12

125 18 0
                                    

‘untukku, kau seorang yang sangat berharga'

-


-


-


Pagi ini, aku ingin mengakhiri semua drama yang telah kujalani sekian lamanya. Entah kenapa aku berpikir untuk berpisah dengan wonwoo. Mungkin, karena aku sudah lelah, lelah untuk mempertahankan hubungan yang sudah rusak sejak awal.


Aku ingin membebaskan wonwoo. Dia tak seharusnya berada dalam pernikahan ini bersamaku.


Sekarang, aku sudah berdiri dengan membawa sebuah amplop ditanganku. Amplop pertanda berakhir nya hubungan kami.


Aku mulai memasuki rumah tempat kami singgah selama ini, dimana setetes cerita telah aku saksikan disini, bagaimana perhatian seorang jeon wonwoo, sampai kemarin bagaimana penghianat an nya.


Rasanya aku tak ingin mengakhiri ini, aku mencintainya. Aku mencintai jeon wonwoo. Terlebih sekarang aku sedang mengandung anak nya. Aku ingin membesarkan anak ini bersamanya.


Namun rasanya semua itu mustahil untuk terwujud.


Melihat bagaimana bencinya dia terhadapku.


Sekarang, aku sudah berada di ruang tamu kediaman kami. Ruang yang menjadi saksi penghianatan nya. Dan sekarang sang lelaku tengah terduduk dengan santainya diatas sofa ditemani secangkir coffee juga TV yang menyala.


Lihatlah, betapa tenang nya dia ketika aku tidak ada.

Sudah jelas bukan, kenapa aku harus pergi?


“won” ucapku sedikit ragu. Dia menoleh melihat penampilan diriku yang masih mengenakan jas dokter.


“Hmm” jawabnya singkat.
“ini” ucapku seraya memberikan amplop coklat yang sedari tadi ku pegang. Terlihat dia mengerutkan keningnya tanda tidak mengerti.


“surat perceraian kita” Ucapku dengan lantang nya. Dilihat dari ekspresi nya dia sedikit terkejut juga ada sorot kemarahan dimatanya.


“Maksud kamu apa? Kamu bahkan sedang mengandung anak kita jisae! “ ucapnya sedikit membentak. “Bukankah itu yang kau inginkan? Apalagi yang kau mau Dari aku? Dan anak ini, anak ini tetap akan menjadi anak kita, terlepas apakah kita masih bersama atau tidak” ucapku yang sudah tak dapat membendung air mata ku.
Wonwoo memijit batang hidung nya pelan, sebelum kembali melirik kearahku dengan sosok yang sedikit teduh daripada tadi.


“Siapa yang bilang aku menginginkan untuk berpisah? Gaada ji” ujarnya sambil memegang kedua bahuku lembut. Aku menurunkan lengan nya dari bahuku “bukankah semua sudah jelas won, dari perlakuan mu kemarin dihadapan hyunji, sekarang..... apa lagi yang harus kita pertahankan? Pernikahan rusak ini? Dan membiarkan aku sakit melihat kalian terus bersama? Jujur won, aku sudah lelah dengan semua permainan ini dan aku ingin mengakhiri nya sekarang juga.” Ucapku pajang lebar.


Dan kalian tau apa reaksi wonwoo? Dia menangis.


Entah apa yang dia tangisi sekarang.


“kumohon ji jangan pergi, tetap disini bersamaku ya, kita rawat anak kita bersama. Jangan pergi kumohon” suarnya parau, dia benar benar menangis.


Aku mengalihkan pandangan ku, enggan menatapnya “berikan satu alasan kenapa aku harus bertahan won”.


“karena aku mencintaimu jisae, sebagai wanitaku sebagai ibu dari anak-anak ku, maaf jika aku kemarin bertindak seperti itu. Aku sudah tidak memiliki hubungan lagi dengannya, jadi kumohon jangan pergi”
Cinta? Bisakah aku mempercayainya? Aku ragu, aku ragu akan perkataan nya, aku takut suatu saat dia akan kembali menyakitiku. Terlebih menyakiti anakku.



“bagiku, kau seorang yang sangat berharga ji, jangan pergi, aku cinta kamu”

---
TBC

Don't forget to klik star.

I'm back.

[I] Hug || Jww & Hjs ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang