66. I'll Find You on a Beautiful Day

2.8K 326 22
                                    

Jaehyun merenggangkan otot tubuhnya yang terasa kaku. Bagaimanapun perjalanan ke Busan kemarin benar-benar menyita tenaganya. Ia memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut karena kecelakaan kemarin, namun ia senang dengan pertemuan terakhirnya bersama Rose. Itu tidak berhenti membuatnya tersenyum.

Pria itu segera bergegas pergi kerja. Ia hendak menyambut tetangga baru karena sepertinya apartemen yang kosong didepan apartmennya sudah terbeli. Mereka pindah malam tadi, hanya saja ia belum sempat menyapa mereka karena merasa sangat lelah dan butuh istirahat secepatnya.

Ngomong-ngomong, Jaehyun sudah tidak tinggal di apartemen yang lama karena ia tidak sanggup saat itu jika mengingat tentang Rose setiap waktu. Rasanya dia hampir gila.

Setelah sarapan, Jaehyun pun bergegas berangkat. Dibukanya pintu apartemen dan terdengar bahwa tetangganya itu seperti melakukan hal yang sama. Tentu saja, pagi hari adalah rutinitas harian seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup alias kerja.

Tatapan Jaehyun terpaku pada seorang wanita yang langsung menarik perhatiannya. Dia tersenyum menatap pria di sebelahnya, mereka bercanda bersama sesekali wanita itu memukul lengan pria disebelahnya.

Saat tatapan mereka bertemu, keterkejutan tak terelakkan.

"Jaehyun?" kaget Rose. Benar, ternyata tetangga baru Jaehyun adalah Rose dan Jun. Ketika Rose menyebut nama pria lain, Jun sontak menatap Jaehyun lekat-lekat. Kedua pria itu saling menatap penuh makna.

"Ah, aku buru-buru. Duluan, ya!" pamit Rose yang berlari kecil dan senantiasa mengecek arlojinya. Tadinya Jaehyun hendak mengajak Rose berangkat kerja bareng, tapi langkahnya membeku seketika. Jadi pria yang dihadapannya inilah yang merupakan tunangan Rose.

Jaehyun pun hendak melangkah pergi, namun suara Jun menahan langkahnya. Tepatnya setelah melihat tatapan penuh luka Jaehyun saat menatap kebersamaannya dengan Rose, makanya Jun tertarik dengan pria itu. Caranya menatap Rose terlihat jelas berbeda.

"Chogiyo, bisakah kita bicara sebentar?" pinta Jun dengan tatapan seriusnya.

Alhasil dua pria itu duduk berhadapan di cafetaria yang tidak jauh dari apartemen mereka. Suasanya hening sekali. Keduanya sama-sama bingung harus bagaimana membuka percakapan.

Jaehyun berdehem, "Jadi kau adalah tunangannya Rose?" tanyanya dengan raut wajah serius.

"Apa kau cemburu?"

Jaehyun mengerjapkan matanya berulang kali saat mendengar pertanyaan itu dari mulut Jun. Rasanya benar-benar lancang sekali. Apa pria ini tidak punya sopan santun?

"Apa kau adalah seseorang yang mengenal Rose dengan baik di masa lalu?" tanya Jun sungguh-sungguh. Ia menatap Jaehyun lekat-lekat.

"Apa maksudmu?" tanya Jaehyun tidak mengerti.

"Jawab saja. Keberuntungannya tergantung pada jawabanmu yang jujur atau tidak, jadi aku harap tidak ada dusta diantara kita karena ada yang ingin aku katakan dengan serius padamu," balas Jun.

"Apa ini berhubungan dengan Rose? Apa jangan-jangan....." perkataan Jaehyun tertahan. Ia menggenggam erat cangkir dalgona coffee miliknya. Namun, ia tidak mau berharap lebih.

"Ah, jadi benar kau orangnya? Pria yang di cintai Rose di masa lalu," ungkap Jun yang menghela nafas lirih. Manik mata Jaehyun bergetar seketika saat menyimak ucapan Jun.

"Tolong bicara yang jelas," pinta Jaehyun dengan nada melemah.

"Astaga, apa kau belum paham juga? Dia wanita yang sedang kau tunggu," balas Jun yang tersenyum tipis saat melihat keterkejutan di raut wajah Jaehyun.

Are You Really My Daddy? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang