CH.3 [RESPONSIBLE]

3.4K 376 61
                                    

Kini Mikado terlihat masih saja termenung kemudian menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.

"Hmm?"

"Mengapa aku harus membawa buku ini bersamaku?"Ujar Mikado sembari melemparnya ke lantai

Beberapa saat kemudian ia memungut lagi buku itu dengan kesal kemudian mulai membukanya.

Ia sukses mengangkat kedua alisnya kemudian tersenyum kecil menatap foto-foto kecil itu.

"Hm? Ia kecil sekali... ternyata dalam beberapa Minggu bayi hanya gumpalan kecil seperti ini"Ujar Mikado

Ia membalik lagi buku itu dan terkekeh sendirian karena melihat tangan yang begitu menonjol di hasil USG itu.

"Apa-apaan kau ini...dasar tukang pamer"Ujarnya

"Aku memamerkan kakiku hari ini"

"Mengapa juga harus menuliskannya seperti ini, Asagi bodoh"Ujar Mikado yang kini malah jadinya tertawa terbahak-bahak karena membaca sepotong kalimat dibawah foto itu.

"Ah...ini seminggu yang lalu?"Mikado kini dapat melihat dengan jelas janin yang sudah memiliki tangan dan kaki yang lengkap.

Lagi-lagi ia dibuat tersenyum sendiri oleh narasi kecil dibawa foto itu.

"Dasar Asagi... Mengapa harus menulis sesuatu seperti ini?"tanya Mikado

"Mengapa wajahku mirip dengan ayah?"

Mikado cepat-cepat menutup buku itu kemudian segera membenamkan wajahnya ke bantal.

"Ia tidak perlu menulis sesuatu seperti itu"Ujarnya sembari membuka lagi halaman itu kemudian membuka kamera ponselnya sembari memperhatikan wajahnya dan janin itu bergantian.

"Apa kita mirip?"tanyanya pelan

"Haaah...aku tidak habis pikir ia bodoh sekali..."Pikir Mikado

"Padahal...aku ingin sekali...Mio yang memiliki anak-anak kami... mengapa harus seorang pria terlebih lagi seorang omega... menjijikan"Ujarnya pelan

.

.

.

Keesokan harinya, Mikado terlihat berkunjung lagi ke kediaman itu.

Ia cukup terkejut saat melihat Taichi yang membukakan pintu untuknya.

"Asagi ada di kamar"Ujar Taichi sembari berbalik

"Jangan lupa tutup pintunya. Ibuku sedang mengunjungi nii-san, dan ayah belum kembali. Aku ingin tidur"Ujar Taichi

Mikado kini masuk sembari menutup pintu rumah itu perlahan-lahan.

Ia kini langsung saja menuju ke kamar Asagi.

"Asa—

"Tunggu saja sampai ia bangun. Ia baru akan tidur. Enak sekali kau bisa tidur dimalam hari sementara ia harus kesulitan membawa bayimu"Ujar Taichi kesal

"Ya"Mikado yang sebenarnya ikut-ikutan kesal itu langsung saja masuk ke dalam kamar itu dan menutup pintunya sembari mengumpat Taichi pelan

"Tidur di siang bolong seperti ini..."

Ia menatap sejenak Asagi yang masih saja tidur pulas itu sambil mengerutkan keningnya.

"Jika aku membunuhnya...akan ketahuan jika aku yang melakukannya...haaaah...sial sekali"Pikir Mikado kesal

"Asagi! Hei! Asagi!"Ujarnya sembari memukuli kaki Asagi dengan buku yang dibawanya itu.

"Ng?"

"Mika.. K-kaichou..

FINAL IMPRESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang