5

135 20 0
                                    


‘Saat kau dalam kesulitan datanglah padaku aku akan memelukmu, aku juga sama.’
-


-


-

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam dan aku masih terjaga, aku ingin menangis setelah kejadian tadi siang. Aku menyesal telah membuat halmoni kecewa.

Flashback
Setelah kepergian wonwoo dari ruangan ku aku merebahkan diri disandarkan sofa.


Drrrt


Handphone ku berdering menandakan ada panggilan masuk. Tanpa melihat nama si penelepon aku langsung mengangkatnya.


“yeoboseyo?” salam ku
“eoh jisae, pulanglah kita harus membicarakan sesuatu atau apa akan.... “


“memecat ku dari rumah sakit ini, lalu akan menelantarkan ku di jalanan dan menyuruh wonwoo menceraikanku” potongku


“JISAE, BISA KAU LETAKAN SOPAN SANTUN PADA ORANG TUAMU SENDIRI?”


Itu suara eomma, iya dia membentak ku.


“maaf tapi aku tidak diajarkan sopan santun oleh kedua orang tuaku”Ucapku dengan penuh penekanan pada setiap katanya.


“LEE JISAE!!!! “ untuk yang kedua kalinya, tapi kali ini suara appaku. “Untuk apa lagi kalian menghubungiku? Kalian ingin memintaku untuk memajukan perusahaan kalian? Menyuruhku mengumpulkan harta lalu menyerahkannya kepada manusia tidak berperasaan seperti kalian? Sudahlah aku cape bukankah aku bukan anak kalian? Lalu untuk apa kalian menghubungiku? “


“jisae kami orang tuamu, ibumu yang melahirkanmu, tidak kah kau berterimakasih kepada nya? Sadarlah anak sialan”


Aku tersenyum kecut.


“maaf tapi orang tuaku sudah meninggal, dan tadi kau bilang anak sialan? Lalu untuk apa kau masih menghubungi anak sialan yang tidak punya rasa sopan santun? “
Setelah mengucapkan kalimat itu, aku memutuskan sambungan telepon ku sepihak. Pastinya tanpa mengucapkan salam perpisahan.


Flashback off


Aku menangis, tapi kalian jangan salah paham aku tidak menangis untuk kedua orang tak berhati itu. Aku menangis karena mengingat ucapan halmoni.


jisae?”


“halmoni? Wae?”


“maaf” aku bingung untuk apa halmoni meminta maaf?


“maaf, karena kau dilahirkan dari ibu seperti anak halmoni, halmoni menyesal karena dulu menyuruhnya untuk menjadi anak yang sukses”


Aku mulai mengerti arah pembicaraan nya.
“Ini bukan salah halmoni” Ucapku


“dan halmoni ingin berpesan kepadamu”


Aku diam.


“orang tuamu, bagaimanapun mereka orang yang melahirkanmu. Jangan pernah membenci mereka sekalipun mereka manusia terjahat di dunia”


Maafkan aku halmoni, tapi aku sudah melanggar pesan mu. Karena kini aku sudah membenci mereka.


Cklek


Pintu kamar terbuka menampilkan seorang jeon wonwoo dengan pakaian santainya.
Ku usap air mataku, aku tidak mau terlihat menyedihkan di depannya.


Tapi sepertinya usaha ku gagal.


“Kamu kenapa menangis?” tanyanya yang kemudian mendekat kearahku.


“a-a-aku tidak menangis” sial kenapa suaraku sangat parau


“jangan berbohong, kamu istri ku. Kamu harus berbagi kesulitan kamu denganku... “ dia menggantungkan ucapannya “aku juga sama” ucapnya samar.


Kemudian dia mendekat kearahku, melihat wajahku dengan teliti.


“Aku baik baik saja, jeon..”


“kenapa kau masih tertutup seperti ini? Kau meragukanku?” tanyanya.


Ya. Aku meragukanmu jeon, aku tidak tau apakah harus percaya padamu atau tidak setelah melihat kau jelas jelas tidak mencintaiku, batinku.


Aku terdiam, menundukan kepalaku membiarkan krystal yang menumpuk dimataku terjatuh tanpa ia ketahui.


“Jisae....”

---

TBC


Numpang lewat wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Numpang lewat wkwk

[I] Hug || Jww & Hjs ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang