33

9.4K 535 101
                                    

"Kris! Aku sedang senggang maukah kau nanti malam pergi denganku?" Ucapnya dengan memajukan sedikit kacamatanya, namun dia kaget setelah melihat orang² yang ada di sana.
______________

"Eoh.... Maafkan aku.. jika aku mengganggu" ucap Chanyeol canggung. 3 wanita tersebut langsung beralih pada Chanyeol dan kemudian

Buk.... Buk... Pletak'

"Ya! Kenapa aku tiba-tiba dipukul eoh?!" Ucap Chanyeol sambil memegang kepalanya

"Kau yang sudah bermain pedang dengan cucuku?" Tanya Halmoni

"Hah? Pedang? Apa maksudnya?" Chanyeol

Pletak'

"Yang sopan dengan orang tua" Irene

"Kau juga bosan dengan perempuan?! Dan memilih adikku sebagai kekasihmu? Dan bodohnya adikku malah mau denganmu. Sekarang jujurlah sudah berapa kali kalian bermain pedang? Dasar anak jaman sekarang tidak ada lubang batang pun jadi" sambung Irene

"Maafkan aku ya... Tapi calon menantu keluarga Kris harus perempuan" ucap Wu Taewoon a.k.a eomma Kris

"Ya! Kris! Apa maksudnya ini!! Bermain pedang? Batang?"

Buk!

"Kau jangan pura² tidak tahu. Kalian berdua benar² membuat gula darahku naik" ucap Halmoni

"Cucuku yang polos telah ternoda" Halmoni

"Polos? Kris polos? Jadi begini definisi polos, selalu menggandeng jalang yang berbeda?" Ejek Chanyeol

"Daripada berbicara tentang polos... Kenapa kalian bisa mengira aku dan Kris adalah gay?" Tanya Chanyeol dengan enteng tanpa dosa

"Apakah kau tidak membaca koran pagi ini?! Jika kau tidak membaca koran kau bisa menggunakan benda yang disebut handphone untuk melihat berita hari ini... Disana wajah kalian terpampang jelas di Top nomor 1 dalam kategori pasangan GAY" Jelas Irene. Chanyeol membuka handphonenya. Dia langsung melirik  Kris yang tengah duduk dengan tenang

"YA! Pabboya! Bagaimana ini Isa terjadi! Aish.... Aku masih normal. Aku masih suka dengan perempuan" omel Chanyeol

"Kau pikir aku mau denganmu? Tunggulah 5 menit aku yakin berita tersebut sebentar lagi seperti sudah tertelan bumi" Kris
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tanpa mereka ketahui berita tersebut sampai di telinga Luhan. Luhan yang mendengar berita tersebut langsung mencari mansion pribadi milik Kris

"Dasar gila! Apakah dia waras?! Kalau dia gay kenapa dia membawa Lisa?! Lisa dalam bahaya. Aku harus segera membawa Lisa kembali" Ucap Luhan. Lalu sebuah titik terang datang padanya, ada salah satu artikel yang menginformasikan kediaman dan biodata Kris. Luhan kemudian menulis alamat mansion pribadi Kris.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini Lisa tengah sangat, sangat, sangat bosan berada di kamarnya. Bagaimana tidak dia berada di kamar tersebut sendirian, tanpa handphone. Kalian bayangkan, gimana bosenya Lisa di dalam kamar tersebut. Kemudian Lisa jail membuka pintu kamar tersebut dan...

Ceklek'

Pintu tersebut terbuka dengan mudahnya, tanpa dikunci. Lisa kemudian keluar dari kamar tersebut dan menuruni tangga. Saat sudah sampi di bawah, pelayan disana di buat kaget dengan Lisa yang dapat keluar dari kamar tersebut. Lebih kagetnya lagi Lisa turun dengan santainya. Terlebih lagi Na He yang memegang kunci tersebut

"Nyonya? Bagaimana anda bisa keluar?" Tanya Na He

"Keluar? Aku hanya iseng membuka pintunya. Dan pintu itu tidak terkunci. Kalian jangan panik jika aku kabur lagi. Aku hanya bosan. Jika kalian masih tidak percaya kau bisa mengawasiku" ucap Lisa. Kemudian Lisa pergi ke ruang keluarga yang dia sana ada Televisi sebesar 150 inch diikuti oleh Na He

•MAFIA• ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang