Hari ini adalah hari yang paling menegangkan untuk seluruh murid. Pasalnya mereka semua sedang mempertaruhkan nyawa hanya untuk sebuah nilai.
Memang hari ini adalah hari pembagian rapot untuk murid yang berada pada tingkat Sekolah Menengah Atas.
Orang tua mereka sibuk untuk mengambil rapot anaknya. Di depan kelas berbagai ekspresi terpancar pada wajah berbagai murid. Ada yang tegang karena takut nilai mereka turun, dan ada juga yang santai saja karena sudah pasrah pada nasib.
Setelah guru wali kelas memberi arahan dan bercerita kepada orang tua murid bagaimana sikap anak mereka saat berada di kelas, wali kelas pun memanggil satu-persatu orang tua murid untuk mengambil rapot anak mereka.
“Chessa Maulida Roselani”
Merasa mendengar nama anaknya disebut, Bu Natya menghadap meja wali kelas sang anak.
“Ibu, Chessa di kelas mendapat peringkat 4 dengan jumlah nilai rata-rata 8,9. Saya heran padahal semester kemarin Chessa mendapat peringkat 1 tetapi kenapa sekarang menjadi turun drastis. Apakah terjadi sesuatu pada anak ibu pada saat belajar di rumah?”
“Ah gitu ya bu. Kayanya Chessa di rumah kebanyakan main hp, sama kalau belajar kayanya terlalu santai dan ga serius. Maafin anak saya ya bu. Saya juga akan lebih tegas pada anak saya dalam hal belajar.”
“Iya bu, karena ini sangat berpengaruh untuk pendaftaran ke Perguruan Tinggi nanti bu.”
“Oh gitu ya bu. Saya akan usahakan yang terbaik untuk anak saya, terima kasih juga karena sudah membimbing anak saya dengan baik. Kalau gitu saya permisi bu.”
Setelah mengambil rapot anaknya, Natya mencari keberadaan Chessa di luar kelas.
“Chessa pulang sekarang.” Perintah Natya pada Chessa dengan raut wajah seperti siap untuk memarahi Chessa.
“Tapi Mah aku mau main dulu sama temen-temen.” Bujuk Chessa dengan nada memelas.
“Gaboleh. Pulang bareng mamah sekarang.” Lalu Natya pun berjalan duluan membelakangi anaknya.
“Guys duluan ya.” Pamit Chessa pada teman-temannya.
Chessa pun pergi menyusul Natya. “Kayanya bakal ada perang antara ibu dan anak.” Bisik Kaila pada Berly.
Selama di perjalanan Chessa dan Mamanya hanya diam-diaman. Chessa sudah tahu kalau Mamanya begini kepadanya hanya karena masalah nilai.
.
.
.Sesampainya di rumah, Natya langsung menceramahi Chessa dengan beribu kata.
“Kenapa nilai sama peringkat kamu bisa turun?” Sindir Natya dengan nada menusuk.
Chessa tidak menjawab pertanyaan Mamanya. Karena bagi Chessa lebih baik dia diam, karena kalau dia menjawab pasti Mamanya akan lebih marah lagi padanya.
“Kamu itu kalau dirumah jangan main hp terus, nonton drakor terus, main sama temen-temen terus, jadi belajarnya juga keganggu kan.”
“Iya mah maaf.” Hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut Chessa.
“Kamu itu sekarang udah naik ke kelas 12, kalau nilai kamu turun kaya gini gimana nanti kamu mau masuk ke Perguruan Tinggi Negeri terfavorit.”
Chessa hanya bisa menundukan kepalanya, “Iya nanti gabakal diulang lagi.”
“Yaudah ganti baju sana. Hari ini mamah ga izinin kamu main dulu sama temen-temen kamu.”
Dengan wajah yang lesu Chessa pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian seperti yang diperintahkan oleh Mamahnya.
“Ish males banget mending ngedrakor.” Dumel Chessa.
Kemudian dia mengambil laptopnya yang disimpan di meja belajar dan melanjutkan menonton Drama Korea 'Crash Landing on You' yang dibintangi oleh Hyunbin dan Son Yejin
.
.
.
Karena terlalu larut dalam drama itu, saat ada adegan dimana pemeran utamanya harus berpisah, Chessa yang melihat itu sampai meneteskan air mata. Tetapi, Seketika konsentrasinya buyar saat dia mendengar suara pintu kamarnya diketuk.
“Chessa makan dulu, mamah masuk ya.”
Chessa mendengar suara Mamahnya dari balik pintu. Chessa langsung tersadar bahwa Mamahnya tadi memarahi dirinya karena terlalu sering menonton Drama Korea. Dengan cekatan Chessa menyembunyikan laptopnya dibalik bantal dan menghapus air matanya.
“Masuk aja mah.”
Natya masuk ke dalam kamar Chessa. Dia melihat wajah putrinya yang sembab seperti sudah menangis.
“Kamu abis nangis? Apa gara-gara tadi mamah terlalu ngebentak kamu?” Ucap Natya dengan nada yang merasa bersalah.
Chessa berbohong, “Ngga ko mah aku cuma lagi sakit mata doang.”
Tiba-tiba suasanya menjadi serius “Mama mau nyampaiin sesuatu ke kamu.”
“Soal apa?” Tanya Chessa penasaran.
“Kan nilai kamu sekarang turun drastis, sedangkan kamu sekarang udah naik ke kelas 12. Mamah rencananya mau cariin Tutor buat ngebimbing kamu belajar selama liburan ini.”
Saat mendengar pernyataan sang ibu, Chessa terkaget.
“Tutor?”
“Iya nanti mamah panggilin anak temen mamah buat ngebimbing kamu, karena waktu SMA dia lulusan terbaik di sekolahnya, terus dia sekarang kuliah di Universitas Indonesia loh. Dia juga katanya sekarang lagi bebas, jadi mulai lusa dia bisa ngebimbing kamu buat belajar.” Jelas Natya.
“Emang siapa mah?”
“Nanti juga kamu tau. Sekarang makan dulu ya.”
Natya keluar dari kamar Chessa.
“Ish kan liburan sekolah itu artinya membebaskan murid-murid buat refreshing otak kan. Tapi kenapa harus belajar lagi.” Rengek Chessa.
Tbc.
~
Jangan lupa voment guys 💜
Btw ini cerita pertama aku hhe
Semoga kalian suka..Han🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tutor
Teen Fiction[On Going] Semenjak nilai Chessa menjadi rendah orang tuanya mencarikan Chessa seorang Tutor untuk membantu anaknya belajar. Sampai akhirnya Chessa bertemu seorang Tutor yang bernama Arkan. Lama-lama Chessa mulai jatuh cinta pada Arkan. Tetapi diba...