Bias sinar yang sesungguhnya tak menyilaukan itu, membuat Yoongi tetap menutup matanya. Memberikan pikirannya berefleksi sedemikian naturalnya. Pemuda itu berusaha mencerna bait-demi bait ucapan Seokjin yang kembali memberi peraturan baru selama seminggu ke depan.
"Hukuman?" desahnya tak karuan. Pemuda itu sulit sekali menolak kemauan Seokjin. Jika disaat kebanyakan anak akan meminta pada orang tuanya, namun kini kondisinya malah berbalik. Seokjin lah yang memiliki banyak permintaan padanya. Namun untuk sekali lagi ia tidak keberatan, hanya saja semuanya terasa begitu aneh! Seokjin, peraturan dan hatinya. Tidak ada masalah, hanya saja ia belum paham betul.
"Papa selalu aneh!" desahnya sekali lagi, lalu mulai memejamkan matanya damai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoongi yang kini berusaha mencari ketenangan, hanya memiliki satu tempat favoritnya. Perpustakaan. Jika pemuda itu tengah dilanda kecemasan atau kegundahan, ia akan pasti duduk pada kursi terakir dekat dengan tembok di perpustakaan kampus. Karena hanya perpustakaan yang membuat pikirannya menjadi sedikit tenang.
Ketenangan adalah harapan dan impiannya, namun kini tidak lagi, setelah seseorang malah dengan sengaja duduk di sebelahnya, menghimpit kursinya sambil menunpukan dagu, menghadap ke arah Yoongi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sugar," bisiknya membuat Yoongi berdecih. "Kenapa kau selalu mengabaikanku, hmn?" sura serak dan berat itu tak asing untuk Yoongi, terlebih lagi nada manja yang menurutnya sangat memuakan itu. Kim Taehyung. Ketua mahasiswa sekaligus kapten basket, yang kini merangkap menjadi penguntitnya.
"Bisakah kau berhenti mengikutiku, Taehyung-ssi?"
"Tidak bisa sugar. Kau harus bertanggung jawab untukku."
Yoongi mengendik singkat. "Aku tak pernah berbuat apapun padamu, kenapa aku harus bertanggung jawab? Jangan sinting kau Kim Taehyung!" akhirnya pemuda itu membuka matanya gusar, lalu menghujami Taehyung dengan kesalnya.