"Yoon, ayo ceritakan tentang Kim Seokjin pada kami!" mohon Jimin dengan aksen yang membentak, karena Yoongi sedari tadi lebih memilih untuk diam dan menggadahkan tubuh di atas kasur Jimin yang memang terbilang empuk dan nyaman, dengan pendingin ruangan yang cukup mendukungnya untuk terlelap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa kalian sangat penasaran padanya?" nada Yoongi yang malas membuat kedua kawannya itu merasa kesal.
Terdengar desisan tidak suka dari Hoseok yang langsung memberi pukulan pada kaki Yoongi yang menjulur padanya. "Brengsek! Ayo cepa ceritakan! Kami sudah penasaran, bagaimana kau bisa tahan hidup bertahun-tahun dengannya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulanya Yoongi tak berniat mengatakan apapun, namun ketika diliriknya kedua kawannya itu sangat penasaran, apalagi dengan wajah memelas, persis seperti mereka yang tengah merengek jawaban padanya saat ujian. Yoongi mendudukan diri saat berusaha menghianati keinginan hatinya untuk tetap berbaring. Tapi demi Jimin san Hoseok ia akan bangkit.
"Dulu, saat kejadian menyakitkan itu terjadi, aku tidak tau persis berapa umurku, tapi yang ku tau aku sudah mimpi basah waktu itu." Yoongi menjeda karena Jimin tiba-tiba terbahak, dan sesaat kemudian terdiam karena mendapat peringatan dari Hoseok.
"Entah dari mana datanganya pria tinggi dan tampan itu, ia merangkul tubuhku, menggendong dengan kedua tangannya, membawa ku pergi dari tempat jahanam yang sampai sekarang aku tak dapat mengingatnya secara persis, yang pasti aku tak mau mengingatnya. Masih terasa residual kesakitan yang setiap hari menyayat tubuhku."
"Apa kau tak pernah bertanya pada Papamu tentang itu?" Jimin menyela untuk bertanya sambil menyangga wajah dengan tangannya.
Yoongi menggeleng lemah. "Percuma papa pasti akan diam dan tak menghiraukanku. Dia malah menyuruhku untuk tidur dan jangan suka berhalusianasi." bibir tipis pria itu menurun sedih, namun itu memancing gerak reflek dari Hoseok untuk menarik bibir mungil itu.