[GTae | Freelance]
End: 12 September 2020 [✓]
Memiliki rahasia besar yang konyol, membuat Taeyeon benci dirinya sendiri. Kupu-kupu bisa keluar dari mulutnya saat berbicara ketulusan? Terdengar tidak masuk akal, bukan?
Namun, rahasia itu diketahui Kw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyeon sangat mencintainya dan tidak ingin meninggalkannya. Tentu.
“Jiyong,” panggil Taeyeon lembut setelah keduanya saling diam.
“Kau butuh sesuatu?” Jiyong siaga.
“Kita tahu, awal kau mempunyai hubungan denganku karena kemampuan itu, aku benar-benar terkejut. Kenapa itu kau? Kenapa G-Dragon? Awalnya aku tidak mengerti tapi, perlahan aku menyadari ini adalah takdir. Takdir yang menjadikan kita terus berkaitan.
“Melewati waktu bersama, berusaha menghadapi hal buruk dan menikmati sebaik mungkin hal-hal baiknya. Memanfaatkan waktu disela-sela kesibukan kita. Dan, aku sangat menikmati waktu kebersamaan kita. Aku sangat bahagia bersamamu, Kwon Jiyong,” urai Taeyeon tulus tersenyum tipis.
“Ada apa?” tanya Jiyong heran dengan kata-kata yang keluar dari mulut gadis itu. Apa Taeyeon akan meminta putus lagi? Kecurigaannya langsung muncul. Jujur Jiyong tidak ingin Taeyeon bersikap seperti ini. “Kau tidak perlu mengatakan itu. Aku sudah tahu semuanya. Ada apa? Kau akan sibuk untuk waktu yang lama sehingga mengatakan hal ini?”
Ditatapnya lembut pria ini, Taeyeon menggenggam tangannya dan melanjutkan, “Maaf, aku selalu membuatmu kesusahan. Kau selalu berusaha melindungi dan menolongku. Kau bahkan bersedia menerima akibat dari kesalahan apa yang kuperbuat karena kemampuanku itu. Aku benar-benar minta maaf.”
Kedua mata bening Taeyeon mulai berkaca-kaca. Sungguh ia sudah berusaha untuk tidak terbawa suasana. Tapi, hatinya tidak bisa menahannya dan pada akhirnya pelupuk mata itu digenangi air mata yang siap tumpah.
Ia memalingkan wajahnya sesaat, harusnya ia tidak boleh menangis sekarang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kau ini kenapa?” heran Jiyong.
“Kau berusaha menyempatkan waktu untuk menemaniku ke taman rahasia, kau sangat mengerti keadaanku. Terima kasih. Oh ya, terima kasih bunga yang kau beri pada ibuku. Terima kasih dan maaf untuk segalanya.”
