28

8.3K 513 22
                                    

Lisa sekarang sedang berada di dalam kamarnya. Dia baru selesai mandi dan berganti pakaian. Dan sekali dia tengah berpikir menyusun rencana untuk kabur dari mansion Kris

"Aku sudah tau bagian² mansion ini, dan dimana penjaga ditempatkan. Jadi aku hanya tinggal menyusun strategi untuk kabur dari tempat terkutuk ini" Ucap Lisa sambil mondar-mandir.

"Tapi pertama-tama yang harus aku lakukan adalah keluar dari kamar ini. Bagaimana caranya?? Jendela saja dikunci dari luar. Dan pintu ini juga terkunci dari luar" Lisa berjalan mendekati pintu itu dan memperhatikanya. Tiba² sebuah ide terlintas di kepala Lisa

"Bagus, pintu ini tidak terlalu rumit. Jadi bisa dibuka menggunakan jepit rambut" ucap Lisa dengan tersenyum.

"Tapi disini tidak ada jepit rambut........ Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan jepit rambut....." Kata Lisa sambil menerawang. Lisa pun kembali mendapatkan ide.

Dia pun segera mengambil telepon khusus yang hanya terhubung dengan Na He. Na He yang tersadar jika ada telepon dari Lisa langsung mengangkatnya.

"Yeobboseyo... Unnie apakah aku bisa minta tolong?" Lisa

"Eoh.. Nyonya meminta tolong apa?" Na He

"Aku ingin jepit rambut lidi" Lisa

"Eh? Tiba² anda ingin jepit rambut? Memangnya kenapa?" Na He curiga

"E... Eh aku hanya ingin... Menata rambutku... A.. aku bosan tidak ada kegiatan di kamar ini" jawab Lisa dengan gugup karena gelagapan Na He sudah curiga.

"Baiklah Nyonya akan saya belikan.. tunggu sebentar" Na He

"Nde.. hehehehe gomawo unnie" Lisa

🌺20 menit kemudian

Ceklek'

"Nyonya ini jepit rambut yang anda pesan tadi" Ucap Na He sambil membawa kotak kecil cantik.

"Eoh... Unnie sudah datang... Wah.... Gomawo unnie" ucap Lisa sambil tersenyum

"Iya Nyonya. Anda butuh sesuatu lagi?" Na He

"Hehehehe tidak hanya ini. Oh iya, apakah hari ini 'dia' akan pulang?" Tanya Lisa

"Saya belum tau Nyonya. Biasanya Tuan jika pulang akan mengabari lewat asistennya D.o, tapi sampai sekarang Tuan belum memberikan kabar apa²" Jelas Na He. Lisa yang mendengar jawaban itu hanya menganggukkann kepalanya. Tiba² ponsel Na He berbunyi

Tiriririririring......

Na He melihat nama yang tertera di sana. Ternyata D.o yang memanggil.

"Nyonya saya permisi dulu. Ada telepon" Na He. Lisa pun hanya mengangguk polos. Lisa pun diam² mendengarkan pembicaraan Na He dan sekretaris Kris itu.

"Yeobboseyo, ada apa?" Na He

"Hari ini Tuan tidak pulang ke mansion pribadinya melainkan ke mansion utama. Tuan berpesan agar Nyonya makan malam dulu, Dan pastikan dia tidak kabur. Tuan akan menginap karena Nyonya Besar sedang sakit" jelas D.o di sambungan telepon tersebut

"Baiklah. Kira² berapa lama tuan akan menginap?" Na He

"Hanya malam ini. Besok Tuan akan pulang ke mansion pribadinya" D.o

"Baiklah" Na He. Panggilan telepon pun terputus. Na He berbalik dan kembang ke kamar Lisa. Lisa yang menyadari itu langsung berdiri di tempat semula

"Malam ini tuan tidak pulang, Karena Nyonya besar sedang sakit. Nyonya disuruh makan malam dulu. Besok Tuan akan pulang" Ucap Na He

"Benarkah?" Ucap Lisa sambil sedikit tersenyum. Tapi cepat² dia mengubah ekspresi wajahnya.

'Bagus sekali, Dewi Fortuna sedang berpihak padaku. Dengan tuan mereka yang tidak pulang, aku bisa melancarkan rencana kabur ini' batin Lisa

"Ya... Begitu Nyonya. Karena hari sudah malam. Bagaimana jika anda makan malam dulu?" Na He

"Baiklah aku akan turun" Lisa

Lisa sekarang sudah berada di meja makan. Dia dipersilahkan duduk oleh pelayan di sana. Saat sudah duduk dia langsung dilayani oleh 2 pelayanan. Ada yang mengambilkan nasi beserta lauknya. Ada yang menuangkan air dan susu coklat. Lisa kaget dengan perlakuan mereka. Mau di tahan tapi mereka sudah selesai melakukan hal tersebut.

"Seharusnya kalian tidak perlu melayaniku seperti itu.... Aku masih mempunyai tangan" jelas Lisa menatap nanar ke pelayanan itu

"Maaf Nyonya. Kami hanya menjalankan perintah" kata salah satu pelayan

"Lain kali jangan seperti itu, ini perintah. Kalian lebih tua daripada aku" Lisa

"Oh iya. Kalian belum makan malam kan? Bagaimana jika kalian menemaniku makan? Ayo! Kalian tidak usah takut... Tuan kalian tidak pulang. Lagipula makanan sebanyak ini sayang kalau di buang. Ayo! Duduklah. Panggilkan juga yang lain" Lisa terus mendesak agar mereka mau makan malam dengannya

"Eh? Ba.. baik Nyonya" Pelayan² yang ada di sana kaget. Lisa tidak seperti jalang² yang dibawa oleh Kris. Mereka selalu berlagak seperti Nyonya besar di mansion itu, jalang² itu selalu memerintah, dan memarahi pelayan². Tapi Lisa berbeda dia bahkan tidak membedakan status sosial mereka. Mereka yakin bahwa Lisa akan membawa perubahan pada Tuannya nantinya.

Mereka makan dengan canggung, karena selama mereka bekerja di sana mereka belum pernah makan di meja makan utama itu. Meja makan pelayan di sediakan sendiri di belakang dapur. Lisa yang melihat mereka makan dengan canggung mulai membuka suara

"Jangan canggung... Ayolah anggap aku ini teman atau anak kalian sendiri.... Jangan takut jika kalian akan dimarahi... Tuan kalian tidak akan pulang, dia menginap di mansion utama" Lisa

"Oh iya, taman mansion ini sangat luas. Kenapa tidak ada bunga satupun disana hanya da rumput, pohon dan semak²" Sambung Lisa

"Tuan Kris tidak memperolehkan menanam bunga di sana" Kali ini yang menjawab Na He dan diangguki oleh pelayan yang ada di sana

"Huh! Dasar! Pantas saja dia kejam dan menyeramkan. Dia tidak bisa cara menikmati hidup" cerca Lisa. Semua orang yang ada di sana hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku Lisa yang menggemaskan ketika mencibir Kris. Mereka makan malam dengan bahagia karena pertama kalinya atasannya mengajak mereka makan di ruang makan tersebut.





































Kalian siap untuk kaburnya Lisa dari Mansion Kris?

Kira² gimana ya reaksinya Kris nanti kalo tau Lisa kabur?
























Maaf ya kalau nggak ada gambarnya, author udah ngasih gambar tapi eror😭😭

Jangan lupa bintang dan coment ❤️

•MAFIA• ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang