[I] Hug || Jww & Hjs ✔

3

‘Hari ini, kata kata yang tak bisa kukatakan hanya terpendam di dalam hati'

-

-

-

Hari ini aku memutuskan untuk tidak kembali ke rumahku. Aku ingin mendinginkan pikiranku. Aku tidak ingin terlihat lemah di hadapan wonwoo, ketika pulang dengan mata sembap ku.

Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ketempat ku bekerja, rumah sakit. Tujuan ku saat ini.

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, dan orang orang mulai melihatku iba, bagaimana tidak? Sekarang kondisi ku sangat tidak memungkinkan. Tubuhku sangat sensitif terhadap cuaca dingin dan sekarang salju sedang turun.

Bibirku membiru, tubuhku terasa kaku, tapi aku menghiraukan semua rasa itu. Karena, rasanya tak sebanding dengan perih di hati ku.

Titit ttitt...

Terdengar suara klakson mobil yang berhasil membuatku berbalik. Dan mendapati joshua  berada di dalam mobil sambil menyembulkan wajah nya keluar jendela mobil.

“jisae yaa, kau belum pulang? Ini sudah malam, kenapa kau masih disini? Mari ku antarkan kau pulang.” Ucapnya. Aku tersenyum.

Dia joshua hong. Dia bekerja di tempat yang sama denganku. Dan, kami pernah menjalin hubungan spesial dulu, ketika halmoni belum meninggal. Dia orang yang sering aku ceritakan kepada halmoni. Dia juga sering mengunjungi halmoni, ketika beliau masih hidup.

“Kenapa kau malah diam, masuklah. Diluar dingin” aku tak bergeming, masih mematung di tempat, berkecamuk dengan pemikiran ku. Hingga akhirnya joshua keluar dari mobilnya dan menyeret ku masuk ke dalam mobilnya.

“lihatlah bahkan bibirmu mulai membiru, aish..” lirihnya, “jangan antarkan aku pulang kerumah josh” Ucapku pelan bahkan terdengar seperti cicitan burung.

“Apa maksudmu? Lalu kau akan kemana hah?” tanyanya.

“ahh maksudku aku harus kembali ke rumah sakit untuk mengambil tas ku dan barang barang lainnya disana” ucapku bohong, walaupun pada akhirnya dia akan tau kalau aku berbohong. Dia sudah tau aku bagaimana. Bisa dibilang, dia satu satunya temanku di muka bumi ini.

“jangan berbohong ny. Jeon” dia selalu tahu kalau aku sedang kesulitan, tapi aku tak pernah menceritakan semua kisahku padanya.

Dia hanya akan bilang ‘aku memang tidak tahu persis seperti apa masalahmu, tapi tersenyum lah. Kau berhak bahagia, tunjukan pada dunia kalau kau tidak pantas untuk disakiti.’ Lalu setelah itu dia akan memelukku.

Pelukan hangat setelah halmoni.

“Baiklah Ny. Jeon aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit. Tapi, sebelum itu tersenyumlah” selalu, dia selalu mencoba membuatku tegar. “hmm” jawabku singkat.

Dia pun memutar balik kemudi menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit aku mengucapkan terimakasih kepadanya dan langsung bergegas keluar dari mobilnya.
“Hei nyonya jangan bermalam disini, kasihan suamimu. Pulanglah Arachi?” cerewet tapi aku suka. Itulah joshua selalu membuat orang yang berada di sampingnya merasa nyaman.

“Arraseo...  Kau sekarang pulanglah dan berhenti mengomentari, kau lelaki tapi bibirmu sudah seperti ibu ibu rumpi saja” ucapku terkekeh pelan.

Dia tersenyum.

Hangat.

Itu yang aku rasakan.

Dia pun melambaikan tangan nya, setelah itu mobil yang ia kendarai sudah tidak terlihat lagi di arena basement.

Sepi.

Itu yang kurasakan ketika memasuki rumah sakit.

Ya bagaimana tidak ini sudah tengah malam. Dan pasti semua pasien sudah tertidur.
Aku memasuki ruangan abu abu ku dengan langkah gontai. Hawa disini dingin, karena aku lupa menghidupkan penghangat tadi siang.

Aku memutuskan untuk tidur disini. Aku tidak peduli betapa menyeramkannya ruangan ini ketika malam. Aku lelah, ku rebahkan tubuhku disofa yang terletak di ruangan ku. Ku pejamkan mataku. Namun sialnya aku tidak bisa, pikiranku kembali kepada kejadian tadi siang.

Tersenyum getir, aku bodoh.

Air mataku memanas, aku merasa hancur.
Aku ingin mengucapkan selamat kepada dunia, selamat karena kau telah membuatku hancur.
---

TBC

Saran nya yah😊