Pagi hari Chessa terbangun oleh suara panggilan telfon. Dengan susah payah dia membuka matanya dan mengambil handphone miliknya yang disimpan di nakas samping tempat tidur.
‘Biyan’ Nama itulah yang muncul di layar handphone Chessa.
“Hallo.” Ucap Chessa dengan nada khas orang baru bangun tidur.
“WOI BANGUN JANGAN MOLOR MULU. LIAT SEKARANG DAH JAM BERAPA.” Teriak Biyan dari sebrang telfon.
“Yaelah gue ngantuk, lagian juga sekarang libur.”
“Jam 10 gue jemput. Anterin gue buat beli kado buat adek gue.”
“Kepagian. Ntar aja abis dzuhur.” Bujuk Chessa.
“Gabisa. Makanya sekarang mandi....”
Sebelum Biyan menyelesaikan kata-katanya, Chessa sudah terlanjur mematikan panggilan itu. Karena Chessa terlalu malas untuk mendengar bacotan yang keluar dari mulut Biyan pagi ini.
Chessa melihat jam yang ada di handphone. Pukul 08.00.
“Masih lama mending tidur lagi.”
.
.
.“Assalamualaikum Chessa.”
“Waalaikumsalam.” Sahut Natya.
“Kamu temennya Chessa kan? Aduh siapa namanya tante lupa.” Kata Natya sembari mengingat-ngingat.
“Biyan Tante.”
“Nah Biyan, tante lupa. Ayo masuk dulu.” Ajak Natya kepada Biyan.
Biyan menunggu Chessa di ruang tamu. Sedangkan Chessa masih bersiap-siap di kamarnya.
Biyan dan Chessa sudah kenal sejak SMP. Dari SMP sampai SMA mereka selalu sekelas. Tetapi waktu SMP mereka berdua belum seakrab seperti sekarang ini.
Setelah selesai berdandan Chessa keluar kamar dan menghampiri Biyan untuk segera mengajaknya pergi.
“Mah aku sama Biyan pergi dulu.”
“Aku izin ngajak Chessa pergi tante.”
“Yaudah hati-hati dijalannya jangan ngebut-ngebut.”
Setelah berpamitan dengan Natya, mereka berdua langsung tancap gas menuju Trans Studio Mall.
.
.
.“Gue sengaja minta bantuan lo buat milihin kado buat adek gue. Selera kalian berdua kan sama. Sama-sama suka oppa-oppa korea.”
“Kalo minta gue yang pilihin udah gue minta lo borong semua yang ada disini.” Canda Chessa.
“Ya kaga gitu. Pilih 1 barang aja.”
“Emang adek lo ulang tahun yang ke berapa?” Tanya Chessa yang masih sibuk melihat-lihat barang yang ada di sekitarnya.
“Ke-14.”
Chessa menemukan satu barang yang menarik perhatian Chessa.
“Eh ini lucu. Adek lo suka Jungkook BTS kan? Ini juga salah satu karakternya Jungkook.” Kata Chessa sembari memperlihatkan botol minum yang ditemukannya.
“Gue rasa dia juga belum punya ini. Yaudah ambil ini aja 1.”
Setelah membayar barang yang tadi dipilih, Biyan dan Chessa memutuskan untuk jalan-jalan sebentar mengelilingi Mall sambil melihat-lihat.
Sampai akhirnya Chessa mengeluh kehausan.
“Yan beli minuman yuk gue haus.” Ajak Chessa.
“Yaudah sekalian duduk istirahat dulu gue juga capek.”
Minuman yang mereka pesan pun datang. Sambil duduk santai mereka berdua berbincang-bincang sedikit.
“Lo mau ga besok dateng ke ulang tahun adek gue. Perayaannya juga cuma kecil-kecilan aja ko.” Ajak Biyan yang duduk berhadapan dengan Chessa.
“Maaf tapi kalo besok gue ada les privat dirumah.”
“Sejak kapan lo ikutan les privat. Lo kan dah pinter.”
“Sejak nilai gue anjlok, jadi mamah nyuruh anak temennya buat bantuin gue belajar.”
“Eh lo tau ga? Tutor yang ngajarin gue itu orangnya ganteng banget sumpah. Dia juga orangnya friendly, trus pas ngajarin gue juga seru banget. Waktu belajar aja gue suka ga fukos, malah pengen natap mukanya terus. Oh iya nama tutornya kak Arkan dia juga kuliah di UI loh. Idaman banget deh pokoknya” Ucap Chessa sumringah, jiwa bucinnya sedang keluar.
“Heh kalo belajar tuh belajar yang serius kaga usah sempet-sempet curi pandang ke mukanya. Kalo dia ngerasa risih ditatap mulu, terus dianya jadi ga nyaman terus gabakal ngajarin lo lagi gimana?” Ucap Arkan dengan nada yang menakut-nakuti Chessa.
“Ya jangan gitu dong. Dah ah balik yuk gue capek.”
.
.
.Biyan mengantar pulang Chessa sampai rumahnya dengan selamat. Setelah berpamitan Biyan langsung pulang ke rumahnya yang jaraknya lumayan dekat dengan rumah Chessa.
Setelah sampai di rumah, Biyan masuk ke kamarnya dan berbaring di kasur.
Tanpa sadar dia melamun.
“Kayanya Chessa udah mulai suka sama tutornya. Semenjak putus dari kak Ega baru kali ini dia ngebucin lagi.”
Chessa sebelumnya pernah berpacaran dengan seniornya yang bernama Ega. Tapi hubungan mereka tidak berlangsung lama. Mereka putus karena Chessa tidak suka dengan sikap over protektif Ega.
Tbc.
~
Jangan lupa voment guys 🙆
Han🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tutor
Teen Fiction[On Going] Semenjak nilai Chessa menjadi rendah orang tuanya mencarikan Chessa seorang Tutor untuk membantu anaknya belajar. Sampai akhirnya Chessa bertemu seorang Tutor yang bernama Arkan. Lama-lama Chessa mulai jatuh cinta pada Arkan. Tetapi diba...