BUKAN PILIHAN
#BP_SOPIAWIDIA13
PART 11
Happy Reading
.
.
.
Saat ini didalam kelas wilona sedang berlangsung pelajaran matematika. Saat sedang fokus dengan pelajarannya, ia merasa ingin buang air kecil."Na, gue ketoilet dulu ya, kebelet nih" ucap wilona pada dara teman sebangkunya.
"Perlu gue anterin gak?" tanya dara.
"Gak usah, gue bentaran doang kok" ucap wilona seraya berdiri dan menuju ke depan meja guru untuk meminta ijin.
Setelah mendapatkan ijin dari gurunya, wilona bergegas ke toilet untuk menyelesaikan panggilan alamnya.
Setelah selesai, ia keluar dari bilik toilet dengan menghela nafas lega. Tetapi baru saja ia hendak pergi dari toilet itu, tiba tiba ada aurel beserta dayang dayanng menghalangi jalannya.
"Permisi ya, gue mau lewat" ucap wilona sopan hendak berjalan melewati aurel dkk, tetapi segera di cekal oleh aurel.
"Apaan sih, gue mau balik ke kelas nih, lepasin gak?!" ucap wilona seraya mencoba melepaskan cekalan tangan aurel.
"Gak, gue gak akan pernah lepasin lo, sebelum lo janji sama gue" ucap aurel mempererat cekalannya.
"Janji apaan?!" Tanya wilona.
"Lo harus janji sama gue, kalo lo bakalan jauhin vrl"ucap aurel.
"Siapa lo, main ngatur ngatur gue buat jauhin vrl" ucap wilona ketus.
"Gue pacarnya vrl, pokoknya gue gak mau tau, lo harus jauhin vrl, kalo lo gak mau celaka" ucap aurel.
"Ya gak bisa lah, apaan sih lo, pakek ngaku ngaku pacarnya vrl segala" ucap wilona ketus.
"Heh!! Asal lo tau ya, gue tuh emang pacarnya vrl, lo nya aja yang kegatelan sama pacar gue" ucap aurel seraya menjambak rambut wilona.
"Arghh, lepasin gak!" geram wilona.
"Gue gak akan lepasin lo, kalo lo gak jauhin vrl" ucap aurel menarik rambut wilona.
"Gak, gue gak akan pernah jauhin vrl" tegas wilona seraya memegang rambutnya.
"Oke, jangan harap hidup lo bisa tenang" ucap aurel.
"Tiba tiba wilona merasakan tubuhnya basah dan dingin, yang ternyata Elsa salah satu dayang dari aurel menyiram tubuhnya dengan air es.
Plakk
Belum selesai dengan rasa terkejutnya karena dinginnya air es, ia kembali merasakan panas di pipinya.
"Itu buat lo yang udah berani ngelawan gue" ucap aurel.
Plakk
"Itu buat lo yang udah berani deketin vrl" ucap aurel setelah menampar wilona untuk yang kedua kalinya.
Plakk
"Itu buat lo yang gak mau tinggalin vrl" ucap aurel kembali menampar wilona.
Plakk
Buah
Setelah menampar wilona untuk keempat kalinya, ia mendorong tubuh wilona hingga tersungkur dan dahinya menabrak tembok dengan cukup keras hingga wilona tak sadarkan diri.
Dan tanpa rasa bersalah sedikitpun aurel Elsa dan Rani pergi meninggalkan wilona yang tak sadarkan diri dengan senyum penuh kemenangan.
.
.
Kini vrl sedang mengikuti pelajaran di kelasnya dengan perasaan khawatir. Pasalnya setelah wilona keluar untuk ijin ke toilet sejak 30 menit yang lalu, wilona belum juga kembali. Ia memutuskan untuk meminta ijin kepada gurunya untuk pergi ke toilet dengan alasan ingin buang air. Setelah mendapatkan ijin dari sang guru ia bergegas keluar kelas untuk mencari keberadaan wilona.Setelah menelusuri seluruh penjuru koridor sekolah ia memutuskan untuk menuju ke toilet wanita. Ketika sampai disana ia terkejut bukan main. Ia melihat wilona yang tergeletak didepan bilik toilet dengan baju basah kuyub, rambut acak acakan yang menutupi wajahnya.
Dan lebih terkejut lagi ketika ia menyingkirkan rambut wilona sehingga memperlihatkan wajah pucat dengan kedua pipi dan juga dahi yang memerah, dan juga ujung bibir yang sobek seperti bekas tamparan.
Vrl segera menggendong tubuh lemas wilona menuju ke UKS. Setelah sampai diruang UKS ia segera merebahkan wilona di atas brankar. Setelah itu ia keluar meninggalkan wilona bersama petugas PMR yang sedang bertugas. Tak lama kemudian, ia kembali dengan sepasang baju olahraga untuk wilona.
"Lo, tolong bantu gantiin ya, gue mau keluar dulu bentar" ucap vrl kepada petugas PMR dan ia keluar membeli makanan untuk wilona.
Setelah cukup lama, ia kembali ke ruang UKS tersebut dengan membawa kresek berisi makanan serta minuman untuk wilona. Dilihatnya wilona yang belum sadarkan diri masih terbaring lemah diatas brankar sendirian.
Ia duduk di kursi dekat ranjang wilona, menggenggam tangan dingin milik wilona dan mencium punggung tangannya berkali kali.
"Sayang bangun" ucap vrl seraya mengusap surai rambut milik wilona.
"Sayang" ucap vrl lagi.
Wilona mengerjapkan matanya berkali kali untuk menyesuaikan cahaya didalam ruangan tersebut, sebelum akhirnya ia membuka matanya dan melihat vrl yang sedang menunduk dengan dahi ditempelkan di lengannya.
"Mas" ucap wilona lemah yang membuat vrl segera berdiri tegap untuk melihat wajah wilona yang baru sadarkan diri.
"Sayang, kamu udah sadar, mau minum?" tanya vrl yang dibalas anggukan oleh wilona.
"Kamu kenapa bisa kaya gini?" tanya vrl lembut seraya memegang pipi memar wilona.
"Awhss" wilona mendesis ketika merasakan perih di pipinya yang disentuh oleh vrl.
Vrl segera melepaskan tangannya dari pipi wilona.
"Maaf maaf, sakit banget yah?" ucap vrl mengusap rambut wilona lembut dan mencium kening wilona.
"Sakit mas" rengek wilona yang membuat vrl menciumi seluruh wajahnya dengan lembut berharap bisa segera menyembuhkan rasa sakit diwajah wilona.
Saat mereka tengah asik dengan dunianya, tiba tiba pintu ruangan terbuka dan menampilkan sahabat sahabat mereka.
"Yaellah, yang udah nikah mah enak yah, bisa cium cium dimana aja, bebas!" ucap reza.
"Iya, enak banget bikin iri para jomblowan jomblowati aja lo berdua" ucap Ieon.
"Ya udah tinggal kawin aja, gampang" ucap vrl enteng.
"Gampang gundulmu, main kawin kawin ae lo, dimana mana nikah dulu baru kawin" ucap sonya.
"Lo kenapa sih will bisa kek gini?" tanya dara mengalihkan pembicaraan mereka yang awut awutan.
"Iya lo kenapa sih will bisa sampe kek gitu?" tanya sonya.
"Iya siapa yang udah lakuin ini ke lo will?" tsnya leon.
"Aurel" ucap wilona yang membuat tubuh vrl menegang.
"Aurel?! Aurel lestari?!" ucap leon.
"Iya kali, gue gak tau nama lengkapnya" ucap wilona.
"Emang dia punya masalah apa sama lo?!" Tanya dara penasaran.
"Ya gue gak juga gak tau, yang jelas tadi itu......" ucap wilona menggantung.
.
.
.
Gantung ya wkwkwk
kalo mau protes, protes aja sama wilona knp di gantung.
Bersambung