"Fisya, bangun sayang. Kamu gak pergi sekolah?, udah jam setengah tujuh tu", Aku masih menggeliat.
"ha, umi masih ngantuk", aku emang tidak sholat shubuh karna aku sedang halangan hari ini, aku mendapatinya saat terbangun di sepertiga malam tadi. Umi terus membangun kan ku hingga akhirnya yang ku dapati cahaya matahari yang menyilaukan mata dari balik jendela.
Aku mulai membuka perlahan mata ku. Kini mataku tertuju pada jam beker yang ada di atas meja sebelah kasur. Aku pun terperanjat kaget, dan langsung buru-buru mandi serta mengenakan baju sekolah. Setelah selesai, aku pun bergegas menuruni tangga sambil berteriak "umi, abi...mbok...fisya berangkat dulu". Kemudian mbok ati menjawab "sarapan dulu non", aku mengambil sepatu dan berkata "nggak sempat mbok, udah telat ini", setelah memasang sepatu aku pamit yang terakhir sambil berteriak "Assalamualaikum" dan langsung berlari menuju halte bus. Dan ternyata tidak ada bus lagi yang datang. Aku pun berlari dari halte ke sekolah hingga ada motor yang menepi di depan ku. Seorang anak laki laki dengan motor satria nya, laki-laki itu memakai sweater hitam dan juga kepalanya di tutupi helm. Aku tidak tahu siapa dia, kemudian dia menyuruh ku menaiki kendaraan itu. "Ayo naik" katanya. "Tapi kamu siapa?" Tanya ku heran padanya yang tiba tiba menyuruh ku naik. "Ayo buruan! Udah telat ini. Naik aja dulu" dengan melihat jam di tangan ku yang sudah hampir telat.
Aku bergegas naik ke motor itu dan menggunakan helm yang di berikan laki-laki itu. Kami pun mulai melesat di jalanan yang begitu ramai, dia membawa motor ini dengan hati hati. Tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kencang. Seperti nya dia tahu arti keselamatan dalam berkendara. Saat berkendara pun dia tidak mengajakku berbicara. Hening dan hanya terdengar suara kendaraan di jalan raya. Sesampai nya di sekolah ternyata kami sudah tetlambat. Gerbang sudah ditutup, guru BK sudah berdiri dan menampakkan kemarahan di depan gerbang. Aku turun dari motor itu, dan laki-laki tadi memarkirkan motor nya di parkiran terlebih dahulu serta tidak lupa merapikan dirinya.
Aku sengaja tidak duluan karna ingin berterima kasih padanya. Saat dia menghampiri ku, dia memperkenal kan diri sambil tersenyum "aku Muhammad rizky maulana, kamu boleh panggil aku rizky atau kiky" tapi dia tidak mengulurkan tangan, hanya menyatukan tangan nya di depan dada. Aku pun begitu "aku Miftahul Hafisya, fisya". Tak lupa aku juga tersenyum padanya. Tapi jika di lihat, pandangan lelaki ini, dia tidak melihat ke arah ku. Melainkan ke arah lain. "Fisya, ayo...kita sudah telat ini" katanya sambil jalan duluan. Aku pun sadar dari lamunan ku dan mengikuti nya dari arah belakang. Sebagai hukuman dari guru BK kami yang terlambat di suruh menyetorkan 1 halaman surah albaqarah yang dimulai dari juz 3.
Untung nya aku sudah murajaah kemaren, jadi aku hanya tinggal menyetorkan saja. Saat giliran kiky yang menyetor, hati ku berkata "Masya Allah". Suara nya begitu merdu dengan syairnya. Juga sangat menenangkan hati bagi siapa saja yang mendengar. Dia sangat menghayati saat membacanya. Setelah kiky, sekarang giliran ku. Aku juga melantunkan ayat-Nya dengan syair ku sendiri. Setelah selesai aku di perboleh kan guru BK memasuki perkarangan sekolah. Dan ternyata laki laki itu menungguku, seraya berkata "suara mu indah dan merdu". Aku sedikit tersanjung dengan pujiannya dan menundukkan kapala. "Terima kasih ky, kamu juga bagus suaranya". "Sama sama, ah iya kamu bukan nya perempuan yang ada di bus kemaren kan?, pas ada pengamen yang sewenang wenang dengan kamu, benar?". "Iya, kok kamu tahu? Apa jangan-jangan kiky yang nolongin aku kemaren?". "Ah iya". "Wah, kamu hebat ya ky. Terima kasih banyak ya sudah nolongin aku dan sudah bareng bareng tadi". Dia tersenyum dan "sama², ya udah aku duluan ya fisya. Assalamualaikum". "Waalaikumussalam" tak lupa aku juga tersenyum padanya.
###
Rizky pov:
"Bunda abang berangkat, Assalamualaikum". "Iya bang hati hati waalaikumussalam". Aku mengambil kunci motor dan mulai melaju di jalan raya yang besar ini. Saat 10 menit melaju aku melihat seorang perempuan berlari sangat cepat dengan mengenakan seragam sekolah dengan logo yang sama dengan ku, dan seragam itu sedikit kebesaran baginya tak lupa hijab yang dia pakai juga sedikit dalam. Tapi, jika di lihat lihat perempuan itu seperti perempuan yang pernah aku tolong di dalam bus kemaren. Ternyata iya, aku berhenti di depan nya. Karna jam ku sudah mengatakan sangat telat. Aku menyuruh nya untuk naik ke motor ku, dia agak berfikir lama tapi akhirnya naik juga. Saat sampai di sekolah, kami sudah sangat terlambat. Aku pergi memarkirkan motor ku dulu dan merapikan seragam ku yang teracak acak oleh angin. Saat menuju ke gerbang ternyata perempuan itu tidak duluan, dia malah menunggu ku. Saat sampai di tempat nya aku langsung memperkanalkan diri dulu agar tidak tetlihat sombong. Dia pun sebaliknya, ternyata nama nya Miftahul hafisya, cantik juga. Eh namanya yang cantik kalo orang nya itu fitrah. Hahaha...
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA dan TAKDIR
Teen FictionDestiny... Aku tidak tahu bagaimana kelak Allah pertemukan ku dengan mu, tapi aku selalu yakin bahwa ketetapan-Nya adalah yang terbaik. ~Author~