Chessa mematung saat melihat keberadaan Ega di sekolah. Ega berjalan melewati tangga tanpa mengetahui ada yang sedang memerhatikannya dari pinggir lapangan.
“Ches ngapain kak Ega ke sekolah. Setau gue ijazah baru boleh diambil besok kan?” Tanya Naya yang sama terkejutnya dengan Chessa.
“Gue juga penasaran.”
Chessa pun langsung ingat sesuatu, “Berarti gue kalah dong,” Gumam Chessa.
“Kalah apaan?”
.
.
.Chessa sedang fokus memainkan ponsel di bangkunya, tiba-tiba ada yang berdeham di sampingnya. Chessa sudah mengetahu kalau oknum yang berdeham itu adalah Biyan.
“Apa,” Kata Chessa tanpa memalingkan pandangannya dari layar ponsel.
“Gue mau nagih janji yang kemaren.”
“Apaan ya gue lupa,” Chessa seolah-olah lupa ingatan dengan kesepakatan yang dibuat oleh Biyan kemarin.
“Kaga usah pura-pura lupa.”
Saat Biyan akan menyeret Chessa menuju kantin, Berly yang duduk di samping Chessa mendengar percakapan Chessa dan Biyan.
“Eits tunggu gue denger tadi janji apaan?”
“Gue kemarin taruhan sama Biyan kalo kak Ega bakal dateng ke sekolah atau ngga dan dia yang menang,” Jelas Chessa dengan ekspresi yang pasrah karena kekalahannya.
“Udah ayok gue laper.” Biyan kembali menyeret Chessa menuju kantin.
Di kantin Biyan memesan mie ayam beserta minumannya dan semua itu di bayar oleh Chessa.
Daritadi Chessa hanya mengaduk-aduk jus yang tadi di pesannya tanpa meminumnya. Dia hanya bisa melihat kelakuan Biyan sekarang ini yang terlihat lahap memakan makanannya.
“Lahap bener ye lo makannya, mentang mentang ini gratis,” Chessa memang selalu julid pada Biyan.
“Ya iyalah siapa juga yang ga suka makanan gratis.”
“Eh btw lo tau darimana Kak Ega sekarang mau ke sini?” Tanya Chessa penasaran.
“Kepo lo.” Ucap Biyan dengan santainya.
“Gue serius Biyan.”
“Gue tau dari Arga, Arga tau dari mantannya, pasti lo masih inget kan Arga pernah pacaran sama senior, mantannya itu sekelas sama mantan lo,” Jelas Biyan terkesan berbelit-belit.
“Jadi Arga masih kontakan sama mantannya? Wah ga bisa dibiarin, gue harus kasih tau Naya.”
.
.
.Saat sudah mentraktir Biyan di kantin, Chessa dan Biyan berjalan beriringan di koridor sekolah untuk menuju ke kelas mereka.
Di depan ruang tata usaha mereka berpapasan dengan Ega. Ega yang melihat Chessa langsung mencegatnya di depan. Karena merasa butuh privacy, Biyan pun pergi duluan ke kelasnya, “Ches gue duluan ya,” Lalu Biyan pergi meninggalkan Chessa dengan Ega.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tutor
Teen Fiction[On Going] Semenjak nilai Chessa menjadi rendah orang tuanya mencarikan Chessa seorang Tutor untuk membantu anaknya belajar. Sampai akhirnya Chessa bertemu seorang Tutor yang bernama Arkan. Lama-lama Chessa mulai jatuh cinta pada Arkan. Tetapi diba...