Budayakan Vote
Selamat membaca
~~~~~~~~~~~~~~Keesokan harinya. Tiba waktunya untuk anggota kelompok Naila mengerjakan tugas mereka tepatnya di rumah Naila. Kini mereka tengah berkumpul di tempat parkir sebelum mereka berangkat ke rumah tujuan.
Dan kini mereka tengah memperebutkan tumpangan kepada Myesha yang memang kebetulan hanya Myesha yang tidak membawa kendaraan sendiri.
"Sha lo sama gue aja," tawar Mahesa.
"Sha sama gue aja yah, Shasa yang cantik jelita numpang sama gue aja," bujuk Naila seraya merangkul lengan Myesha.
Tiba-tiba Mahesa memegang tangan Myesha satunya lagi membuat Myesha dan Naila menoleh menatap Mahesa.
"Eh lo apa-apaan Esa lepasin tangan Myesha. Sha lo mau kan sama gue?" Berontak Naila kepada Mahesa dan kembali membujuk Myesha tak lupa dengan menunjukkan puppy eyes andalannya.
Myesha menghentakkan tangannya tak kasar tapi bisa membuat kedua lengan yang memegang lengan-Nya terlepas.
"Nyebelin banget deh kalian kek anak kecil memperebutkan permen, udah ah gue mau numpang ke Julian aja," ucap Myesha menegahi perebutan dan menghampiri Julian.
Mereka melongo tak percaya dengan keputusan Myesha yang sangat berbeda.
"Tumben lo Sha. Lo lagi gak sakit 'kan?" Tanya Naila khawatir.
Myesha terkekeh mendengar-Nya. "Daripada gue pusing dari tadi gue dengar celotehan kalian yaudah gue ambil jalan tengah." Jelas Myesha, "Yaudah buruan jalan."
Berikutnya mereka sudah siap dengan motornya masing-masing hingga diantara mereka yang memimpin jalan diikuti dengan yang lain dibelakang.
Diperjalanan Julian bertanya kepada Myesha membuat Myesha mencondongkan tubuhnya kedepan agar bisa mendengar perkataan Julian lebih jelas dan meletakkan kepalanya di bahu kiri Julian.
"Kayaknya abang lo masih khawatir nge-bebasin lo bawa motor sendiri." Ujar Julian sedikit menghadap ke kiri agar Myesha terdengar karena suasana jalan agak bising.
"Gak cuman abang gue, bokap apalagi nunda gue bebas bawa motor sendiri. Padahal gue mau banget bawa motor sendiri tanpa harus ngerepotin orang lain," eluh Myesha.
"Lo jangan keberatan yah bawa gue di motor lo, gue ngerasa ga enak nebeng lo mulu," lanjut Myesha.
"Ga masalah, yang penting lo gak berat. Kalau lo berat sih dari dulu gue turunin lo di tengah jalan, seru tuh pasti" goda Julian di akhiri dengan kekehan.
Myesha memukul pundak Julian. "Jahat banget ya lo! lo pikir gue gendut apa? Nyebelin banget jadi orang!" Myesha kembali memukul pundak Julian.
"Lo setiap gue bonceng mukul gue mulu." Sergah Julian.
"Lagian lo ngeselin." Jutek Myesha.
Julian terkekeh melihat ekspresi muka Myesha ketika sedang marah terlihat dari kaca spion.
Ketika sedang asik menikmati perjalanan menuju rumah tujuan. Tanpa sadar ternyata mereka sudah sampai tujuan. Setelah Julian memarkirkan motornya Myesha pun turun dari jok motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Myesha
Teen FictionSemua manusia memiliki masalalu mereka masing-masing. Namun, ada banyak macam manusia yang menghadapi masalalunya, ada yang berani menghadapinya, ada juga yang berusaha menghindarinya. Mereka melakukan apa yang menurut mereka baik dimasa depannya na...