Saat ini wilona dara megan,nadin dan sonya berada di kantin sedang menikmati makanan mereka.
"Eh kalian tai gak" ucap dara heboh.
"Gak!" ucap wilona.
"Gue gak tai nyet!" ucap megan.
"Maksud gue tau gak?" ucap dara.
"Gak!" ucap nadin.
"Ih apaan sih, gue tuh belom ngomong, main jawab ae lo!" ucap dara bete.
"Ya lagian, kalo ngomong tuh gak usah dipotong potong dong nyet, langsung ae gitu, to the point dong!" ucap megan.
"Masa tadi pas gue sama wilon ditoilet......" ucap dara menggantung.
"Ih apaan sih lo, gak usah digantung gantung deh omongan lo, kepo nih! Hubungan aja kalo digantungin kan sakitt" ucap megan mendramatis.
"Apaan sih lo, pakek curhat lagi lo!" ucap dara.
"Yaudah cepetan ceritanya" ucap megan tak sabar.
"Masa tadi si wilona nyium pipi si vrl" ucap dara dengan nada pelan takut ada yang mendengar, terlebih jika fans fans alay vrl yang mendengar pasti akan jadi masalah besar.
"What?! Sumpeh lo?!" ucap megan kaget dengan nada agak tinggi yang membuat seluruh pengunjung kantin menoleh kearahnya, sedangkan ia hanya memasang cengir kudanya.
"Lo apaan sih, gak usah teriak bisa kan??!" ucap wilona ketus.
"Ye maaf, kan refleks gitu, kaget aja masa seorang wilona mencium pipi vrl?!" ucap megan.
"Lo beneran cium pipinya vrl will?!" Tanya nadin yang sedari tadi hanya diam.
"Iya" ucap wilona santai.
"Ciuss?!" ucap megan .
"Iya tau, malahan pas mau keluar dari toilet nih ya, si wilona diperawanin....." ucap dara terpotong oleh datangnya vrl dkk yang langsung mengambil tempat duduk disamping mereka.
"Hai hai syantikk" ucap leon menggoda.
"Eh Na tadi lo ngomong apaan, si wilona diperawanin?! What yang bener aja?! Siapa yang berani merawanin sahabat gue?! Siapa sini kasih tau gue?! Tar kalo wilona ham .... hmph..." ucap sonya yang dibekap mulutnya oleh reza.
"What?! Wilona diperawanin?! Sama siapa hah?! Berani beraninya yah merawanin bini orang?! Siapa sini?! Siapa kasih tau gue?! Bakal gue bunuh tuh orang?! Siapa?! Bilang sama gue siapa?!" ucap vrl tak terima sambil mencak mencak seperti orang yang kehilangan harta berharganya, untung saja suasana kantin sudah tidak terlalu ramai.
"Kalian apaan sih?! Siapa juga yang udah diperawanin?! Gue tuh masih perawan yeh enak aja lo pada?!" ucap wilona ketus sambil berdiri dari duduknya ingin meninggalkan kantin tetapi langsung dicekal oleh vrl.
"Siapa yang udah ambil keperawanan lo?!" ucap vrl dingin sambil sedikit mendorong tubuh wilona hingga terduduk kembali.
"Apaan sih?! Gue tuh...." ucap wilona terpotong oleh suara bel masuk.
"Pokoknya gue gak mau tau, pulang sekolah lo jelasin ke gue!" ucap vrl tegas tetapi masih dengan aura dinginnya dan langsung pergi meninggalkan wilona diikuti oleh ketiga sahabatnya.
"Siapa yang tadi udah bilang kalo gue udah diperawanin?!" ucap wilona tak terima sambil matanya melotot kearah ketiga sahabatnya sedangkan yang ditanya hanya menunjuk kearah dara dengan jari telunjuknya.
"Tadi kan gue ngomongnya belum selesai! Terus kepotong karena mereka pada dateng! Terus si sonya ngomongnya diperawanin doang, padahal gue tuh mau ngomong diperawanin bibirnya ama si vrl, tapi pas gue mau jelasin malah si vrl udah marah marah dulu" ucap dara penuh rasa bersalah.
"Ya gue kan tadi kaget gitu, pas dara bilang wilona abis diperawanin. Eh malah jadi salah paham" ucap sonya. "Maafin kita ya will?!" lanjut sonya.
"Iya will maafin kita yah" ucap dara.
"Iya gue maafin kok" ucap wilona.
"Udah sekarang kita masuk ke kelas aja yuk, tadi kan udah bel" ucap Nadin menengahi, dan mereka segera menuju kekelas.
.
.
Setelah masalah keperawanan tadi siang, vrl menjadi sangat pendiam. Ia tidak berbicara sama sekali pada wilona membuat suasana didalam ruang kamar yang ditempati oleh dua anak manusia tersebut menjadi sangat canggung.Dari pulang sekolah sampai makan malam tadi mereka berdua sama sekali tidak berbicara, hanya mau berbicara jika ditanya oleh anggota keluarga yang lain, itupun hanya seperlunya.
Dan sekarang mereka berada didalam kamar dalam keadaan canggung, tidak ada yang mau membuka suara. Wilona yang awalnya duduk disofa, menghampiri vrl yang sedari tadi tiduran diranjang dengan mata terpejam, tetapi wilona yakin jika vrl belum tidur. Wilona mengambil posisi duduk disamping vrl yang masih setia tiduran dengan matanya yang terpejam.
"Rel" ucap wilona.
Hening. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut vrl."Vrl!" ucap wilona lagi tetapi tetap tidak ada jawaban dari mulut vrl.
"Rel gue tau lo belum tidur" ucap wilona sedangkan vrl masih tetap dalam posisinya.
"Rel lo tuh salah paham. Ini bukan kaya yang lo pik....." belum sempat wilona menyelesaikan ucapannya vrl sudah menyela.
"Gue ngantuk mau tidur" ucap vrl dengan nada dinginnya.
"Rel lo jangan salah paham dulu, ta......." ucap wilona kembali dipotong oleh vrl.
"Udah deh gue ngantuk mau tidur" ucap vrl dengan nada ketus.
"Rel lo percaya dong sama gue, gue beneran......." ucap wilona kembali dipotong oleh vrl.
"Dasar cewek murahan!" ucap vrl yang sekarang sudah berdiri dari posisinya dan hendak keluar kamar.
"Gue tau, gue tuh bukan cewek baik! Gue tau gue bukan cewek alim! Tapi asal lo tau, gue bukan cewek murahan seperti apa yang tadi lo bilang!" ucap wilona tak terima, dan tak disangka setetes air jatuh dari kelopak mata indahnya dan diikuti oleh tetesan lain yang berhasil membasahi pipinya.
Sedangkan vrl masih bergeming didepan pintu kamarnya tanpa menoleh sedikitpun kearah wilona.
"Gue tau rel, gue tau, gue tuh bukan cewe baik, tapi gue masih punya harga diri. Gue gak akan kasih hal paling berharga yang gue punya sama sembarangan orang! Gue udah jaga selama tujuh belas tahun buat suami gue, yang bisa mencintai gue apa adanya!" ucap wilona yang sekarang sudah berada dibelakang vrl.
Ia langsung memeluk vrl dari belakang dan menangis sejadi jadinya dipunggung lebar vrl.
"Gue mohon rel! Lo percaya sama gue! Kalo lo gak percaya, lo bisa buktiin sendiri rel kalo gue bener bener masih menjaga mahkota yang gue punya" ucap wilona sambil melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh vrl hingga menghadap dirinya.
"Gue sayang sama lo rel, gue cinta sama lo, gue gak tau kapan perasaan ini muncul, tapi gue yakin kalo gue bener bener cinta sama lo gue sayang sama lo" ucap wilona sambil menggenggam tangan vrl dengan air mata yang terus mengalir dan muka memerah menahan malu.
Mendengar itu, vrl segera merengkuh wilona kedalam pelukannya.
"Gue juga sayang sama lo will, gue juga cinta sama lo" ucap vrl sambil sesekali mencium puncak kepala wilona.
"Gue mohon lo percaya sama gue. Kalo lo gak percaya, lo bisa buktiin sendiri rel" ucap wilona sambil melepaskan pelukannya dan mendongak melihat wajah vrl.
"Gue percaya kok sam......." ucapan vrl terhenti karena wilona segera mencium bibirnya. Asik dengan ciuman mereka hingga tak sadar mereka sudah berada diatas ranjang dan malam itupun terjadi dengan indahnya. Wkwkwkwk
.
.
Bersambung
