11

1.3K 135 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.

"Katakan padaku, apa saja yang Taehyung lakukan padamu!" suara yang biasanya melengking itu kini menjadi sedikit memberat. Yoongi hanya terdiam sambil memejamkan matanya singkat saat Hoseok menghujaminya dengan berbagai pertanyaan klise.

"Tidak banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak banyak. Hanya mengobrol kecil saja." jawabnya tak berselera sambil berjalan beriringan dengan Hoseok.

"Jangan bohong! Aku jelas-jelas melihat bibir kotor Taehyung mencium pipimu. Apa itu juga bukan apa-apa?"

"Itu bukan rencanaku. Dia melakukannya tiba-tiba saat aku lengah." jawab Yoongi yang mendatap tatapn intimidasi dari Hoseok.

"Yya!" suara melengkingnya kembali, "Bagaimana kau bisa lengah, hah bodoh!"

"Karena dia memberikanku ini," Yoongi menunjukan kalung dengan liontin besar di tengahnya.

"Apa itu?"

"Dia bilang ini liontin keluargaku. Disini ada foto kedua orang tuaku yang asli,"

Belum juga Yoongi menyelesaikan ucapannya, Hoseok lebih dulu merenggut liontin di tangan Yoongi dan membukanya cepat. Yoongi yang sudah paham sikap sahabatnya itu hanya dapat menghela nafas pasrahnya.

"Wow, kenapa kau yang kecil lebih mirip perempuan, Yoon?" Hoseok menatap foto liontin dan Yoongi secara bergantian. "Apa jangan-jangan kau itu sebenarnya perempuan ya?"

"Kau mau mati?"

"Tidak," Hosek menggeleng, "Aku mau ciuman seperti yang Taehyung lakukan tadi?"

Yoongi seketika mengangkat tangannya lalu melayangkan pukulan ke kepala Hoseok. "Bersihkan kepalmu dari kotoran yang menempel!"

Hoseok hanya terkekeh lalu mengembalikan liontin itu pada Yoongi. "Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Apa kau akan kembali pada orang tua aslimu?"

"Mereka sudah tiada, Hos."

Hoseok menyerit, "Kapan? Dimana? Bagaimana bisa?"

"Kata Taehyung karena kebakaran hebat di pabrik, dan setelahnya aku di bawa ke panti asuhan, karena yatim piatu."

Hoseok seketika meraut sedih dan prihatin. "Maaf, Yoon."

"Kenapa minta maaf, bahkan aku tak ingat dengan kejadian itu."

"Lalu apa rencanamu untuk kau dan Kim Seokjin?"

Yoongi mengendik dan tetap berjalan. "Tidak akan ada perubahan apa-apa. Untukku dia adalah papaku. Jadi aku tidak memiliki rencana apapun kali ini. "

"Baguslah. Jangan terlalu terpaut pada masa lalu. Kau harus melangkah kedepan, bukan mundur ke belakang. Mengerti?"

"Begitukah?" tanya Yoongi samar, dengan hati yang sedikit ragu.

Papa?[Jin-Ga]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang