Bunyi alarm berhasil membangunkan salah satu dari dua insan yang sedang asik dalam tidurnya. Vrl memandangi wajah cantik istrinya yang masih terlelap dengan tidur nyenyaknya dalam pelukan vrl.
"Sayang, bangun yuk, udah subuh, kita sholat dulu!" ucap vrl sambil mengusap pipi wilona yang masih setia menutup matanya, sedangkan wilona hanya menggeliatkan tubuhnya dan mencari posisi nyaman didada telanjang vrl.
"Sayaaang!" ucap vrl sekali lagi sambil tangannya mengusap lembut rambut wilona.
Wilona mengerjapkan matanya perlahan dan membuka matanya.
"Morning" ucap vrl.
"Morning too" ucap wilona dengan suara serak khas bangun tidur.
"Bangun yuk, udah subuh, kita mandi, terus sholat jamaah yuk!" ucap vrl seraya berdiri dari posisi tidurnya.
"Kamu mandi duluan aja" ucap wilona sambil merapatkan kembali selimutnya sampai ke batas leher.
"Yaudah aku mandi dulu yah" ucap vrl seraya masuk kedalam kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya vrl keluar dari dalam kamar mandi sudah dengan baju kokonya dan ia melihat sang istri memejamkan matanya. Ia pun segera menghampiri istrinya dan membangunkannya.
Ia duduk di tepi ranjang, ia membangunkan istrinya tanpa menyentuhnya karena ia sudah wudhu.
"Sayang, bangun!" ucap vrl lembut, tetapi wilona masih bergeming, hanya suara nafas teratur yang terdengar.
"Wilona bangun, udah siang nanti kita gak kebagian waktu subuh loh" ucap vrl lagi, tetapi wilona masih tetap diam.
Dengan terpaksa vrl menyentuh wilona, gak masalah kalo wudhunya batal toh dia sudah sah.
"Hey, bangun sayang" ucap vrl sambil mengelus rambut wilona, dan akhirnya wilona pun terbangun.
"Bangun yuk, mandi dulu yah, nanti kita sholat" ucap vrl lembut sambil tersenyum kearah wilona. Wilona pun membalas dengan senyum manisnya seraya bangun dari posisi tidurnya.
"Awh..." ringis wilona ketika merasakan perih di area selangkangannya.
"Kamu kenapa?! Sakit yah?! Maafin aku yah?!" ucap vrl panik sekaligus khawatir dengan keadaan istrinya.
"Gak apapa kok, ini kan hak kamu, cuma perih dikit" ucap wilona sambil berusaha berdiri dan menahan ringisannya.
"Aku gendong yah?" tanya vrl.
"Gak usah, kamu kan udah wudhu" ucap wilona sambil berjalan tertatih menuju ke kamar mandi.
"Aaaakkkk" teriak wilona saat merasakan tubuhnya melayang yang ternyata ia berada dalam gendongan vrl.
"Wudhu aku juga udah batal, kan tadi udah nyentuh kamu, pas ngebangunin kamu, ya udah kamu mandi dulu yah, aku tunggu diluar" ucap vrl seraya keluar dari kamar mandi dan menutup pintunya setelah ia menurunkan wilona di kamar mandi.
Setelah sholat berjamaah wilona dan vrl melanjutkan dengan berdoa dan tadarus Al qur'an yang di pimpin oleh vrl. Suara merdu milik vrl berhasil membuat wilona terpukau dengan keindahan suara vrl saat melantunkan ayat suci Al Qur'an.
"Suara kamu bagus banget mas" ucap wilona saat vrl selesai membaca Al qur'an.
"Mas?!" ucap vrl bingung.
"Iya, kan kamu suami aku" ucap wilona seraya tersenyum dan meraih tangan kanan vrl dan segera mencium punggung tangannya.
"Wilona!" ucap vrl ketika wilona hendak berdiri dan menahan tangan wilona agar wilona kembali duduk.
"Iya?" tanya wilona dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Makasih ya" Ucap vrl sambil tersenyum.
"Makasih, untuk?" tanya wilona bingung.
"Semuanya, semua yang udah kamu kasih buat aku. Cinta, kasih sayang kamu. Dan terimakasih kamu udah percaya sama aku, kamu udah mau kasih hal yang paling berharga di hidup kamu buat aku, dan terimakasih kamu udah menjaganya selama ini, dan maaf kemarin aku udah ngomong yang ngga ngga sama kamu, udah sal...." ucap vrl yang dipotong oleh wilona.
"Sstt, udah gak usah dibahas, yang penting sekarang kamu percaya kan sama aku? Itu semua hak kamu, semua yang ada dalam diri aku itu semua milik kamu, begitupun sebaliknya. Jadi gak ada kata maaf ataupun terimakasih yang patut diucapkan diantara kita, karna kita udah satu, aku sama kamu udah menjadi kita sekarang" ucap wilona bijak.
"Iya makasih yah" ucap vrl seraya merengkuh wilona kedalam pelukannya sambil mencium puncak kepala wilona.
"Yaudah, sekarang kita siap siap, kita kan harus sekolah hari ini" ucap wilona seraya melepaskan pelukan vrl.
.
.
Saat ini wilona dan vrl sedang berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas mereka. Dengan posisi tangan vrl yang selalu setia menggenggam tangan wilona yang membuat banyak pasang mata menatap mereka dengan tatapan iri sekaligus benci, terutama pada wilona."Mas jangan pegangin tangan aku terus dong, kamu gak liat apa, mereka liatin akunya kaya harimau kelaperan?!" bisik wilona sambil mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan vrl.
"Udah gak papa, kamu tenang aja, mereka gak akan apa apain kamu kok, kan ada aku"ucap vrl santai, sedangkan wilona hanya pasrah saja hingga mereka sampai kelas.
Sahabat sahabat vrl dan wilona yang melihat itu pun hanya memandang mereka dengan tatapan heran.
"Widiiihh tumben tom and jerry akur" ucap leon yang sedang duduk disamping dara.
"Iya nih tumben, ada angin apaan yak?!" ucap reza.
"Ada angin topan yang bikin otak lo melayang" ucap vrl seraya duduk ditempat duduknya dan diikuti oleh wilona.
"Enak ae lo" ucap reza.
"Tumben kalian berdua akur?!" Tanya sonya yang sedari tadi hanya diam.
"Emang gak boleh yah?!" ucap wilona.
"Ya bukan gitu, gue cuma heran aja gitu" ucap dara, "Eh iya, rel sorry ya masalah yang kemarin, lo jadi salah paham deh ama si wilona. Kemarin tuh maksud gue, bibirnya wilona yang udah diperawanin ame lo" Lanjut dara tak enak hati.
"Iya gak papa kok, malahan gue mau bilang makasih sama lo, karena gara gara lo, bini gue jadi ma...hmph..." ucap vrl terhenti karena dibekap mulutnya oleh wilona.
"Jadi apa rel?!" ucap dara penasaran.
"Kepo lo!" ketus wilona sambil melepaskan tangannya dari mulut vrl.
"Kamu apaan sih main bekap bekap mulut aku" ucap vrl tak terima, saat wilona ingin menjawab tetapi sudah di sela oleh sonya terlebih dahulu.
"Apaan tadi?! Gue gak salah denger?! Manggilnya aku kamu?!" ucap sonya heboh.
"Emang salah yah?! Udah deh gak usah norak lo pada, gak pernah yah denger orang yang manggilnya pake aku kamu?!" ucap wilona.
"Iya gak usah norak deh, malu maluin tau gak" ucap vrl.
"Bener tuh mas, aku tuh jadi malu deh punya sahabat kek mereka" ucap wilona.
"What?! Mas?! Apaan tuh mas?! Lo manggil vrl pakek sebutan mas?!" ucap reza dengan alaynya.
"Lebay deh lo pada, lagian kenapa sih, sirik ae lo!!" ucap vrl.
Saat reza akan menjawab, bel masuk berbunyi dan diikuti dengan guru yang masuk kedalam kelas.
.
.
Bersambung