengatakannya, Yah?"

Dan detik kemudian, Do Young beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan rumahnya. Hendak pulang ke apartemennya. Namun saat tangannya hendak menyentuh knop pintu mobilnya, tangan yang lain seakan diraih orang lain dan membuat kepalanya menoleh untuk melihat siapa yang menghentikannya. Mendapati perempuan itu berada di depannya.

"Oppa, katakan, apakah kau tidak ingin menikah karena aku adalah teman Chae Won? Begitu?" Seo Yeon bertanya dengan tangan yang sudah melepaskan tangan Do Young.

"Seo Yeon, itu bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan." ujar Do Young yang menurutnya dugaan perempuan Lee itu terlalu dangkal. Adiknya.. "Aku memang belum ingin menikah, lagipula kau masih harus kuliah, bukan? Apakah kau tidak ingin menyelesaikannya terlebih dahulu?" ujarnya lagi yang bermaksud agar Seo Yeon memikirkan hal lain soal menikah. Termasuk tentang perempuan yang saat ini sedang menempuh sarjana dua di jurusan kedokterannya.

"Soal kuliah adalah masalah mudah. Aku bisa menikah sembari kuliah. Atau.. kau mempermasalahkan soal anak? Kita bisa menundanya sampai aku lulus. Asal.. kalau kau ingin melakukan itu, harus dengan hati-hati atau menggunakan pengaman. Kau tahu maksudku bukan?"

Seketika, Do Young mengacak rambutnya. Dia akui bahwa perempuan 26 tahun ini sangat cerdas karena dia masuk di perguruan tinggi terkenal dan bahkan masuk jurusan kedokteran. Tapi Do Young baru menyadarinya bahwa sesempurna apapun yang terlihat di luar, gadis itu bisa berpikir sedangkal itu.

"Seo Yeon, asal kau tahu bahwa aku tidak ingin menikah bukan karena semua dugaan dangkalmu itu. Sama sekali bukan!" ujarnya begitu sarkas dan dia tak peduli karena Seo Yeon juga sama sepertinya. Blak-blakan dalam berbicara. "Lebih tepatnya, aku belum ingin menikah. Karena apa? Bagiku menikah adalah untuk membangun sebuah komitmen untuk terus bersama, bukan sekedar karena saling menyukai, ingin memiliki anak, sex, atau bahkan untuk menuruti kemauan orang tua. Aku ingin menikah atas kemauan, keyakinan, dan kepercayaanku terhadap orang yang ingin kunikahi. Dan.. setidaknya kau sudah paham apa maksud dari 'orang yang kupercaya'."

Re-Bloom | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang