10

1.4K 130 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.




Mendapati diri yang terbaring sendiri di atas sofa, di bawah kukupan selimut. Yoongi mengerjapkan matanya sambil melihat ke sekitar.

"Papa?" eluhnya, pada ruangan yang bahkan masih terlihat rapi walau di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa?" eluhnya, pada ruangan yang bahkan masih terlihat rapi walau di pagi hari. Ia mengangkat tangan untuk mengusak surainya yang hitam lalu menguapkan mulutnya lebar. Ia menyibak selimutnya sambil duduk berusaha mengumpulkan kesadaran yang menerawang-rawang, pemuda itu lalu bangkit dari sofa tempatnya berbaring semalaman bersama Seokjin. Sesaat kemudian Yoongi kembali meraut khawatir setelah kembai mengingat jika semalam Seokjin tengah yang mabuk berat. Langkahnya yang cepat itu membawanya menuju kamar Seokjin di tak berjauhan dari ruang tengah. Ia mengetuk pintu dengan brutal seakan musibah akan datang.

"Papa, apa papa baik-baik saja?"

"Papa buka pintunya aku ingin masuk!" pekik Yoongi bertambah gusar. Pemuda itu bahkan tidak sadar dengan dirinya yang belum bersiap menuju universitas, karena sesungguhnya jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Ia terus saja mengetuk pintu kamar Seokjin dengan brutal, karena tak mendapatkan respon apapun dari si pemilik kamar. Pemuda itu berfikir sempit, bagaimana jika Seokjin jatuh pingsan di dalam kamar mandi, dan terjadi sesuatu dengan kepalanya? Bagaiamana jika ia gagar otak dan kritis? Semua dugaan itu berkecambuk di dalam pikiran Yoongi, bahkan ia sempat ingin mendobrak pintu, jika saja seseorang dari belakangnya tidak menghentikannya.

"Dokter Kim sudah pergi pagi-pagi buta. Beliau berpesan agar anda sarapan dan berangkat ke kampus dengan bus Kota." kata bibi yang setiap pagi datang dan membantu mengerjakan pekerjaan rumah disana.

Yoongi memutar badannya lalu menunduk hormat. "Apa papa baik-baik saja? Karena semalam dia mabuk berat." tanya Yoongi amat penasaran dengan wajah yang sangat khawatir.

"Ya, beliau baik-baik saja. Beliau bilang ada operasi darurat pagi ini, jadi harus ke Rumah sakit secepatnya." wanita paruh baya dengan badan sedikit berisi itu menjelaskan, namun Yoongi tidak secepat itu merasa puas.

"Lalu apa papa sudah mandi dan sarapan? Apa dia sudah mengganti pakaiannya?" serang Yoongi tak sabaran.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Papa?[Jin-Ga]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang