BUKAN PILIHAN PART 14

25 3 1
                                    

BUKAN PILIHAN

#BP_ SOPIAWIDIA13

PART 14

Happy Reading
.
.
.
Saat ini vrl sedang berada didalam ruangan kepala sekolah, tadi saat ia ingin menuju ke kantin bersama dengan ketiga sahabatnya, ada yang memberitahunya bahwa ia disuruh menghadap kepala sekolah.

"Maaf pak, bapak memanggil saya?" tanya vrl sopan.

"Iya vrl, saya memanggil kamu untuk menanyakan tentang tawaran saya kemarin, apa kamu terima?" tanya pak Bima kepala sekolahnya.

"Hm, insyaallah saya terima pak" ucap vrl mantap.

"Baik, kalau begitu, minggu depan kamu berangkat yah. Oh iya, kamu juga tidak sendirian, nanti ada temen kamu juga yang ikut" ucap pak Bima.

"Oh iya pak? Siapa pak?" ucap vrl

"Namanya Galih Permana dari XI IPA 1" ucap pak Bima.

"Oh, Galih yang pakek kacamata itu yah pak?" tanya vrl memastikan.

"Iya yang pake kacamata, anaknya kalem itu" ucap pak Bima.

"Oalah syukur deh pak kalo temen saya Galih, dia kan anaknya baik, jadi semoga aja bisa jadi temen saya disana" ucap vrl bersyukur setidaknya ia tak sendirian dan mendapatkan teman yang baik.

"Yaudah kalo gitu saya permisi ya pak" ucap vrl.

"Iya silahkan" ucap pak Bima.

"Terimakasih pak" ucap vrl seraya pergi meninggalkan ruang kepsek.
.
.
"Gimana? Lo terima tawarannya?" tanya reza, saat vrl sudah bergabung dengan mereka dikantin.

"Iya" ucap vrl singkat.

"Kok lo lemes gitu? Kaya orang gak dikasih jatah sebulan ae lo" ucap leon dengan nada bercanda.

"Sebulan masih mending, lah ini dua taun bro, gue gak bakalan dapet jatah" ucap vrl.

"Yee curhat, itu sih DL" ucap Ieon lagi.

"Jahat lo emang" ucap vrl lemes.

"Oh iya, lo cuma sendirian di sana rel?" tanya reza.

"Gak, gue sama si Galih dari IPA 1, yang pake kacamata" ucap vrl.

"Oh Galih yang anaknya kalem itu, ya mending deh ada temennya, daripada gak ada sama sekali" ucap Ieon.

"Ya semoga aja tuh anak bisa dijadiin temen lo, biar lo kagak kesepian disana" ucap reza. "secara, lo kan kalo disini tiap hari ada kita kita yang ngehibur lo, ya walaupun yang satu itu mukanya datar kek tembok rumah gue, tapi kan seenggaknya bisa di ajak seru seruan gitu" lanjut reza seraya melirik kearah leon, sedangkan yang dilirik masih memasang wajah datar sedatar datarnya tembok yang datar.

"Hm, gue pasti bakalan kangen ama kalian" ucap vrl sedih.

"Kangen kita apa kangen bini lo?!" ucap leon.

"Yang udah pasti kangen mah bini gue, kalian mah kalo gue inget, kalo kagak ya berarti kagak kangen" ucap vrl santai.

"Sahabat kamprett lo" ucap leon dan reza bersamaan.

"Kelas yok" ucap leon dengan wajah datarnya seraya pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

"Muka tembok!!" ucap vrl reza bersamaan yang dihiraukan oleh leon.
.
.
Setelah pulang sekolah wilver langsung menuju rumah orangtua vrl untuk mengambil beberapa barang yang masih ada disana untuk dibawa ke Amerika.

"Assalamualaikum" ucap vrl seraya masuk kedalam rumah diikuti oleh wilona dibelakangnya.

"Waalaikumsalam, loh tumben kalian kesini?" ucap mama vena yang sedang duduk santai diruang keluarga sambil menonton tv.

"Emangnya gak boleh yah mah?" ucap vrl seraya duduk di sofa doble dekat mamanya diikuti wilona yang duduk disebelahnya setelah menyalami mama mertuanya.

"Hm kamu, datang tuh bukannya salam sama mama malah langsung duduk aja, liat tuh wilona sopan gak kaya kamu" ucap vena pada anaknya yang tidak menyalaminya.

"Hehe maaf mah lupa" ucap vrl cengengesan sambil menyalami mamanya.

"Oh iya, kalian baru pulang sekolah langsung kesini?" tanya vena.

"Iya mah, ini vrl mau ambil barang barangnya yang masih ada disini, mau buat dibawa ke Amerika" ucap wilona.

"Amerika?! Kamu terima tawaran itu dek?" tanya vena pada putranya.

"Iya mah, wilona yang maksa, katanya buat masa depan aku" ucap vrl.

"Kamu yakin mau tinggalin istri kamu?" tanya vena lagi.

"Udah lah mah, aku gak papa kok, lagian kan disini wilona juga ada mama papa sama kak andres, lala, kak Nayra sama darren juga, terus ada temen temen aku juga mah" ucap wilona.

"Tapi kan...." ucap vena dipotong oleh wilona.

"Aku gak mau jadi penghalang buat masa depan vrl mah. Kan kalo vrl nanti vrl sukses aku juga yang seneng" ucap wilona seraya tersenyum.

"Yaudah terserah kalian aja, kalo itu yang terbaik buat kalian pasti mama dukung kok" ucap vena.

"Iya mah doain yah, biar sekolah vrl di sana lancar" ucap vrl seraya memeluk mamanya.

"Iya mama pasti selalu doain yang terbaik buat kamu" ucap vena seraya membalas pelukan anaknya.

Wilona yang melihat itu hanya diam dengan mata berkaca kaca karena terharu melihat kedekatan suami dan mertuanya.

"Sayang kamu kenapa diem aja, sini peluk" ucap vrl seraya tersenyum kearah sang istri dan merentangkan satu tangannya untuk memeluk sang istri, sedangkan tangan lainnya masih memeluk sang ibu. Wilona segera menghampiri mereka dan memeluk vrl erat.

Vrl tersenyum bahagia dengan sesekali mencium puncak kepala dua wanita yang sangat berarti dalam hidupnya.
.
.
Setelah dari rumah orangtuanya vrl mengajak istrinya pulang ke rumah mertuanya.

Saat ini mereka sedang melaksanakan makan malam. Setelah makan malam wilona dan keluarganya berkumpul diruang keluarga sambil menonton acara tv favorit mereka.

"Em mah pah vrl mau ngomong sesuatu sama mama papa" vrl membuka suara.

"Mau ngomong apa rel?" tanya sang kepala keluarga,

"Berarti darren gak boleh denger nih bang?!" Tanya darren.

"Boleh kok, lo disini aja gak papa" ucap vrl.

"Bawel lo dek, tinggal dengerin aja kenapa sih?" ucap wilona ketus.

"Yee siapa tau aja kan gue gak boleh denger, tar kalo gue dengerin ternyata omongannya berbau delapanbelas plus plus kan bahaya" ucap Darren.

"Udah udah, kalian apaan sih orang mau ngomong serius juga!" ucap theresia.

"Gini mah pah, vrl dikasih tawaran buat pindah sekolah ke Amerika" ucap vrl mulai menjelaskan.

"Bagus dong, berarti kamu punya bakat yang harus dikembangkan disana. Terus kamu terima?" tanya raja.

"Iya pah, aku terima tawaran itu" ucap vrl.

"Berarti nanti kalian LDR dong?" tanya theresia.

"Iya mah" ucap vrl.

"Terus nant..." ucap teresia dipotong oleh wilona.

"Udah lah mah, lagian aku juga kok yang minta vrl buat terima tawarannya, ini semua juga kan buat masa depan vrl" ucap wilona.

"Ya udah terserah kalian aja,kalo emang itu yang terbaik buat kalian, papa pasti dukung kok, lagian nanti kan wilona disini masih ada kita yang jagian, iya kan mah?" ucap raja yang disetujui oleh teresia.
"Makasih ya mah pah. Doain vrl supaya sekolah vrl di sana lancar dan bisa cepet pulang lagi ke indonesia" ucap vrl.

"Pasti mama doain rel, yang terbaik buat kamu" ucap teresia sambil tersenyum.

"Makasih ya mah pah, kalo gitu aku sama wilona ke kamar dulu, mau istirahat" ucap vrl seraya pergi ke kamar diikuti wilona setelah mendapat persetujuan dari yang lainnya.
.
.
Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUKAN PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang