4

141 18 0
                                    

'Ini melelahkan.'

-

-

-

Aku terbangun dari tidur, melirik jam baru menunjukan pukul 5 pagi.


Akhirnya aku berinisiatif untuk keliling rumah sakit, mencari udara segar.


"jisae" mendengar namaku dipanggil akupun membalikan badan menghadap orang tersebut.


"kamu tidak pulang? Kamu sudah berjanji kemarin kalau kamu akan pulang," ucapnya.
"aku ketiduran" bohong ku. "wonwoo kemarin menanyakanmu , dia bilang kamu tidak pulang"

Wonwoo?

Mendengar nama wonwoo aku langsung terdiam. Entah kenapa bayangan kejadian kemarin masih terngiang ngiang di kepalaku.


"kalau kamu ada masalah sama suami kamu selesaikan baik baik, jisae yang ku kenal selalu bersikap dewasa"ucapnya dingin.


Aku menunduk.

Dia benar,

aku egois.


"kami gak ada apa apa kok josh, ga ada masalah. Kemarin aku bener bener ketiduran."

"bohong" elaknya.


Aku menundukan kepalaku. Air mataku mulai jatuh dari pelupuk mataku. Sungguh aku lelah terus bersikap biasa biasa saja.


"Mau cerita?" tanyanya.


Dia menggenggam tangan ku menuju ruangan nya.


Sesampainya diruangan joshua, dia menyuruhku duduk di sofa yang terletak di ruangan nya.


Tentu saja, disampingnya.


"aku tau kamu lelah, aku tau kamu tidak baik baik saja, jangan seperti ini terus, memendam sendiri seolah olah kau wanita kuat, seolah olah kau besi yang tidak akan patah meskipun diperlakukan keras" ucapnya.


Aku tersenyum.


Dia baik.


Dia seperti halmoni, aku merindukannya.


"aku tau kamu merindukan halmoni, aku tau kamu selalu menceritakan masalah mu kepadanya. Hanya kepadanya. Dan setelah dia tiada kamu memendamnya sendiri, aku tau itu jisae, maka sekarang jangan pernah berbohong seperti ini lagi. Aku siap mendengar cerita mu jika kamu mau menceritakannya" lanjutnya.


Entah aku harus menceritakannya atau tidak. Aku bingung.


"Maaf josh... Aku belum bisa menceritakan semuanya padamu" ucapku. "Baiklah, tapi jika kau benar benar membutuhkan teman. Panggil aku, arachi?" ucapnya mengelus surai hitamku.


Aku tersenyum, "gomawo shua-yaa" ucapku.


Dia tersenyum. Kemudian berlalu pergi meninggalkan ku sendirian, aku tau dia kecewa. Tapi, aku benar benar belum siap untuk menceritakan semuanya padanya.


•••


Badai salju mulai menerjang kembali kota seoul, sekarang pukul 6 sore dan aku belum pulang yaaah karena badai salju tentunya.


Toktoktok


Seseorang mengetuk pintu ruangan ku dan tentunya berhasil membuyarkan lamunanku.


Aku terkejut bukan main melihat siapa yang datang keruangan ku.


Wonwoo.


Dia menghampiriku? Mimpi apa aku kemarin?


"kenapa gak pulang hmm?" Ucapnya, yah inilah jeon wonwoo sulit dimengerti terkadang dia bersikap manis juga bersikap dingin layaknya salju kutub utara.


"Ketiduran maaf"bohong ku.


Dia diam. Tidak menjawab kemudian duduk di sofa yang tersedia di ruangan ku.


"Aku tau kemarin hari peringatan halmoni, maaf tidak bisa menemanimu, aku sibuk" Ucapnya.


Iya aku tau wonwoo, kamu sibuk berduaan dengan pacar kamu.


"hmm gwenchana" Ucapku.


Aku ingin marah padanya karena sudah berbohong.. Tapi apalah dayaku, dia tidak akan peduli sekalipun aku menghilang dari dunia ini.

---
TBC

Maaf lama update 😊😃


[I] Hug || Jww & Hjs ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang