05; tembok yang perlahan hancur

680 138 69
                                    

          Seperti yang diduga oleh Se Jeong, itu bukan sekedar ajakan melainkan titahan yang tak terbantahkan. Bukannya apa-apa, dia hanya tidak enak saja jika makan satu meja yang sama dengan laki-laki itu. Dia 'kan majikannya, bagaimana bisa dia makan bersama orang yang telah memberinya gaji?

"Ayo dimakan! Makananmu tidak seburuk itu, Se Jeong-ssi." Ujar Do Young yang kemudian beralih pada Chae Won, anaknya. "Makan yang banyak dan segera tumbuh tinggi. Oke?"

"Iya, Paman. Terima kasih atas makanannya." Timpal Chae Won sembari tersenyum manis pada Do Young.

"Jangan berterima kasih padaku. Ibumu-lah yang memasakannya untuk kita. Jadi terima kasih pada ibumu." Ujar Do Young yang kemudian melemparkan senyuman pada Se Jeong.

"Ibu, terima kasih untuk makanannya. Chae Won akan menghabiskannya." Dan Chae Won benar-benar melakukan apa yang Do Young minta. Tapi Se Jeong tidak bisa tidak tersenyum dan mengusap lembut surai panjang itu.

"Terima kasih kembali, Sayang.."

Chae Won sudah melahap makannnya, tapi tidak untuk Se Jeong. Tanpa sengaja matanya bersitatap dengan Do Young yang juga menatapnya.

"Euh.. Anda tidak makan, Tuan Kim?" tanya Se Jeong.

"Aku akan makan jika kau juga makan."

"Eh?"

"Cepat makanlah.."

Se Jeong jadi kikuk sendiri saat Do Young memintanya untuk makan terlebih dahulu dibandingkan dirinya sendiri. Dan karena dia sudah tidak enak sejak awal, jadi Se Jeong memutuskan untuk segera melahap makanan yang dia masak itu.

Do Young tersenyum dan ikut menyusul menyantap makanan itu. Dan tanpa disadari oleh mereka, situasi itu seperti memperlihatkan sisi keluarga yang manis.

Hari itu tidak berhenti sampai di sana saja, Kim Do Young memaksakan diri untuk mengantarkan pasangan ibu-anak itu untuk pulang ke rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu tidak berhenti sampai di sana saja, Kim Do Young memaksakan diri untuk mengantarkan pasangan ibu-anak itu untuk pulang ke rumah mereka. Se Jeong sempat menolak karena dia sudah merasa terlalu banyak merepotkan laki-laki itu hari ini. Tapi dengan jurus paksanya, akhirnya Se Jeong menyerah dan berakhir duduk di bangku belakang pengemudi dengan Chae Won yang sudah terlelap dalam pangkuannya.

"Apa kubilang tadi. Chae Won benar-benar kelelahan sampai tertidur pulas." Sahut Do Young di tengah kefokusannya dalam menyetir.

Sebelumnya, Se Jeong bersikeras untuk duduk di samping pengemudi, bermaksud menemani laki-laki itu. Tapi Do Young memaksa untuk Se Jeong duduk di bangku belakang saja karena takut Chae Won tertidur sedangkan dia tidak punya bantal di mobil. Tapi Se Jeong menolak karena berpikir seperti Do Young adalah seorang supir. Namun sayang alasan itu hanya ia telan dalam batinnya saja. Entahlah, hari ini benar-benar melelahkan sampai akhirnya Se Jeong kembali berpasrah diri dengan duduk di belakang bersama Chae Won. Tak sampai 5 menit mobil berjalan, Chae Won berujar bahwa dirinya mengantuk dan jatuh tertidur di pangkuan Se Jeong.

Re-Bloom | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang