Budayakan Vote
Selamat membaca
~~~~~~~~~~~~~~Seorang lelaki yang baru saja keluar dari gedung kampus Universitas Indonesia. Melangkahkan langkahnya dengan lebar mencari seseorang.
Lelaki itu tidak sendirian. Ia di temani oleh temannnya, membantu mencari.
Banyak orang yang berlalu lalang sehingga membuatnya kesusahan mencari sang empu yang ia cari.
Cukup lama mereka mencari hingga tak lama salah satu lelaki tersebut melihat sang empu yang sedang ia cari. Lalu melangkah kan kaki nya lebar-lebar untuk segera menghampirinya.
"Sha" panggilnya sebelum benar-benar sampai kepada sang empu yang ia cari.
Merasa terpanggil Gadis itu mengalihkan perhatiannya.
Saat sampai menghampiri Myesha, lelaki tersebut melirik kearah kanan-kiri nya Myesha disana terdapat teman-teman nya menatap lelaki yang baru saja me manggil Myesha.
"Julian?" Myesha memastikan agar tak salah menyebutkan nama orang. Myesha mengangkat alisnya melihat Julian tidak sendirian saat menghampirinya tadi. Delvin. Salah satu teman kelas mereka.
"Kenapa?".
Julian menjulurkan lengan nya memberi botol minum ke arah Myesha.
Myesha membelalakkan matanya.
"Kenapa ini bisa sama lo?" Tanya Myesha langsung mengambil botol minum tersebut.
"Ketinggalan di meja lo tadi" katanya.
Myesha tersenyum, "Makasih ya Jul, Vin" menyimpan botol minum ke tas miliknya. Ia tak lupa menyampaikan tanda terimakasih kepada Delvin juga.
Julian hanya mengangguk tanda 'iya'. Sedangkan Delvin, "sama-sama" jawab nya.
•••
Terdapat seorang wanita dewasa memakai celemek berwarna ungu sedang melakukan kegiatan di dapur kesayangannya. Ia sedang memasak dessert kesukaan seluruh keluarga nya.
Tiba-tiba ia teringat salah satu anak gadis nya yang tengah melakukan eduwisata dari pagi. Ia pun menghentikan pergerakan tangannya lalu membersihkan telapak tangan nya dengan sabun dan air mengalir.
Wanita itu mengambil ponsel yang berada di atas meja sofa mulai menggerakkan jari-jari nya mencari nomor yang ia cari. Setelah menemukannya ia menekan nya lalu mengangkat ponselnya ke telinga kiri miliknya. Menunggu diangkat sang penerima.
"Halo, mah ada apa?".
"Halo, sayang. Gimana kabarnya? Udah makan belum ?" Sembari melangkahkan kaki nya menuju sofa lalu duduk disana.
"Shasa baik ko mah. Sekarang Shasa lagi perjalanan menuju restoran".
"Syukurlah kalau begitu. Jaga diri kamu baik-baik ya disana, telpon yang ada di rumah kalau ada apa-apa".
"Siap. Nanti aku kabarin terus mama ko".
Laila tersenyum mendengarnya. Yang memang sedari Myesha pergi tadi pagi, Laila belum menelepon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Myesha
Teen FictionSemua manusia memiliki masalalu mereka masing-masing. Namun, ada banyak macam manusia yang menghadapi masalalunya, ada yang berani menghadapinya, ada juga yang berusaha menghindarinya. Mereka melakukan apa yang menurut mereka baik dimasa depannya na...