Ch. 1 [CONFUSED]

10.7K 460 66
                                    

Sudah hampir pukul 12 malam itu. Kini Asagi terbangun dari tidurnya sembari mengusap perutnya.

"Aku selalu saja memimpikan kejadian itu ...aku benar-benar merasa sangat bersalah.."pikir Asagi sembari turun dari ranjangnya dan kini keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur.

"Nii-chan?"tanya Asagi pada sang kakak yang sepertinya sedang melakukan sesuatu.

"Ya"

"Apa yang nii-chan lakukan?"tanya Asagi

"Persiapan untuk pemilihan ketua OSIS"Ujar Taichi

"Heee.. Akhirnya Nii-chan mencalonkan diri..."

"Bukan Aku!! Maksudku bukan keinginanku. Hiro-sensei memintaku menjadi wakil ketua OSIS...

"Lalu ketuanya?"tanya Asagi

"Si mata empat"Ujar Taichi kesal

"Ah... Kaichou..

"Ya.. dan lagi menyebalkan sekali! Kekasihnya terus-menerus bergelantungan padanya! Menjijikan....ia tidak bisa mengerjakan ini disekolah!!!"Ujar Taichi kesal.

"Ah... Mio-chan memang selalu seperti itu..."Ujar Asagi sambil tersenyum kecil.

"Kau... tidurlah... Orang Hamil tidak boleh tidur larut malam"Ujar Taichi.

"Ya... Selamat malam Nii-chan"Ujar Asagi pelan

"Ya.. Selamat malam"Ujar Taichi pelan

Taichi kini menoleh ke arah punggung Asagi hingga menghilang dari pandangannya.

"Bukankah... nii-san saat hamil jadi lebih gemuk? Mengapa Asagi semakin kurus ....?"pikir Taichi

.

.

.

.

"Apa Asagi masih sakit?"tanya seorang anak dikelas.

"Ya... Sakitnya cukup Serius"Ujar Wali kelas yang sebenarnya sudah tahu apa yang terjadi.

Mikado yang mendengarnya kini pura-pura menunduk dan tidak mendengar apapun.

Jam pelajaran pertama pun usai. Taichi kini terlihat buru-buru menuju ke kelas Mikado dan menyerahkan sesuatu yang sudah diketiknya semalaman.

"Mika!!"Seru seorang gadis yang kini menabrak Taichi karena ingin langsung memeluk Mikado

"Pelacur ini!!"Pikir Taichi kesal.

"Terima kasih"Ujar Mikado

"Apa bagusnya pacaran di siang bolong seperti ini!?"pikir Taichi

Ia kini termenung menatap sejenak bangku Asagi yang kosong.

"Irie Sialan itu... Mengapa ia harus menanam benih kotornya didalam perut Asagi!?? Brengsek!"pikir Taichi sembari  kembali ke kelasnya begitu saja.

Mikado kini juga ikut-ikutan menatap bangku Asagi

"Mungkin Ia malu...karena tanda itu melekat dilehernya. Namun... Sampai saat ini Shousuke-san masih belum mengatakan apapun. Mungkin ia berpikir jika penjahat itu pelakunya... Syukurlah...Aku dianggap penyelamat...dengan begini ayah tidak akan dipecat... Dan saat aku bekerja nanti... Aku bisa membantu ayah melunasi Hutang Jalang itu lebih cepat..."Pikir Mikado

"Namun jujur, setelah ingatanku pulih...aku terus-menerus merasa was-was... Entah mengapa....Asagi juga tidak mengatakan apapun pada Shousuke-sama bukan? Tidak...menurutku ia tidak sadar saat itu. "Pikir Mikado lagi

FINAL IMPRESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang