C'est cela l'amour
tout donner
tout sacrifier sans espoir de retour
Inilah cinta
untuk memberikan segalanya
untuk mengorbankan segalanya
tanpa keinginan sedikit pun
untuk mendapatkan imbalan
---
Isabelle mengerjapkan mata. Sebuah rasa menyergap. Sesuatu ... seseorang memeluknya lembut dan saat itulah Isabelle baru menyadari, dirinya terlalu lelap tertidur dan entah sejak kapan Ardan memeluknya dengan protektif seperti ini. cuaca yang dingin, tetapi dalam kamar yang begitu megah dan modern, mengalun lagu yang terasa begitu vintage meskipun Isabelle tidak memahami liriknya yang dalam bahasa Indonesia.
Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
"Jangan bergerak, tetaplah seperti ini, aku masih mengantuk..." gumam Ardan begitu merasakan jemari Isabelle menyentuh lengan kekarnya dan akan menyingkirkan pelukan protektifnya.
"Bukankah ini sudah pagi? Aku harus menyiapkan sarapan dan obatmu..."
"Pelayan yang akan mengaturnya, kepalaku sedikit pusing jadi biarkan aku memeluk 'obat' ku yang sebenarnya..."
Isabelle menengadah dan menatap Ardan tak mengerti, hanya saja, tatapan teduh dan lembut lelaki itu membuatnya bingung, terlebih dengan alunan Jazz yang tenang mengalun dalam kamar.
"Ternyata, orang Indonesia juga mengenal musik Jazz yang indah? Tetapi kurasa ini lagu yang sangat lama..."
Ardan mengangguk. "Banyak orang bilang, aku menyukai sesuatu yang tua dan kuno karena jiwaku demikian tua. Isabelle, kadang aku bertanya-tanya, apakah kau tidak menyesal menikah dengan orang yang begitu tua sepertiku? Apa, yang membuatmu tanpa ragu memutuskan untuk mengikatkan diri seumur hidup denganku?"
Isabelle mengedikkan bahu. Lah, siapa juga yang mau menikah dengan Ardan? Jika bukan karena misi balas dendam, maka dia juga tidak akan berpikir untuk menikah apalagi di usia yang muda dan masih banyak hal yang harus diselesaikan.
"Mungkin, karena kau terasa begitu hangat dan romantis seperti lagu ini?"
Ardan tertawa. "Romantis? Kau merasakan lagu ini romantis? Kau mau tahu arti liriknya?"
Isabelle mengangguk dan Ardan menyenandungkan lirik dengan lirih, menyesuaikan dengan melodi yang mengalun tenang.
Je veux marcher avec toi
Sous la pluie et la nuit noire
Mais je ne vois pas tes yeux
Je veux être seul avec toi
Parmi les feuilles caduques
Je veux être seul avec toi
Mais je ne vois que ton anxiété
"Cukup menyedihkan..." Isabelle mengangguk kecil. "Tidak cocok denganmu. Melihat kondisi kamarmu ini, kupikir sejak lahir kau tak pernah memahami apa artinya penderitaan. Kau pasti menjalani hidupmu seperti raja kecil, tak pernah memahami apa itu lapar dan haus."
KAMU SEDANG MEMBACA
US - Beautiful Liar
ActionPENGUMUMAN BUAT PEMBACA Untuk US Series Next Gen ini sebenarnya adalah BONUS BOOK dari ketujuh series sebelumnya, tentang anak dari : 1. Games of Love (Aryan Mahavindra/Delta Mahadewa) adalah Ardanial Mahavindra (Kartikeya) Kartike sendiri adalah na...