BUKAN PILIHAN PART 4

41 3 0
                                    


Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi wilona dan juga vrl, pasalnya hari ini adalah hari pernikahan mereka.

Jika saja mereka menikah dengan orang yang dicintainya mungkin mereka akan merasa sangat bahagia, tetapi kali ini tidak, karena pernikahan ini tidak didasari oleh kemauan mereka tetapi berdasarkan paksaan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Dan sekarang vrl sedang berada di dalam kamarnya, sedang menikmati mimpi indahnya.

Tiba tiba abangnya masuk ke dalam kamarnya.

"Ah elah nih anak bukannya bangun malah masih asik asikan tidur, udah mau nikah juga" gumam satya-Kakak vrl ketika melihat adiknya masih asik bergelung dengan selimut tebalnya.

"Kebo! Bangun lo! Udah mau nikah juga! Cepetan lo bangun kagak! Ini tuh udah siang woy!" Teriak satya tepat ditelinga vrl.

"Apaan sih Bang, gak usah teriak teriak napa ,budeg nih kuping gue" ucap vrl sambil mengusap usap telinganya.

"Lagian lo kagak bangun bangun, ini tuh udah siang, bentar lagi kita mau berangkat kerumah calon bini lo, emangnya lo kagak mau ikut apa?" ucap satya asal
"Udah deh kalo 30 menit lo belum turun gue tinggal lo, kagak usah ikut kerumah calon bini lo ye, bye" Lanjut satya sambil berjalan keluar dari kamar vrl.

"Lah gimana mau ditinggal, kan yang mau nikah gue, yang mau ijab qabul gue, yang punya acara gue, napa jadi gue yang ditinggal" gumam vrl bingung karena kesadarannya belum terkumpul. "Au ah gak jelas banget sih lo bang" ucap vrl sembari berjalan ke kamar mandi dan melaksanakan ritual mandinya.
.
.
Saat ini wilona sudah siap dengan balutan kebaya putih dengan polesan make up natural yang terlihat sangat cantik di wajahnya.

"Ini gue bukan sih, Kok bisa cantik banget gini ya?" gumam wilona sambil memandangi dirinya di depan cermin.

"Wah anak mama sama papa cantik banget" puji mama theresia saat masuk ke kamar wilona bersama papa raja dan Darren.

"Iya yah mah, calon pengantinnya cantik banget" ucap papa raja.

"Mama papa apaan sih" jawab wilona dengan pipi yang memerah.

"Ciyaellah yang mau nikah mah beda yak, kaya bidadari turun dari genteng deh" ledek Darren.

"Enak ae lo" ucap wilona.

"Udah udah, sekarang kita turun yuk, calon mempelai laki lakinya udah dateng tuh dibawah" ucap raja.

"Ya udah yuk" ucap theresia sambil menggandeng tangan anaknya.

Mereka turun ke lantai bawah di mana sudah banyak tamu undangan yang hadir, walaupun mereka hanya terdiri dari keluarga dan kerabat dekat, tetapi cukup banyak.

Disana sudah terlihat ayah vrl dan seorang penghulu dan beberapa saksi yang sudah duduk di depan meja kecil pendek, dan terlihat vrl yang menggunakan kemeja putih dibalut dengan jas hitam dengan peci yang berada diatas kepalanya yang membuat dia terlihat gagah dan tampan.

Wilona sudah duduk di samping vrl.

"Sudah bisa dimulai?" Tanya penghulu.

"Sudah pak silahkan dimulai" ucap raja mewakili semua yang ada di ruangan itu.

"Baik kita mulai ya" ucap penghulu sambil menjabat tangan vrl yang gemetar karena gugup.

"Bismillahirrahmanirrahim Sodara verrel bramasta bin ivan fadilla saya nikahkan dan saya kawin kan engkau dengan natasha wilona putri nasution binti raja nasution dengan mas kawin uang sebesar lima belas juta seratus dua puluh ribu rupiah dan seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap raja-papa wilona.

"Saya terima nikah dan kawinnya natasha wilona putri nasution binti raja nasution dengan mas kawin tersebut tunai" ucap vrl dengan satu tarikan nafas.

"Bagaimana saksi? Sah?" ucap penghulu.

"SAH!" Ucap seluruh tamu undangan yang hadir dengan lantang, dan diikuti oleh hembusan nafas lega dari semua yang ada diruangan itu.

Setelahnya membaca doa dan menandatangani surat nikah. Dan di lanjut dengan pemasangan cincin oleh mempelai. Vrl memasangkan cincin di jari manis milik wilona, setelahnya wilona mencium punggung tangan vrl. Dan selanjutnya giliran wilona yang memasangkan cincin di jari manis vrl dan diikuti vrl yang mencium kening wilona.
.
.
Acara pernikahan berjalan dengan lancar, acara sudah selesai dari 30 menit yang lalu, dan sekarang wilona dan vrl sudah berada di kamar milik wilona masih dengan dibalut busana pengantin mereka.

"Lo mandi duluan aja" ucap vrl sambil merebahkan badannya di atas ranjang milik wilona.

"Lo duluan aja deh, gue masih capek nih" ucap wilona.

"Lo duluan aja, lo kan ribet bajunya, emang gak gerah apa?" Tanya vrl.

"Males ah, lo duluan aja" ucap wilona malas.

"Ya udah mandi bareng aja biar adil" ucap vrl santai.

"Dih ogah" ucap wilona ketus sambil berjalan ke kamar mandi.

Ketika sampai di kamar mandi ia kesulitan untuk membuka gaunnya karna kancing bajunya berada dibelakang. Sudah 15 menit tapi ia belum juga bisa membuka bajunya, sampai suara ketukan di pintu kamar mandi terdengar.

"Lo lagi ngapain sih willl lama bener, gue mau mandi nih" teriak vrl dari luar kamar mandi.

Agak lama tak terdengar jawaban dari wilona, tetapi suara pintu terbuka yang terdengar.

"Ya ampun udah 15 menit lebih lo didalem, tapi lo belum mandi? Abis ngapain aja lo didalem? Abis tidur? Atau boker?" ucap vrl kaget saat melihat wilona keluar masih dengan pakaian pengantin yang melekat ditubuhnya.

"Ya udah, lo mandi duluan aja sana" ucap wilona malas.

Tiba tiba dia merasakan tubuhnya ditahan dan merasakan ada yang menyentuh kancing bajunya dan membukanya, sehingga mengakibatkan bagian punggungnya terbuka sehingga dia membelalakan matanya dan segera menahan bajunya agar tidak terbuka.

"Kalo nggak bisa tuh bilang" ucap vrl santai sambil kembali merebahkan tubuhnya di ranjang.

Sedangkan wilona bergegas ke kamar mandi dan segera melakukan ritual mandinya.

Setelah selesai ia pun keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian lengkap. Saat keluar ia melihat vrl yang sudah tertidur diranjangnya. Ia segera menghampiri laki laki yang baru beberapa jam yang lalu sudah sah menjadi suaminya itu.

"Vrl bangun lo, katanya mau mandi" ucap wilona .

"Hm" hanya gumaman vrl yang terdengar tetapi masih dengan mata yang tertutup.

"Vrl bangun ih, udah malem nih, sana mandi! Kita udah ditungguin buat makan malem dibawah" ucap wilona sambil menggoyangkan lengan vrl.

"Iya iya gue bangun" ucap vrl masih dengan mata yang tertutup sambil berdiri dan menuju kamar mandi tanpa membuka matanya. Tiba tiba saja...

Dugg

Vrl meringis ketika merasakan jidatnya menabrak pintu kamar mandi.

"Hahaha rasain lo, makanya kalo jalan tuh liat liat dong, jangan sambil merem" ucap wilona diselingi dengan tawa ngakaknya.

"Aduh lo tuh ya, suaminya kesakitan bukannya obatin malah diketawain, durhaka lo" ucap vrl kesal. "ni juga pintu ngapain sih disini, gue kan jadi nabrak, sakit tau" dengus vrl.

"Heh lo sakit tuh salah lo sendiri kalii, ngapain jadi nyalahin tu pintu" ucap wilona meledek dan vrl tidak menghiraukan ledekan wilona, ia langsung masuk ke dalam kamar mandi.
.
.
Bersambung

BUKAN PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang