[GTae | Freelance]
End: 12 September 2020 [✓]
Memiliki rahasia besar yang konyol, membuat Taeyeon benci dirinya sendiri. Kupu-kupu bisa keluar dari mulutnya saat berbicara ketulusan? Terdengar tidak masuk akal, bukan?
Namun, rahasia itu diketahui Kw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyeon menoleh ke gedung YG Entertainment di depannya. Kejadian baru saja yang ia alami bersama Jiyong membuatnya lumayan frustasi. Wajahnya sulit ditebak saat ini. Taeyeon melangkah menuju mobil dengan pintu yang sudah lebih dulu dibuka oleh Baekhyun. Baekhyun yang sempat meninggalkan Taeyeon sebentar tadi saat ia memberikan kopi untuk Taeyeon.
"Ada sesuatu yang tertinggal di dalam?" tanya Baekhyun karena Taeyeon terus menatap gedung.
Taeyeon menggeleng senyum.
Dari jendela gedung lantai lima di mana Jiyong dan Taeyeon mengalami hal mengejutkan, Jiyong memperhatikan gadis itu dan pacarnya. Bahkan, Jiyong kembali melihat gadis itu mengeluarkan kupu-kupu pink lagi. Sakit memang tapi, Jiyong berusaha menahan rasa sakit di kepalanya. Mata Jiyong terus tertuju pada mobil yang ditumpangi mereka hingga menjauhi gedung dan tidak terlihat lagi olehnya.
Ia teringat ketika bersama gadis itu di tangga. Saat ia hendak mengatakan sesuatu ia justru mendapat tamparan di pipi dari gadis itu. Pasti ada yang aneh dengan Taeyeon. Kenapa juga ia tiba-tiba dibekap, lalu ditampar?
Jiyong meninggalkan tempat ia berdiri.
"Jiyong oppa."
Para member BIGBANG tengah menunggu lift untuk pulang kala mendengar suara wanita. Itu Yuri, yang menyambangi mereka berlima. Ketika matanya bertemu Seungri, Yuri langsung menatap sinis dan membuang muka. Tapi, ketika bertemu mata dengan Youngbae, Yuri mendadak tersenyum sipu dan menyapa sesaat.
"Ada apa?" tanya Jiyong lelah.
"Semuanya, aku dan Jiyong oppa yang masuk dulu. Kalian tunggu lift berikutnya, ya?" pinta Yuri pada anggota BIGBANG.
"Apa tidak bisa bersama saja?" kesal Seungri.
"Tidak," balas Yuri sinis. Ia cepat menarik lengan Jiyong untuk memasuki lift yang sudah terbuka. Ia melambai pada semuanya dan pintu lift tertutup kemudian.
"Ada apa?" tanya kembali Jiyong didalam lift.
"Terkadang aku seperti kakakmu saat kau seperti ini," ucap Yuri tanpa menatap kakaknya.
"Seperti ini?" Jiyong tidak mengerti.
"Saat kau tidak baik-baik saja seperti sekarang."
"Pasti kau ada maksud lain mengajakku hanya berdua di lift, 'kan?"
"Kau memang tahu kebiasaanku," balas Yuri nyengir. "Tadi kau sakit kepala?"