Happy reading
•••
Kejadian kemarin masih membuat Myesha tak bisa fokus di dalam kelas, setiap pergerakan-Nya, Myesha merasa dirinya diawasi membuat Myesha gugup. Mengapa pengaruh Julian bisa membuat dirinya separah ini? Sungguh ia ingin merutuki matanya karena sedari tadi ia mencoba mencuri pandang ke meja Julian.
Kemarin, teman-temannya tak habis menggoda Myesha membuat ia mau tak mau meminta antarkan dirinya pulang kepada Naila, karena Myesha tak yakin teman-teman akan berhenti menggoda Myesha jika ia diantar pulang oleh Julian.
Hingga bel pulang tiba-tiba berdering membuat para siswa membereskan barang mereka ke dalam tas. Myesha buru-buru keluar kelas takut dirinya dicegat oleh para sahabatnya itu yang pastinya hanya untuk menggoda diri-Nya.
Myesha tersentak ketika ada yang mencekal pergelangan tangannya, mendongkak melihat sang empu yang ternyata adalah Mahesa. Ia menghentakkan tangannya berharap cekalan Mahesa lepas namun, nihil malah membuat Mahesa mencengkram kuat dan menarik paksa Myesha yang entah kemana pria itu membawa-Nya.
"Lepas Mahesa! Lepasin gue!!" Teriak Myesha sembari mencoba melepas cekalan Mahesa.
Mahesa berhenti disebuah lorong yang terlihat sepi dan melepaskan cengkraman-Nya menatap Myesha tajam.
"Hubungan lo sama Julian udah terlalu jauh, sayang," nada rendah Mahesa menunjuk-kan bahwa dirinya marah, "sayangnya gue akan merebut lo kembali, dan lo hanya milik gue," tegas Mahesa.
Myesha mengangkat dagunya menantang, "lo pikir lo siapa? Lo hanya sekedar masa lalu gue! Gue ingetin lagi ke lo kalau gue ini bukan barang yang bisa seenaknya lo miliki!"
"Lo jangan ikut campur hubungan gue dengan siapapun termasuk Julian!" Tukas Myesha.
Mahesa tertawa mengerikan, "lo tau? Alasan gue cinta sama lo apa? Karena gue suka sikap lo kaya gini, seperti induk harimau meraung keras demi melindungi anaknya. Bukan hanya itu, gue pun suka apapun yang berhubungan dengan lo."
Myesha mendelikkan matanya, "lo masih belum mengerti tentang cinta, itupun gue. Tapi gue yakin yang lo rasain bukan cinta Mahesa, lo hanya terobsesi ke gue."
Mahesa maju satu langkah mendekat ke arah Myesha, "oh iya? Kalau begitu ajari gue apa itu cinta yang sesungguhnya."
Myesha mundur satu langkah, "berhenti disana lo jangan mendekat!"
Mahesa menyeringai, bermain dengannya akan menyenangkan pikir Mahesa, ia kembali maju satu langkah sedangkan Myesha mundur.
"Cepat ajari aku cinta yang sesungguhnya," pinta Mahesa tak sabar.
"Mahesa, gue mohon lo mulai berdamai dengan masa lalu lo," Myesha mundur satu langkah karena Mahesa masih maju satu langkah, "gue gak bisa bersama dengan lo lagi," lanjut Myesha.
"Gue gak bisa, yang gue inginkan hanya lo kembali bersama gue menjadi pacar gue lagi," pinta Mahesa.
Sial ini sudah mentok, maki Myesha dalam hati karena ia membentur tembok, ia pun dengan cepat menahan dada bidang Mahesa dengan kedua tangannya agar Mahesa berhenti.
Kedua lengan Mahesa diletakkan disamping kanan-kiri Myesha. Mahesa mengurungnya, mendekatkan wajahnya ke wajah Myesha.
"Mahesa, berhenti!" Teriak Myesha sambil memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Myesha
Teen FictionSemua manusia memiliki masalalu mereka masing-masing. Namun, ada banyak macam manusia yang menghadapi masalalunya, ada yang berani menghadapinya, ada juga yang berusaha menghindarinya. Mereka melakukan apa yang menurut mereka baik dimasa depannya na...