Part 6

39 9 1
                                    

Hari ini Chessa bangun lebih awal. Dia sangat bersemangat karena hari ini dia akan bertemu Arkan lagi. Sekarang Chessa sedang sarapan bareng papah dan mamahnya.

"Tumben pagi-pagi gini udah mandi trus sarapan bareng papah," Tanya Irwan pada anak semata wayangnya.

"Lagi pengen aja pah."

"Kata mamahnya Arkan agak telat kesininya soalnya ada urusan dulu," Kata Natya pada Chessa sembari menyiapkan makanan ke atas meja makan.

"Kenapa Kak Arkannya ga bilang dulu ke aku."

"Yaudah makan dulu aja."

Sehabis makan, Chessa menonton Drama Korea di televisi sambil menunggu kedatangan Arkan. Sedangkan Papahnya sudah berangkat kerja dan mamahnya juga pergi karena ada urusan. Di rumah hanya ada Chessa seorang diri.

Jam sudah menunjukan pukul 13.00 dan Arkan belum juga datang. Dia hendak mengirim pesan kepada Arkan tapi tiba-tiba terdengar suara motor di depan rumahnya. Dengan cekatan Chessa mengintip dibalik jendela, dan benar saja ternyata itu suara motor Arkan.

Saat Arkan akan membuka pagar, dengan cepat Chessa lari ke sofa dan seolah tidak terjadi apa-apa.

Suara pintu diketuk. Dengan langkah yang santai Chessa membuka pintu itu.

"Eh kak Arkan."

"Ko tumben kamu yang buka pintu. Tante Natya nya kemana?" Tanya Arkan.

"Mamah lagi pergi katanya ada urusan. Yaudah masuk kak."

Seperti biasa mereka belajar di ruang tamu dengan keadaan pintu yang terbuka. Karena di rumah hanya ada mereka berdua yang nantinya takut menimbulkan fitnah.

"Tugas yang gue kasih udah beres?"

"Udah dong kak," Chessa memberi buku tugasnya pada Arkan dengan senang.

"Bentar gue periksa dulu." Dengan teliti Arkan memeriksa jawaban Chessa.

"Hm dibagian sini ada yang salah. Harusnya ini tuh jangan dikaliin ke sini....." Lalu Arkan menjelaskan letak kesalahan Chessa.

Sembilan puluh menit telah berakhir. Sebelum Arkan pulang, Arkan meminta sesuatu dulu pada Chessa.

"Ches," Panggil Arkan.

"Iya?"

"Besok kamu ada acara ga?"

"Ga ada emang kenapa?"

"Mau ga besok temenin gue keliling kota Bandung. Udah setaun lebih gue ga main ke Bandung. Trus disini juga gue ga punya kenalan, cuman lo doang yang gue kenal disini."

"Maksud kakak jalan bareng?" Chessa masih belum bisa mencerna apa yang dikatakan Arkan.

"Iya, kalo gamau juga gapapa sih yang penting gue dah nawarin."

"Mau ko kak, eh maksudnya boleh ko kak." Dengan cepat Chessa langsung mengganti kalimat yang dia ucapkan karena Chessa tidak mau Arkan tahu kalau Chessa sebenarnya sangat ingin jalan dengan Arkan.

"Yaudah kalo gitu besok gue jemput jam 3 sore ya."

"Oke kak."

"Gue pulang dulu. Salam juga buat tante Natya."

Setelah Arkan pergi, Chessa langsung lari ke kamarnya dan loncat-loncat kegirangan.

"MIMPI APA GUE SEMALEM?!"

"TADI ARKAN BENERAN NGAJAK JALAN GUE?"

"CUMA BERDUA SAMA DIA."

Chessa langsung membantingkan dirinya ke atas kasur. Chessa masih tidak percaya apa yang dikatakan Arkan tadi. Dia masih terus membayangi kata-kata yang diucapkan Arkan.

"Pokoknya sekarang gue harus maskeran."

Dengan cepat dia mengambil masker yang ada meja rias dan memakaikannya pada wajah.

"Kayanya malem ini gue ga bakalan bisa tidur. Rasanya pengen cepet-cepet besok."
Senyuman terus mengembang di wajah Chessa. Seakan-akan dia telah dibutakan oleh cinta.

🌟🌟🌟

Tbc~

Jangan lupa voment 🙆
Maaf kalo ada kata yg berbelit-belit

Han 🐥

My TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang