TFH | 28.DIBALIK SEMUANYA

45 10 12
                                    

👣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👣

Ayya menggaruk-garuk kepalanya, mengacak rambut frustasi. Ayya benar-benar gusar. Sampai pagi ini, sambungan wi-fi di rumahnya tak juga tersambung.

Sungguh sial. Kuota internet Ayya sudah habis tadi malam. Bahkan sebelum ia sempat membuka blokir kontak WhatsApp Vyan. Tamat riwayat Ayya, kalian bisa bayangkan bukan jika Vyan mengirimnya satu pesan atau bahkan menelponnya? Pasti akan ketahuan.

Lalu apa alasan yang akan Ayya berikan pada orang itu? Ayya harus berbohong sehebat apa?

"Ayah!!!" rengek Ayya sembari berjalan menuju sang Ayah dengan kaki yang dihentakkan kuat. Tak melenceng seperti anak kecil.

"Kenapa, Maisarah?" sahut pria itu setelah meletakkan ponselnya. Orang itu tengah duduk santai di kursi kebesarannya yang ada di ruang keluarga. Ada secangkir kopi juga di sampingnya.

Ia menggeleng melihat anak gadisnya yang berpenampilan kusut dan belum mandi padahal ini sudah hampir pukul delapan.

"Ayah, kenapa sambungan wi-fi gak ada?"

"Sambungan wi-fi rumah kita kan rusak gara-gara si Ucul semalam sore main ketinggian. Besok baru diperbaiki." jelas orang itu.

Ayya berdecak dan meringis hampir menangis dan hampir putus asa. "Ayah, jangan bercanda!"

"Ayah serius. Bener kan, Ma?" tanyanya berteriak pada sang istri yang ada di dapur.

"Iya," jawab Rima juga ikut berteriak. Bisa-bisanya perempuan itu mendengarnya.

"Hotspot wi-fi Ayah dong," pinta Ayya.

"Kuota internet Ayah juga sudah habis kemarin, nanti siang mau beli." utaranya serius.

"Kuota kamu kenapa?" tanyanya lagi setelah mendapat cemberut dari Ayya.

"Sama kayak Ayah, sudah habis tadi malam." rengeknya.

"Kalian itu sama, sama-sama boros soal kuota." timpal sang Mama yang baru saja datang dari dapur membawa piring berisi beberapa buah kue bakpao yang ia buat sendiri.

"Mama juga boros uang bulanan," sahut Mr. Mull tak mau kalah.

"Silahkan kalian berdebat, tapi gimana kuota Ayya?" rengeknya lagi meminta solusi.

"Nanti siang Ayah belikan kuota kamu, tapi nanti malam bantu Ayah log-in Instagram Ayah lagi. Gimana? Deal?" tawarnya sungguh-sungguh diikuti anggukan semangat dari perempuan yang ada di sampingnya.

TRES FLAVORS HUMAN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang