Judul : Aku Bisa Memelukmu
Alternatif : I Can Hold You
Penulis : SanYue_Official
Genre : Percintaan Sesama Jenis, Keluarga, Konten Dewasa, dan Fiksi.
Kehidupan Xiao Zhan yang tidak seberuntung orang lain, telah membawanya bertemu Wang Yibo setelah b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ma, apa Papa masih lama di Australia?" tanya Yibo pada wanita cantik yang duduk menikmati secangkir teh hijau di depannya saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang Mi
"Katanya bulan depan..." jawab wanita itu setelah meletakkan kembali cangkir tehnya ke atas meja, "... Ada apa? Apa kau sudah memastikan hari keberangkatan mu?" tanyanya kembali.
"Sudah. Mungkin minggu depan, Ma." Yibo lalu bersandar, si ibu menatapnya intens dari ujung kepala hingga sebatas lututnya yang berada di balik meja di depan mereka.
"Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" tanya nyonya Mi, "kau juga terlihat kurus sekarang" sambungnya.
"Aku baik-baik saja." jawab Yibo acuh.
"Lalu bagaimana dengan Anak yang kau adopsi itー"
"Ma!" potong Yibo cepat, "jangan berkata seperti itu tentang Sean" ucapnya.
Menghembus nafas berat, nyonya Mi memutar bola matanya kemudian berucap. "Lalu apa lagi sebutannya jika bukan adopsi?" ketusnya tidak peduli perasaan sang anak yang saat ini hanya mengatup rapat mulutnya.
"Dengar Yibo, kau terlalu sibuk menghabiskan waktumu hanya untuk Anak cacat itu. Bagaimana dengan nasib perusahaan kita jika kau terus berfokus padanya?"
"Ma, bisakah Mama untuk tidak selalu berkata buruk tentang Sean?" lirih Yibo, "toh aku melakukan semua ini demi kesembuhan Sean tanpa merasa rugi sedikit pun" tuturnya.
"Jangan bodoh!" suara nyonya Mi menggema ke seluruh ruang tamu, "memangnya siapa dia?" serunya. "Kau bahkan tidak mengenalnya, bagaimana mungkin kau dengan entengnya menampung orang yang tidak kau kenal bahkan cacー"
"Ma!!" suara Yibo melengking membuat ucapan sang ibu terhenti seketika, wanita itu menahan nafas karena begitu kesal akan sikap putranya yang keras kepala.
