24; sebab akibat

369 59 33
                                    

          Kim Se Jeong memutuskan untuk menginap di rumah kedua orang tuanya. Dia juga sudah meminta izin kepada Do Young bahwa dia tidak bekerja sehari esok. Do Young pun memperbolehkan.

Saat ini, dia sedang mengantar Chae Won untuk terlelap mengingat sekarang jam tidurnya Chae Won. Chae Won juga izin absen sekolah besok, Se Jeong menelepon sang guru tadi siang. Keduanya tidur di kamar Se Jeong yang—benar apa kata sang ayah—tidak pernah berubah dan bahkan terlihat seperti selalu ditempati itu. Ibunya benar-benar merawat kamar ini meski tidak ada dirinya. Se Jeong sangat berterima kasih akan hal itu dan tidak enak hati juga secara bersamaan.

Chae Won sudah terlelap bersama ssamunya. Se Jeong belum mengantuk, maka dari itu dia berniat untuk sekedar melihat kamar sampai pintu diketuk pelan dan dibuka oleh sang pelaku. Ibunya.

"Belum tidur rupanya." ujar nyonya Kim tanpa memasuki kamar.

"Iya.. belum mengantuk, Bu. Ada apa?" timpal Se Jeong yang berada di dekat meja belajarnya itu.

"Mau minum makgeolli bersama ibu?" tawar beliau yang tak butuh waktu lama untuk disanggupi oleh sang sulung.

Sekarang, mereka berada di ruang tamu dengan dua gelas yang sudah diisi makgeolli. Keduanya menikmati waktu itu sembari menonton drama keluarga. Rumah juga tampak sepi karena sepasang ayah dan anak bungsu sedang pergi ke luar tadi. Jadi, tinggalah keduanya yang masih terlihat terjaga.

"Ibu dengar kau sudah punya kekasih. Ceritakan seperti apa kekasihmu itu." ujar Shin Min Jung yang sudah mendengar hal tersebut dari Seung Min.

Se Jeong sempat tersedak oleh ludahnya sendiri, namun kemudian berusah menenangkan diri dan bercerita pada sang ibu. "Dia orang yang menyebalkan."

"Apa?"

"Suka memotong pembicaraan orang lain, kadang suka menggangguku saat aku bekerja, pernah juga berhasil memperbaiki mood Chae Won yang buruk.." Min Jung masih setia mendengarkan meski Se Jeong mengatakan hal-hal buruk tentang kekasihnya tersebut. Namun dengan wajah penuh kebahagiaan. "Dia juga perhatian padaku dan Chae Won. Dia baik bahkan dengan semua orang tanpa memandang kelas atau jabatan. Dia bisa menerima keadaanku juga dan dia tulus."

Min Jung tersenyum kemudian saat hal-hal baik juga dikatakan oleh Se Jeong. Dan bisa Min Jung simpulkan bahwa anaknya bahagia bersama laki-laki itu.

"Siapa namanya?" tanya beliau yang lupa nama si laki-laki.

"Kim Do Young." jawab Se Jeong dengan semangat. Nyonya Kim kembali tersenyum.

"Ibu juga mendengar bahwa kau bekerja untuknya. Apa itu baik-baik saja untuk kalian?"

Se Jeong terdiam. Oh.. bahkan dia tidak pernah memikirkan hal ini.

"Maksud Ibu adalah karena kau bekerja dengannya sekaligus berhubungan dengannya, Ibu takut itu akan saling memengaruhi. Ibu juga pernah muda sepertimu dan pernah merasakan hal itu, sampai akhirnya Ibu tidak ingin lagi berpacaran dengan orang yang sama lingkungan dengan Ibu." terang Nyonya Kim tak ingin membuat anaknya salah paham dengan yang dia maksudkan. "Kau paham maksud Ibu 'kan?"

"Iya, aku paham, Bu." jawab Se Jeong dengan lesu.

Sejujurnya dia pernah melakukan itu ketika mereka baru berpacaran. Ingat ketika Do Young mengatakan membantu Ro Woon untuk mempertemukannya dengan Chae Won? Saat itulah sifat egois Se Jeong muncul di antara dia bekerja dengan Do Young dan berpacaran dengannya juga. Dia mencampur adukkan dua hal itu yang seharusnya tidak dia lakukan.

"Tapi Ibu harap kalian takkan mengalami hal itu. karena Ibu lihat kau sangat bahagia dengannya. Setelah apa yang pernah kau alami dulu." ujar Min Jung lagi yang dibalas dengan anggukan dan disusul pelukan oleh Se Jeong. Mereka kembali terhanyut dengan pelukan lagi seperti tadi pagi.

Re-Bloom | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang