'jangan menyesal'
-
-
-
Hari ini hari terakhir masa libur ku, karena besok aku akan memulai pekerjaan ku lagi. Hari ini juga wonwoo tidak berangkat bekerja.
'Aku pemilik perusahaan, jadi aku bebas mengambil liburan kapankun' ucapnya. Dan aku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Toh, aku dan dirinya bisa menghabiskan waktu berdua dirumah kami, hanya berdua.
Dan kuharap sampai kapanpun akan seperti itu.
"kamu besok bekerja lagi?" tanyanya ketika kami tengah menikmati makan siang di meja makan. "hmm, wae?" tanyaku, "Ani, hanya saja aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu lebih lama lagi" katanya, wae? Kenapa kau harus seperti ini, disaat aku ingin melupakan perasaan ini kenapa kau malah menambah rasa itu menjadi besar?
"Sekarang kan bisa"ucapku, sambil melirik nya yang kini tengah sibuk dengan piring di hadapannya.
"baiklah" ucapnya terdengar pasrah, entah kenapa perasaan senang muncul di dalam dadaku ketika melihat nya mengeluh seperti itu.
Akhirnya kami putuskan untuk mengunjungi rumah orang tua wonwoo, karena jarak Seoul - Gangnam memakan waktu yang lumayan banyak jadi kami sampai disana pada sore hari.
Seperti biasa orang tua wonwoo menyambutmu dengan baik. 'Kamu adalah putri kami' katanya.
Wonwoo dan ayahnya sedang berada di ruang utama, sepertinya sedang membicarakan masalah perkantoran yang sama sekali tak ku mengerti.
Sedangkan aku dan ibu kini tengah berkutat dengan peralatan dapur untuk menyiapkan makan malam tentunya.
Sekarang kami sedang berkumpul menikmati makan malam yang tadi ku buat bersama ibu, suasana di ruang makan juga sangat ramai dengan canda tawa. Sampai sampai tawa ku berhenti ketika mendengar sebuah ucapan yang sangat sensitif bagiku.
"Wonwoo yaa jisae yaa, kapan kalian akan memberikan kami seorang cucu?" ucap ayah. Yang refleks membuat aku juga wonwoo terdiam berusaha mencerna ucapan ayah barusan.
"Kami sedang berusaha" celetuk wonwoo yang mengundang sebuah senyuman dari orang tua wonwoo.
Aku terdiam.
Apa maksud wonwoo barusan, berusaha? Yang benar saja, bahkan kami hanya pernah berciuman sekali itupun ketika hari pernikahan kami. Dan sekarang, membuat anak?
"baiklah semoga usaha kalian tidak sia sia" ucap Ibu, aku tersenyum menanggapinya.Sekarang aku dan wonwoo sudah berada di dalam mobil,perjalanan pulang menuju rumah kami di Seoul. Setelah acara makan malam selesai ibu menyuruhku dan juga wonwoo untuk pulang, dan dia berkata 'won ji, kalian lebih baik pulang saja. Bukan maksud ibu mengusir kalian tapi ibu takut kegiatan malam kalian akan terganggu leh ibu dan ayah'
Cihh.... Gara gara ucapan wonwoo tadi sekarang ibu dan ayah sudah berharap akan hadirnya seorang anak di pernikahan kami. Parahnya, disaat aku tidak tau hatinya untuk siapa, aku tidak tahu alasan kenapa dia menerimaku.
Sesampainya dirumah karena ini sudah malam tapi belum terlalu larut aku memutuskan untuk membereskan dapur karena tadi ibu wonwoo memberikan banyak lauk pauk jadi aku meletakkannya di lemari es.
Tidak sampai tiga puluh menit kegiatan ku sudah selesai, Hingga aku berniat untuk kembali kekamar kami jika saja netra ku tak menatap sosok yang kini tengah berdiri di balkon dekat kamar kami, siapa lagi kalau bukan wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Hug || Jww & Hjs ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Angin malam yang terasa menyejukan, pun dilengkapi dengan benda putih yang terjun dari langit. Ini sudah pukul 12 lewat namun gadis itu masih menikmati angin malam itu, dia menatap kearah langit yang dihiasi dengan kelap-kelip bintang k...