25; ada yang harus dipertaruhkan

316 52 41
                                    

          Bel apartemennya berbunyi dan Kim Do Young segera membukakan pintu untuk Kim Se Jeong. Dia memberikan senyum hangat pada perempuan tersebut. Begitu juga dibalas oleh Se Jeong.

Entah kenapa, suasana di antara mereka begitu berbeda kali itu. Benar-benar hening tanpa sebab yang jelas. Seakan mereka baru saja berkelahi tapi itu bukanlah kenyataannya. Mereka baik-baik saja, namun tidak dalam diri mereka masing-masing. Hanya sebuah kesalahpahaman yang mereka buat sendiri.

Do Young yang libur dan tidak memiliki rencana apapun hanya memilih menghabiskan harinya di rumah. Laki-laki itu sesekali memandang Se Jeong yang masih sibuk dan saat ini sedang menjemur pakaian. Seketika dia mengingat percakapannya bersama Seo Yeon beberapa hari yang lalu—iya, sudah lewat beberapa hari semenjak malam itu.

"Tinggalkan Se Jeong, menikah denganku dalam waktu cepat, dan aku akan mempertemukan kalian. Bisa memahaminya?"

Dia pikir semuanya akan menjadi normal lagi setelah pemutusan acara perjodohan secara dua belah pihak itu, kemudian dia bisa menjalani hubungannya dengan Se Jeong seperti pasangan-pasangan lain—yang tak mengalami masalah seberat ini. Tapi, itu tak terjadi. Lagi dan lagi, Seo Yeon melakukan sesuatu di luar kepalanya dan memanfaatkan kelemahannya. Do Young semakin bingung dan tak tahu harus mengambil jalan apa untuk memecahkan masalah ini. Hidup selalu menciptakan korban agar masalah bisa berakhir.

"Aku sudah selesai." Tiba-tiba suara Se Jeong menginterupsi lamunannya. Do Young memandang angka jarum jam. Menunjukkan angka 10. Perempuan itu bekerja lebih cepat dari biasanya.

"Akan kuantar pulang." Do Young sudah bersiap-siap mengambil kunci mobil di kamar sampai suara perempuan itu kembali menyentuh indera pendengarannya.

"Tidak perlu. Hari ini aku ada acara bersama Min Seo, jadi dia akan menjemputku di bawah." Se Jeong membenarkan tas selempangnya lalu pamit tanpa menunggu Do Young membalas ucapannya.

Do Young kembali duduk di sofanya dengan perasaan tak karuannya. Dia menyadari sesuatu, hubungannya dengan Se Jeong tidak baik saat ini. Tapi dia tidak tahu apa penyebabnya.

"Ada apa? Sesuatu terjadi padamu dengan Do Young? Kau takkan sampai memintaku menjemputmu, jika tidak ada hal yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa? Sesuatu terjadi padamu dengan Do Young? Kau takkan sampai memintaku menjemputmu, jika tidak ada hal yang terjadi."

Tapi yang diajak bicara hanya diam sembari memandang kosong ke arah jendela mobil Kim Min Seo. Min Seo menghela napas dan kembali fokus dengan aktivitasnya.

Mobil itu berhenti di sebuah taman dan Min Seo mengajak Se Jeong untuk berjalan-jalan santai di taman tersebut. Untung siang itu matahari tidak begitu terik, jadi untuk sekedar jalan-jalan saja takkan membuat mereka mengeluh.

"Sepertinya Kim Ro Woon sedang kosong sampai sering mengajak Chae Won bermain bersama." ujar Min Seo setelah menanyakan keberadaan Chae Won pada Se Jeong.

"Iya.. dia juga sengaja memilih untuk menghabiskan waktunya bersama Chae Won sebelum dia kembali sibuk. Begitulah.." timpal Se Jeong.

"Tapi, aku penasaran apakah dia memiliki niatan untuk berkata jujur soal.. dia sudah memiliki seorang anak?"

Re-Bloom | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang