wilona dan vrl kini sudah berada di dalam ruang kelasnya, mereka sampai kekelas tepat saat bel jam pertama berbunyi yang artinya pelajaran akan segera dimulai.
Pelajaran pertama adalah fisika, Pak Bara yang terkenal sebagai guru killer di sekolah kini sudah memasuki ruang kelas vrl dan wilona.
Setelah mengabsen Pak Bara meminta anak didiknya untuk mengumpulkan tugas rumahnya.
"Baik anak anak, sekarang kumpulkan tugas kalian. Seperti yang saya bilang kemarin, kalau ada yang tidak mengerjakan maka hukumannya membersihkan toilet sekolah sampai benar benar bersih" ucap Pak Bara yang berhasil membuat vrl yang sedang duduk santai kelabakan karena belum mengerjakan tugasnya, sedangkan yang lainnya sudah maju kedepan meja guru untuk mengumpulkan tugasnya secara bergantian.
"Eh nyet, lo udah ngerjain tugas belum lo?!" Tanya vrl kepada leon yang merupakan teman sebangkunya.
"Belom" ucap leon santai dan jangan lupakan muka ratanya yang selalu setia terpasang dimuka tampannya.
"Lo berdua udah ngerjain belom?!" Tanya vrl kepada reza dan revan yang berada tepat dibelakangnya.
"Bel...." ucap revan dan reza yang terpotong oleh omongan Pak Bara."Ada yang tidak mengerjakan?!"
Tanya Pak Bara dan dengan santainya vrl dan ketiga temannya mengangkat tangan mereka."Kita pak!" ucap mereka serempak.
"Kalian lagi kalian lagi, kalian gak cape apa tiap hari dihukum terus, sekarang kalian bersihin seluruh toilet di sekolah ini sampai bersih" tegas Pak Bara.
"Semuanya pak?!" ucap vrl.
"Iya semuanya, sampai toilet perempuan juga ucap Pak Bara lebih tegas.
"Tar kalo kita ngintip gimana pak?" tanya revan dengan muka polosnya.
"Ya gak masalah, palingan juga tar mata kalian bisulan" ucap Pak Bara santai.
"Ah elah si Bapak, masa mata bisulan sih?!" ucap reza.
"Yang ada nikmat kali pak kalo bisa ngintip" ucap revan dengan santainya.
"Udah deh terserah kalian mau ngintip kek, apa kek, terserah! Yang penting kalian bersihin toiletnya sekarang juga!" Tegas Pak Bara.
"Iya pak" ucap mereka serempak seraya keluar dari dalam kelas.
"Pak!" ucap revan saat didepan pintu ruang kelas.
"Apa?" tanya Pak Bara.
"Jangan kangen sama saya ya pak" ucap revan seraya keluar kelas dan segera menutup pintunya.
"Dasar murid kurang ajar" teriak Pak Bara dan diikuti tawa oleh murid muridnya.
.
.
Sekarang vrl dan ketiga sahabatnya berada di toilet perempuan, sekarang masih jam pelajaran jadi toilet sepi dan mereka memutuskan untuk membersihkan toilet perempuan.Saat mereka asik bersih bersih diselingi dengan canda tawa mereka, wilona dan dara masuk kedalam toilet.
"Eh kalian keluar dulu dong, gue mau masuk nih" ucap wilona pada vrldkk yang masih berada didalam toilet karena dia ingin buang air.
"Gak bisa, harus karcis dulu dong" ucap vrl santai.
"Ish cepetan dong, gue kebelet nih, gak usah pada gangguin gue deh" ucap wilona karena sudah tidak tahan.
"Karcis dulu gue bilang" ucap vrl lagi.
"Karcis apaan sih, cepetan dong, kalian minggir" ucap wilona sedikit merengek.
"Cium dulu dong sebagai karcisnya, baru gue kasih masuk" ucap vrl santai.
"Ih apaan sih lo, modus banget, mana ada karcis pake cium" ucap wilona.
"Ada tuh" ucap vrl dan tak disangka sangka wilona langsung mencium pipi vrl sekilas yang membuat teman temannya lain melongo karena tidak menyangka wilona akan benar benar mencium vrl, begitupun vrl.
"Gue dicium cuy, gue dicium" teriak vrl girang setelah tersadar dari keterkejutannya sambil memegangi pipinya yang dicium wilona.
"Biasa aja keles, kaya gak pernah dicium aja" ucap leon sambil memutar bola matanya jengah.
"Ya bedalah, ini tuh pertama kalinya gue dicium wilona setelah dua minggu menikah" ucap vrl masih dengan senyum mengembang.
"Iya deh percaya, yang udah nikah mah beda" ucap reza.
"Yee, sirik ae lo" ucap vrl.
Setelah selesai wilona langsung keluar dari balik kamar mandi dengan helaan nafas lega."Udah yuk dar, balik ke kelas" seraya menarik tangan dara keluar dari toilet tanpa menghiraukan tatapan yang diberikan vrl dkk.
Tetapi baru saja beberapa langkah, tangannya sudah di cekal oleh vrl, yang membuat wilona mau tidak mau membalik badannya menghadap vrl.
"Apaan sih!" ketus wilona.
"Ketus banget sih, tadi aja cium cium" ucap vrl masih dengan tangannya memegang tangan wilona.
"Lepas ih" ucap wilona seraya berusaha melepaskan cekalan tangan vrl tetapi tidak membuahkan hasil.
"Apaan sih rel, lepasin! Gue mau balik ke kelas" ucap wilona.
"Kalo mau balik kelas, ada syaratnya" ucap vrl masih mencekal tangan wilona.
"Syarat apaan lagi sih, gue gak mau yah kalo syarat lo aneh aneh" ketus wilona.
"Gak aneh kok, cukup cium bibir gue aja" ucap vrl santai yang membuat wilona membulatkan matanya.
"Apaan sih, gue gak mau, tadi tuh gue cium pipi lo aja terpaksa karna gue lagi kebelet, kalo sekarang gue gak mau, tar mulut gue kena kuman dari mulut lo lagi" ucap wilona ketus.
"Gak lah sayang, aku kan udah sikat gigi" ucap vrl.
"Pokoknya gak! Ini tuh sekolah vrl, tar kalo diliat ama orang lain gimana coba" ucap wilona masih dengan ketus.
"Ya gak masalah dong, kan aku suami kamu" ucap vrl santai.
"Po....."
Cup
Belum sempat wilona menyelesaikan ucapannya vrl sudah lebih dulu mencium bibir wilona, hanya kecupan tetapi berhasil membuat jantung wilona berdetak lebih cepat dari biasanya, bibirnya melongo, dan ia bisa merasakan pipinya yang memanas.
Cup
Masih dengan muka terkejutnya, vrl kembali mencium bibir wilona dan membuat wilona mengatupkan bibirnya.
"Jangan melongo kek gitu sayang, nanti kalo kemasukan lalat gimana? Untung tadi aku cium, jadi lalatnya gak bisa masuk" ucap vrl seraya tersenyum manis tanpa rasa bersalah sekalipun sambil mengelus pipi wilona yang memerah dengan ibu jarinya, sedangkan wilona masih bergeming.
"Yaudah aku pergi dulu yah, laper mau makan dulu dikantin. Kamu juga jangan lupa makan nanti anak kita kelaperan lagi kalo kamu gak makan" ucap vrl sambil tangannya mrmegang perut wilona dan sedikit mengelusnya seraya pergi meninggalkan wilona dan dara di depan toilet bersama ketiga temannya, sebelum wilona ersadar dari lamunannya dan mengamuk pada dirinya.
"VERRELLL!!" Teriak wilona ketika tersadar dari lamunannya, dan vrl yang mendengar itu pun langsung meledakkan tawanya diikuti oleh sahabat sahabatnya.
"Brengsek banget tuh curut satu, main nyosor nyosor aja, kalo diliat orang lain gimana coba, untung gak ada orang yang liat" dengus wilona.
"Kata siapa gak ada yang liat? Gue liat kali! Ya Allah ampuni hambamu ini ya Allah, mataku yang suci ini sud...hmp" ucap dara alay, yang langsung dibekap mulutnya oleh wilona.
"Gak usah lebay deh lo! Pura pura sok suci, padahal mah dianya aja ngelakuin tiap hari" ucap wilona santai.
"Enak aja lo! Taik emang lo! Bibir gue tuh masih perawan ye, emang nya lo, bibirnya udah diperawanin" ucap dara tak terima.
"Ya ampun! first kiss gue! Oh my God! Mam..hmp..."Ucap wilona lebay yang langsung saja dibekap dara.
"Udah ah, lebay lo, toh bibir lo diperawanin ama laki lo ini bukan orang lain, yuk kita balik ke kelas aja kuy lah" ucap dara dan menarik tangan wilona, mereka pun kembali ke kelas dan kembali mengikuti pelajaran.
.
.
Bersambung