Part 5

44 8 0
                                    

Berly, Kaila, dan Naya sedang berkumpul di rumah Chessa. Mereka sengaja berkumpul di rumah Chessa, karena mereka ingin pergi ke TSM-nya berbarengan sesuai dengan rencana mereka.

Mereka ber-empat sedang menunggu GoCar yang sudah Chessa pesan tadi.

Setelah menunggu hampir 15 menit, akhirnya GoCar yang mereka tunggu pun tiba.

Natya sedang pergi arisan bersama ibu-ibu komplek maka kunci rumah dibawa oleh Chessa.

Jalanan hari ini lumayan lenggang dan tidak macet, jadi tidak lama mereka sampai juga di tempat tujuan yaitu TSM.

Mereka mulai berkeliling menjelajahi setiap tempat mulai dari Nature Republik, The Body Shop, dan Watsons demi mendapatkan Skincare yang mereka inginkan.

Memang setiap cewek pasti tidak luput dari yang namanya Skincare, bahkan mereka rela mengeluarkan uang berapapun agar kulit mereka terlihat cantik dan glowing. Makanya banyak yang bilang kalau cewek itu special kaya martabak.

“Guys gue laper nih, makan yu.” Eluh Naya.

“Ayok gue juga capek daritadi jalan terus.” Eluh Berly yang disetujui oleh para sahabatnya.

Mereka sudah berkeliling Mall hampir 2 jam. Pasti mereka capek dan perut mereka juga butuh asupan. Mereka pun memutuskan untuk makan dan beristirahat sejenak di tempat makan.

“Guys gue mau nyerita,” Kata Naya memulai pembicaraan.

“Cerita aja Nay,” Jawab Kaila.

“Gue lagi ada masalah sama Arga. Bahkan gue kepikiran pengen putus sama dia,” Ucap Naya dengan wajah sedihnya.

“Lah ko bisa, emang gara-gara apa? Jangan berpikiran pengen putus gitu aja dong mending selesaian dulu masalahnya secara baik-baik ” Protes Berly karena tidak setuju dengan pemikiran sahabatnya ini.

“Ya cewek mana coba yang ga cemburu kalo cowoknya deket-deket sama cewek lain. Kemarin kan gue ngajak dia main tapi dia bilang gabisa karna mau belajar bareng temennya, yaudah gue mutusin buat pergi bareng keluarga, eh pas di jalan gue liat dia boncengin cewek. Katanya sih cuma nganterin temennya doang soalnya temennya tiba-tiba gaenak badan,” Jelas Naya Panjang lebar.

“Yaudah kalo gitu putusin aja. Tenggelamkan cowok kaya gitu,” Timpal Kaila blak-blakan.

“Saran gue sih mending lo percaya dulu aja sama dia trus baikan lagi. Kalo misalnya lo liat Arga lagi berduaan sama cewek yang sama, yaudah kalo gitu sih terserah lo aja mau gimana,” Nasehat Chessa.

“Woah Chessa Teguh 2020.”

“Semenjak lo putus dari Kak Ega lo jadi sebijak ini Ches.”

“Udah jangan sebut nama dia lagi depan gue.”

“Trus itu gimana kabar tutor lo itu. Kayanya lo seneng banget belajar bareng dia," Sindir Kaila.

“Kalian tau ga mukanya itu hampir mirip keturunan Arab. Udah mah baik, pinter bisa kuliah di UI, friendly, suka bercanda, pokoknya dia itu definisi orang perfect. Gue aja kalo belajar bareng dia suka gagal focus,” Jelas Chessa dengan wajah yang sumringah.

Setelah mendengar cerita Chessa, mata Kaila langsung membulat, “Demi apa dia kuliah di UI?!”

“Makanya dia pinter banget.”

“Gila Ches mending orang kaya gitu buat gue aja.” Canda Berly.

“Kaga bisa sekarang dia udah jadi inceran gue. Dia juga kalo gasalah masih jomblo loh.”

“Udah Ches pepet terus daripada keduluan sama orang,” Naya memberi semangat pada Chessa.

“Gue lagi berusaha ko.”

“Yaudah Good luck ya beb,” Ucap Kaila sembari menepuk pundak Chessa tanda menyemangati.

“Eh sebelum pulang anter gue ke Gramed dulu yu gue mau beliin novel buat adeknya Biyan.”

Chessa memang dekat dengan adiknya Biyan. Mereka bisa kenal karena mereka sama-sama suka K-pop. Kalau mereka berdua lagi bareng-bareng pasti jiwa fangirl mereka keluar.

.
.
.

Sebelum pulang ke rumahnya, Chessa menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Biyan karena harus memberikan kado itu untuk adiknya Biyan.

Chessa memberi pesan kepada Biyan bahwa sekarang dia ada di depan rumah Biyan.

‘Gue di depan rumah lo cepet keluar.’

Tak lama Biyan pun keluar rumah dan melihat Chessa berada di luar seorang diri.

“Kenapa ga samper aja sih,” Ucap Biyan.

“Gengsi kali cewek nyamper cowok kaya gitu.”

“Biasanya juga suka malu-maluin.
Btw tumben lo kesini, sendirian aja?” Biyan melihat ke sekitarnya dan tidak ada siapapun selain Chessa.

“Sendiri aja kali gue mandiri. Nih buat Putri maaf juga kemarin gue gabisa dateng soalnya ada les.” Ucap Chessa sembari memberikan totebag yang berisi kado kepada Biyan.

“Santuy aja kali. Les sama tutor itu?”
Chessa menjawabnya hanya dengan anggukan kepala.

“Btw makasih ya. Ntar gue kasih ke Putri. Mau gue anter pulangnya?” Tawar Biyan.

“Gausah gue sendiri aja lagian juga lumayan deket. Yaudah gue pulang ya.”

“Iya hati-hati jangan sampe nginjek semut.”

Chessa tidak menghiraukan ucapan Biyan. Biyan orangnya memang suka bercanda.

Biyan membawa hadiah itu ke dalam dan memberikannya kepada sang adik.

“Nih dari Kak Chessa.” Biyan memberikan totebag berisi hadiah itu pada Putri yang sedang menonton TV.

Putri menerima hadiah itu dengan senang.
“Kapan Kak Chessa kesini?”

“Barusan tapi langsung pulang lagi. Dia juga minta maaf soalnya pas kamu ulang tahun dia gabisa dateng.”

“Bilangin ke Kak Chessa makasih.”

Di keluarganya Biyan hanya memiliki seorang Adik Perempuan bernama Putri, dan Biyan merupakan anak yang paling besar di keluarganya.

Setelah memberikan hadiah itu Biyan naik ke kamarnya untuk bermain game lagi.

“Kenapa perasaan gue ga seneng gini ya kalo Chessa keliatan makin akrab sama tutornya itu,” Batin Biyan sambil menatap layar komputer dengan tatapan kosong.




Tbc.

~

Jangan lupa voment 🙆

Han🐥

My TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang