18++
Kris Wu, Pria 28 tahun yang sangat tampan bak Dewa Yunani adalah seorang Pebisnis yang sukses. Juga adalah seorang ketua Mafia yang paling kejam dan disegani di dunia. Mempunyai wajah yang datar , dingin serta sikapnya yang angkuh membuat siapa...
Maaf ya Author nggak bisa lanjutin cerita ini lagi😞
Tapi Bo'ong🌚
Lisa mulai berjalan mengikuti Na He. Dia berjalan mengikuti Na He sambil memperhatikan seluruh ruangan yang ada di mansion itu. Tiba² Lisa dikejutkan oleh suara Na He yang kaget
"Ommo!" Kaget Na He
"Wae? Apakah aku berbuat salah?" Tanya Lisa dengan polosnya
"Nyonya seharusnya tidak di belakang saya... Bagaimanapun juga anda adalah atasan saya. Anda tidak boleh berjalan di belakang saya" jelas Na He dengan khawatir
"Aigo... Ternyata mencemaskan itu... Sudahlah tidak apa² lagi pula kau lebih Tua dari pada aku" ucap Lisa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu
"Maafkan saya Nyonya, tetap tidak bisa. Nanti Tuan bisa marah" Na He
"Aishh.... Dia lagi, dia lagi. Biasakah jangan melibatkan dia? sehari saja? Aku muak denganya. Dan bolehkah kau memanggilku dengan namaku? Tidak dengan embel² Nyonyamu itu?" Omel Lisa
"Mianhe... Jeongmal Mianhe.. aku tidak tau Nyonya sensitif. Dan untuk panggilan biasa, maaf sekali lagi... Aku tidak bisa, kami tidak mau melanggar peraturan disini. Disini semuanya harus disiplin dan sempurna" kata Na He sambil membungkukkan badannya ke Lisa. Lisa pun dibuat terkejut dengan perilaku Na He
"Aishh... Apakah dia seperfeksionis itu?" Ucap Lisa menerawang
"Baiklah aku akan memanggilmu Unnie. Bagaimana?" Ucap Lisa dengan senyumanya. Na He ingin menolak, namun sebelum Na He berbicara sudah di potong oleh Lisa
"Tidak ada penolakan, kau bilang aku adalah atasanmu. Jadi, jangan membantah permintaan ku yang satu ini" potong Lisa. Na He hanya dapat bernafas pasrah.
"Ayo kita keliling lagi... Sebelum 'dia' pulang" ajak Lisa
"Baik, Nyonya" Na Be . . . . . . . . . . DILAIN SISI🌙
Sekarang Luhan mengurung diri di kamarnya. Dia semakin kurus, dan tidak terurus. Dia hanya melamun sambil memainkan bolanya. Dia merasa kesepian dan putus asa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
